Chapter 25

4.1K 541 25
                                    

15.10 Kst.

Kini mereka semua sudah berada di pemakaman tuan dan nyonya Kim, di sana juga sudah ada Rose karena ia memang tidak ikut ke rumah sakit dengan alasan kesehatan.

Saat acara pemakaman tuan dan nyonya Kim sudah selesai Jenlisa langsung kembali ke rumah keluarga Kim, begitupun dengan orang tua Lisa

Saat ini mereka semua sedang duduk di sofa ruang santai dengan keadaan hening, karena tak ada seorang pun yang berbicara

"Sayang, ayo makan" ucap Lisa tetapi Jennie hanya diam dan menggeleng

"Kau belum makan siang sayang" Lisa mengusap lembut pipi Jennie

"Aku sedang tidak nafsu makan" ucap Jennie dengan tatapan kosong nya, sedangkan Lisa langsung menatap ke arah tuan dan nyonya Manoban

"..." tuan Manoban hanya diam sambil menggeleng

"Baiklah" Lisa mengecup pucuk kepala Jennie

"Sayang... kau harus kuat" Rose mengusap lembut punggung Jisoo yang hanya diam dan melamun

"Sangat sakit sayang, seharusnya kita sedang berbahagia karena kabar kehamilan mu" Jisoo memeluk tubuh Rose, lalu ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang istri

"Uncle paham Jichu, kau harus kuat hmm anggap uncle sebagai daddy mu" ucap tuan Manoban membuat Jisoo hanya mengangguk

"Kemarin appa mu selalu berkata jika ia belum sukses maka dari itu ia tak ingin menemui daddy, padahal ia sudah sukses menjadi suami dan appa yang baik" ucap tuan Manoban

"Appa memang hebat uncle" ucap Jisoo

"Hmm kau harus hebat seperti appa dan eomma mu" ucap tuan Manoban

"Pasti uncle" ucap Jisoo yang mengangkat kepalanya lalu menatap tuan Manoban

"Apa eomma mu menceritakan sesuatu?" tanya tuan Manoban dengan sangat hati-hati

"Sebelum ke rumah sakit, eomma berkata jika appa memiliki penyakit kangker tulang belakang dan itu sudah lama, ternyata selama ini ia berobat tanpa sepengetahuan kami" ucap Jisoo

"Lalu kenapa appa masih tetap bekerja jika seperti itu?" tanya Jennie

"Unnie pun menanyakan hal itu kepada eomma, tetapi ia menjawab jika appa berobat dengan alasan bekerja" ucap Jisoo

"Jadi yang appa dan eomma maksud memiliki urusan penting di luar adalah pengobatan appa?" tanya Jennie

"Hmm.. appa selalu menahan rasa sakit yang ia rasakan ketika berada di depan mu dan unnie, ia tak ingin membuat anak-anak nya khawatir Jendeuk" ucap Jisoo

"Appa kalian sangat hebat menahan rasa sakit itu Jichu, ternyata selama beberapa hari ini ia hanya berpura-pura kuat" lirih tuan Manoban

"Benar uncle, appa berusaha melawan semua rasa sakit itu hanya karena ingin melihat anak-anaknya menemukan seseorang yang tepat. Untuk eomma aku sangat tidak menyangka jika ia akan menyusul appa" lirih Jisoo

"It's true love.. appa mu memang sangat mencintai eomma mu Jichu, begitu pun sebaliknya nya" ucap nyonya Manoban

"Bahkan mereka tak pernah berpisah dalam waktu lama, dan sekarang appa serta eomma mu kembali bersama di kehidupan abadi" ucap tuan Manoban

"Eomma mu pernah berkata kepada kami jika ia akan selalu pergi kemanapun appa kalian pergi, dan sekarang ia membuktikan ucapannya" ucap nyonya Manoban

"Eomma appa hiks..." Jennie kembali menangis

"Li.. bawa istri mu ke kamar, biarkan ia beristirahat" ucap tuan Manoban

"Baiklah dad" ucap Lisa

"Ayo sayang" ucap Lisa tetapi Jennie tak bergerak sama sekali

Naughty ghost (Jenlisa) | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang