Bab 15

155 30 4
                                    

Sepanjang waktu Silla terus menutupi wajahnya. Perasaan malu belum bisa dia tekan. Demi Tuhan, didepan menantu baru juga pekerja, Suho berani meletakkan tangannya dengan sembrono.

"Istriku!"

"Tutup mulutmu, aku tidak ingin berbicara."

"Ada apa denganmu? Kita suami dan istri, wajar melakukan kontak intim...."

Kesal dan kesal, Silla memukuli suaminya tanpa ampun. "Tetapi tidak di depan orang! Kim Jun-myeon kau benar-benar aaakkkhhh....!!!!"

Dita dan Seokjin terkikik Mendengar kedua orang tua itu. Sekalipun mereka berkelahi terus menerus namun cinta mereka benar-benar nyata. Ayahnya sangat mencintai ibu mertua hingga kadar gila.

"Rumah ini sangat hidup."

"Apakah kau ingin tetap disini? Aku tidak keberatan." Gumam Dita.

"Bisakah kita mommy?" suara susu Haowen sangat keras. Dita tertawa melihat mata pria itu yang cerah.

"Xiao Hao ingin tinggal? Maka kita akan tinggal."

Ada sedikit rasa berat di hati Seokjin. Dia adalah pria, wajar jika harga dirinya akan terluka. Dia membuka mulutnya tetapi Dita lebih dulu berkata. " aku putri satu-satunya dan kau tinggal seorang diri di apartemen semula. Apakah sulit untukmu jika kita berada dirumah orang tuaku? Aku selalu ingin melihat mereka dari waktu ke waktu sama sepertimu yang ingin selalu melihat putramu. Itu juga berlaku untuk orang tua ku juga."

Benar. Dia tidak memiliki Siapapun selain Haowen. Jadi tidak masalah apakah dia tinggal dengan keluarga Kim milik Dita. Yang terbaik adalah merawat orang tua mereka. Terlebih akhir-akhir ini, ibu dita tidak dalam kondisi baik. Dan juga pikirkan tentang bulan depan di acara itu.

"Aku akan ikut dengan pengaturanmu selama kau tetap menjadi istriku."

"Kim Seokjin, kau buaya!"

"????????????"

Heol! Aku melakukannya lagi. Apakah  sifat bajingan ayahku menembus ke DNA ku?
.
.
.
.
.
.
Malam Perjamuan.

Tidak banyak orang yang akan datang. Hanya keluarga-keluarga  inti dan teman terdekat kami.

Hal pertama Yang aku lihat adalah keluarga Min Yoongi dan istri juga anaknya, Daehwi.

Mereka datang lebih awal, membawa banyak oleh-oleh dan hadiah. Wendy yang menjadi favorit kakek Dita terus mengibaskan ekornya. Bersikap seolah dia adalah senior di dalam list ini.

"Kakak ipar." sapa wendy ketika melihat Silla datang.

Tubuh Silla menegang, dan buku jarinya terkepal. Pelacur ini membuatku muak! Jika bukan karena ayah mertua, aku sangat enggan melihatnya menginjak lantai Mension ku.

Suho menemukan perubahan Silla. Dia berjalan di sampingnya dan melingkarkan lengan di pundaknya. "Eoh kalian sudah datang?"

Meskipun Suho terlihat ramah di permukaan namun di dalam dia tidak jauh berbeda dengan istrinya. Dia sangat membenci pasangan ini. Dari ketiga anggota keluarga hanya putra mereka yang masuk kedalam pandangan keduanya.

"Paman Kim." Daehwi berlari menyapa keduanya.

"Kau terlihat lebih panas dari sebelumnya, bocah." ujar Suho tulus.

Silla menilai pemuda itu, dengan genit dia berkata. " Jangan biarkan sikap tanpa rasa tanggung jawab seseorang mempengaruhi mu, ok.itu akan mengurangi  nilai ketampanan mu, sayang."

"Tentu aku akan menjadi pria yang bijak, bibi."kata Daehwi dengan angkuh.

Sudut mata Silla berkeliaran dia menunjukan provokasi ke arah pasangan disana. " itu bagus. Aku akan menambah kan nilai kesukaan ku padamu."

pampering my little husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang