Bagian 7

174 45 14
                                    

Dita masuk ke kamar ibunya dengan tergesa-gesa. Dia melihat ayahnya duduk tenang sembari melihat ponselnya.

"Ayah, dimana ibu?" tanyanya khawatir.

Suho mengalihkan pandangannya. Menatap putrinya dengan senyum berwibawa. "Dia ada.."

Brakk!

Suara benda jatuh dari kamar mandi mengejutkan semua orang.

"Silla/ibu/Nyonya!!" semua orang terkejut dan bergegas mendekati pintu tetapi sial, pintu kamar mandi terkunci dari dalam.

"Lakukan sesuatu! Ibu!" teriakan dita sangat menyakitkan untuk di dengar.

"Sial! Apa yang kau lakukan! Silla aku akan membunuhmu jika sesuatu terjadi padamu." Suho, berteriak dengan kalut. "Ayo dobrak pintunya."lanjutnya. Suho, Seokjin dan paman wang mendobrak pintu beberapa kali sampai pintu itu mengalami kerusakan.

Mata Dita dan Suho terbelalak menemukan Silla tergeletak dengan nafas tersengal seolah tercekik.

"Bawa dita pergi." teriaknya di tengah kesulitan bernafas.

"Ibu! Tidak ibu! apa yang terjadi padamu." tangisan dita sudah tidka terkendali. Dia siap menghambur kearah silla tetapi teriakan dari ibunya mngjutkannya.

"Pergi! Bawa Dita pergi!"

"Ibu aku tidak mau.... Ibu!"

"Aku mohon jangan panggil aku ibu. Jangan panggil aku..." Pandangan silla beralih kearah Seokjin dengan mata penuh permohonan." bawa dia pergi jangan biarkan dia ada di pandanganku. Aku tidak ingin melihatnya. Bawa dita pergi, aku mohon." Silla beralih menatap Suho.

"Silla tenang! Kendalikan dirimu. Bernafas lah dengan benar "

"Tidak! Aku sesak!aku kesuliat... Suho dadaku sesak. Aku sulit bernafas. Suruh dita pergi. Jangan memanggilku ibu. Jangan biarkan dia memanggilku."

Suho kebingungan. Apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya? Kenapa dia tidak ingin dita memanggilnya ibu?

Dia mengesampingkan banyaknya pertanyaan dan mengintip Seokjin dari sudut pandangan nya. "Seokji bawa dita pergi."

Mendengar itu, dia tidak membuang waktu dan bergegas menarik dita dengan paksa.

"Tidak!Seokjin aku tidak mau pergi. Seokjin ibuku sakit."

"Patuh! Ibumu akan kesulitan jika kau tetap berada disana."

"Apa yang terjadi pada ibuku.apakah dia akan baik-baik saja?"

Seokjin tidak tahu jawaban seperti apa yang harus dia berikan karena dia tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya.
.
.
.
.
"Suho peluk aku... Aku ketakutan. Suho aku akan berakhir... Bagaimana jika aku tiada? Bagaimana Dita ku.. Apa yang akan terjadi padanya? Saat di memanggilku ibu, aku tidak rela untuk mati secepat ini... Suho..." Silla tidak menyembunyikan ketakutannya yang berlebihan. Tubuhnya bergetar dan tangis yang keluar lebih mengerikan di pendengaran Suho,.

Paman wang yang menyaksikan keduanya ikut sakit. Wanita muda ini adalah jantung dari rumah tangga kim. Dia yang telah menghidupkan kembali mension kim setelah nyonya tua tiada. Kasih sayang tuan muda kim sangat terlihat. Cintanya tanpa obat. Memikirkan jika wanita ini benar-benar tiada, kesuraman di tahun-tahun itu akan kembali.

Tanpa menunggu instruksi paman kim berlari untuk menyiapkan mobil.

"Silla, kau akan baik-baik saja. Aku tidak akan membiarkan kau pergi meninggalkanku. Aku tidak bisa tanpamu. Kehilangan dirimu lebih menyakitkan dari tahun gelap ku. Ku mohon bertahan untuk ku.aku berjanji akan melakukan apapun untukmu. Bertahan, oke."

pampering my little husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang