Bab 19

135 30 1
                                    

Jinny berjalan nyaman di sepanjang trotoa. Dia memakan es cream lebih awal. Hatinya hari ini benar-benar kacau. Beberapa tamu memiliki sifat tidak tahu malu yang nyata.

"Park Jinny."

Dia berbalik dan menemukan Dita bersama Kim Seokjin menatapnya.

"Eoh, kau datang ke apartemen ku? Tidakkah kita membuat janji di perusahaan?"

"Ya, aku sengaja datang untuk melihatmu."

"Aaiisshh... Kau tidak perlu khawatir. Temanmu ini cukup tangguh. Aku hanya tidak tahan melihat pria di keluargamu begitu bangga, jadi maaf aku mengacaukan perayaanmu. Tapi sejujurnya aku sangat tidak perduli dengan pria ini."

"Ku kira kau terus bercanda tentang pamanku karena romantisme, aku tidak mengira kau mengetahui tentang Hubungan mu dengannya. Maaf aku tidak begitu peka dan Mengabaikan detail ini."

"Jangan salahkan dirimu, ok. Aku sengaja menutupinya karena aku tidak ingin kau menjadi canggung denganku. Kita teman baik. Aku tidak rela kehilangan teman seperti mu. Siapa yang akan menderita hanya karena tidak memiliki ayah? Aku bahkan bisa berpijak tanpa orang jenis ini."

Meskipun tidak semua perasaan sesak itu terangkat dari hati Dita, tetapi dia sedikit terhibur.

"Eoh, aku membawakanmu sarapan. Ibuku yang membuatnya secara pribadi."

Mata Jinny berbinar, dia menerimanya dengan perasaan hangat. "Bagus. Ayo kita makan di taman."

Alis Dita terangkat. "Di taman? Apakah kau tidak akan membiarkan ku masuk?"

Mata wanita ini membesar. Bagaimana mungkin dia akan membiarkannya masuk dan memakan sampah? "Tidak. Lupakan. Ayo kita makan di taman. Ada dua idiot yang menghancurkan pemandangan pagi ku."

Seokjin bisa menebak. Tetapi satu lagi, membuatnya curiga. "Taehyung datang? Lalu Siapa satu lainnya?"

"Dia bayi Min Yoongi yang sangat menggemaskan."

Dita dan Seokjin tersedak. Meskipun kalian memiliki dendam, Min Yoongi tetaplah ayahmu, panggil dia dengan sopan. Tidak seorang ayah, tetapi dia lebih tua darimu, ok!

"Eoh dimana bayi kalian?" tanya Jinny penasaran.

Dita terlihat lebih lesu saat dia bertanya tentang hal ini. "Seharusnya dia pergi ke sekolah, tetapi pagi ini dia demam dan ibu memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit."

Jinny tertegun. "Anak kalian sakit lalu kenapa Kalian datang kesini?"

"Ini tidak seperti aku tidak menyayangi putra Seokjin, hanya saja ibuku ingin membawanya dan tidak membiarkan kami ikut."

Seokjin mengikuti keduanya berjalan berdampingan. "Mungkin karena sudah sangat lama mereka tidak merawat bayi jadi ibu mertua dan ayah sangat antusias." Sahut nya masih tetap mengekori dua wanita di depannya.

"Apa yang Daehwi dan Taehyung lakukan di rumah mu?"

"Taehyung sama seperti sebelumnya, mengganggu ku dan mengganggu ku, sedangkan yang lain, dia hanya menjenguk kerabatnya."

"Daehwi anak yang bijaksana. Aku tidak meragukan itu."

Mereka makan dan berbincang ringan untuk waktu yang lama sampai saat dering ponsel Seokjin berbunyi. Di atas layar tertera nama ayah Dita.

"Ini dari ayah mertua." Seokjin menjadi gugup melihat nama di atas layar.

Dita segera mengambil ponsel Seokjin dan menggesernya. "Ayah, apakah kalian sudah sampai di rumah sakit? Sudahkah Haowen diperiksa? Bagaimana kondisinya?"

pampering my little husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang