Bab 18

156 27 1
                                    

"Kau menipuku!"

Suara benda terbanting dengan keras. Banyak kekacauan dikediaman Min dan wajah Wendy penuh dengan lebam. Pria ini adalah monster yang dia inginkan, tetapi setelah memilikinya, dia tidak bisa mendapatkan hatinya sama sekali.

Yoongi mencekik leher Wendy. "Kau menipuku! Kau mengatakan akan membantuku menyelamatkan anak Jinny dari ayahku? Kau mengatakan kau akan menyembunyikannya, menjaganya. Kau mencarinya dan menunjukan makam anakku juga istriku lalu siapa yang sekarang ada di hadapan ku? Katakan padaku pelacur! Kau sangat mengerikan! Aku akan membunuhmu, wanita jalang! Aku akan membunuhmu karena sudah menipuku bertahun-tahun. Aku akan membunuhmu karena kau membuatku Mengabaikan keberadaan anakku."

"Yyyoonnngggiii lepaskan aku! Demi tuhan aku tidak tau apapun."

"KAU MASIH BERANI MENIPUKU! KAU WANITA KEPARAT! AKU SANGAT MEMBENCIMU!"

Langkah terburu-buru terdengar mendekat. Daehwi berlari menyelamatkan ibunya. "Ayah! Hentikan! Aku tahu ibu melakukan kesalahannya. Tetapi bisakah kau memberi dia kesempatan untuk menjelaskan dirinya sendiri? Dia sangat mencintaimu dan cinta nya padamu membutakannya."

"Berapa kali aku harus mendengarkan ucapannya, Daehwi? Apakah dia akan jujur padaku kali ini? Bisakah aku masih mempercayainya? Aku membuka hatiku untuk ibumu, menerimanya, karena ku pikir dia sangat baik. Dia membantuku mencari anak Jinny Meskipun hanya pemakamannya yang aku lihat. Aku masih sangat bersyukur memiliki ibumu. Dia mau menerima kegilaan ku dan menjadi samsak tinju di awal pernikahan kami, tetapi setelah ini, apa yang kau harapkan  dari aku untuk ibumu? Karena ibumu, aku berhenti mencari putriku. Bagaimana kehidupannya saat itu? Kehidupan seperti apa yang dia miliki? Kau Mendengarnya bukan? Saat kau dilimpahi dengan cinta, seorang gadis dengan tulang kecil berusaha Mengais sisa makanan hanya untuk membuat dirinya merasa kenyang. Jenis kehidupan seperti apa yang dia miliki tanpa orang tuanya sendiri? Apakah kau bisa membayangkan?"

Daehwi hendak mengatakan sesuatu tetapi Kata-kata itu tertelan kembali. Dia mengingat wajah kesakitan wanita itu. Dia sangat terluka melihat ibu dan ayahnya bersama. Dia membencinya karena kasih sayang yang Seharunya dia miliki juga, tetapi tidak dia dapatkan. Daehwi tidak membenci Jinny sama sekali. Malah sebaliknya, dia merasakan kesakitan yang tidak dapat dia jelaskan. Ada ketidakpuasan melihat ibu juga ayahnya. Dia hanya ingin melihat wanita itu. Dan bertanya Apakah dia baik-baik saja?



Di pagi hari Jinny terbangun dengan alami. Dia tidur sangat nyenyak, Mengabaikan semua orang yang kesulitan untuk tidur setelah kekacauan yang dia buat.

Ketukan terdengar. Dia yang masih dalam keadaan setengah linglung berjalan membuka pintu.

Seorang Pria tampan dengan pakaian kasual berdiri di depan pintu.

Mata Jinny terbuka lebih lebar. Min Daehwi. Dia berdiri di depan pintu apartemennya.

"Apa yang kau lakukan mengetuk pintu ku di pagi buta? Apakah orang tuamu tidak membuatkanmu susu panas untukmu?"

Daehwi tahu bahwa ini adalah katakan penghinaan untuknya tetapi dia tidak marah sama sekali. "Aku datang untuk melihat kondisimu. Apakah kau baik-baik saja? ...... Noona?"

Jinny mengernyit. Mendengar pria ini memanggilnya, membuatnya mual. "Kau anak manja, kenapa tidak memanggilku ibu atau nenek, mungkin aku akan memberimu angpao merah besar."

Meskipun Kata-kata penuh dengan ejekan, Daehwi sangat memahami. Siapa yang akan tahan dengan kehidupan seperti itu. Ibunya dan dia ditinggalkan begitu saja oleh orang yang sangat dia percayai. Sangat wajar jika wanita ini membenci mereka hingga ke tulang.

"Maafkan aku."

"Sangat mudah untuk memaafkanmu tetapi tidak dengan pasangan cabul yang kau miliki (ayah dan ibunya Daehwi) aku akan memaafkan mereka tetapi tidak melupakan apapun."

"Aku tahu. Aku datang tidak untuk memintamu memaafkan  kedua orang tuaku. Jika itu aku, aku mungkin sudah lebih dari apa yang kau lakukan. Aku bisa menghancurkannya  dan tidak membiarkannya bisa bangkit lagi."

Hati Jinny sedikit terangkat Mendengar anak Yoongi mengutuk pria itu. "Masuk. Jangan hanya berdiri dan membuat gosip."

Dia membuka pintu dengan santai. Daehwi melihat tempat wanita itu tinggal dengan sedikit kernyitan. Unit ini tidak besar juga tidak kecil tetapi segalanya sangat rapi dan lengkap. Hanya saja sedikit sangat sepi dan sepi.

Bagaimana wanita ini tinggal sendirian, dia tidak dapat membayangkannya.

"Noona, kau tinggal sendirian?"

"Jika aku tidak tinggal sendirian, apakah aku tinggal dengan ayahmu?"

Daehwi Mengabaikan kata-kata sarkas Jinny dan terus mengamati apartemennya.

"Apa kau sudah makan?" tanya Jinny merasakan lapar.

"Belum. Aku pergi begitu aku bangun." Daehwi.

Jinny mulai mempersiapkan bahan. Dia memasak makanan yang paling sederhana dan mudah.

"Sangat awal. Aku akan memasak. Bantu aku jika kau ingin mendapatkan bagian."

Bisakah dia sangat toleran seperti ini? Ataukah Jinny sudah menganggapnya sebagai saudara? Dia melemparkan pertanyaan ini kebelakang dan berjalan mendekati Jinny. Dia memberikan sayuran untuk di bersihkan, sedangkan dirinya sendiri sibuk dengan bumbu. "Aku akan membuat bubur. Tangisan tadi malam hampir merusak tenggorokan ku." bohong Jinny Mengabaikan tatapan Daehwi yang jatuh di wajahnya.

"Kau terlihat sangat segar. Tidak seperti orang yang habis dipukuli."

Jinny muntah darah Mendengar Kata-kata keparat ini yang jujur. Apa salah nya hanya Katakan iya dan menyetujui? Bagaimana aku telah dianiaya oleh orang tuamu, ok!

"Apakah itu salah ku jika tetap cantik bahkan setelah dipukuli? Ayahmu adalah pria yang tidak terduga. Dan ibumu lebih mengerikan. Aku korban dan dia menunjukkan dengan tidak masuk akal sebagai titisan pelacur? Aku bahkan debut lebih dulu di dunia ini darimu. Jadi siapa yang menjadi pelacur? Benar-benar tidak tahu malu."

Daehwi tidak senang Jinny terus menggunakan kata pelacur kepada Wendy dan dia hendak memprotesnya tetapi sebelum dia mengatakan sesuatu Jinny sudah berbicara lebih kejam dari sebelumnya. "Hanya karena ibuku diperkosa oleh seseorang bukan berarti aku bukan anak dari ayahmu. Tidak ada Siapapun yang ingin bernasib malang. (Mendengus) Meninggalkan wanita dengan bola besar dan mencari makan. Wah aku tidak tahu jenis iblis apa kalian satu keluarga. Bahkan saat kau datang akan mengambil makanan ku kau masih bisa mengkritik Bagaimana cara ku berbicara tentang ibumu? Jika dia masih memiliki sebagai wanita, seburuk apapun ayahku Meninggalkan ku, dia akan melihatku sebagai anak kecil yang murni dan memberiku sedikit uluran. Kalian sangat nyaman tidur dengan selimut dan pelukan, lalu bagaimana dengan ku? Ayahku kau ambil, dan ibuku di ambil tuhan jadi siapa yang akan mengambil ku, apakah anjing di jalan?"

Daehwi Berhenti mencuci sayuran. Ada lelehan air mata di sudut matanya. Jinny masih sangat larut dan pisaunya tergelincir ketika Daehwi memeluknya dari belakang.

"Hey.. Tidakkah menurutmu ini sedikit ambigu? Jika orang..."

"Park Jinny!"

"Eoh Tuhan, aku belum menyelesaikan kalimatku dan bencana sudah datang..."

Daehwi mundur. Dia melihat Taehyung sedang berdiri di tengah ruang utama.

pampering my little husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang