kimetsu no yaiba - 3

436 51 6
                                    

Author POV

5 hari setelah ujian tersebut terlihat dua orang beda gender yang sedang berjalan menuju tempat awal ujian berlangsung.

"Kau benar-benar jahat Shiro mulutku rasanya masih asam" ucap Sabito mengusap mulutnya yang masih sedikit terasa asem

"Salah sendiri buka mulut lebar-lebar" sahut Shiro nggak peduli.

"Bagaimana tidak coba, seranganmu itu sangat mengerikan tahu!" Ucap Sabito.

Sedangkan si Shiro hanya iyain aja.

Ya semenjak beberapa hari mereka berdua mulai akrab satu sama lain ketika sedang memburu iblis, apalagi mereka bisa berkoordinasi dengan sangat baik didalam pertarungan.

"Mungkin jika dia tidak mengejek diriku dulu, aku tidak akan memotong tangan kakinya terlebih dahulu. Kau bisa liat sendirikan aku selalu di ejek hanya karena aku perempuan." Ucap Shiro yang tidak terima selalu diejek.

Jadi gini saat dia sama Sabito berburu iblis bersama, dia selalu diejek berlindung dibalik Sabito tentu itu membuat dia marah dan langsung menyiksanya tanpa ampun.

Sabito yang mendengar itu hanya tertawa ketika mendengar pernyataan itu dari Shiro.

"Perempuan emang tidak suka diejek"

"Tentu... Kayaknya"

"Tapi Shiro lain kali aku tidak akan kalah darimu, bagaimana kalau kita duel?" Ucap Sabito ke Shiro disampingnya.

"Eh? Kamu tidak jantan karena menantang perempuan yang lemah ini" ucap Shiro dengan nada yang dibuat-buat.

"LEMAH DARI MANANYA" pikir Sabito yang mendengar itu.

"Tapi tentu saja aku akan menerima tentangmu, karena mungkin ini bisa jadi latihan yang bagus untukku" ucap Shiro melirik ke Sabito. "Lebih tepatnya untukmu" lanjut Shiro dalam hati.

"Ya! Bersiaplah untuk kalah Shiro!" Ucap Sabito melangkah mendahului Shiro lalu berbalik menatap Shiro.

"Seharusnya aku yang mengatakan itu" ucap Shiro sambil tersenyum mengejek.

Mereka melanjutkan perjalanan ke tempat awal masuk ujian sambil membalas banyak hal, terlihat beberapa orang yang berjalan menuju tempat itu dan menyelesaikan ujian seleksi akhir.

Beberapa dari mereka juga melihat kalau Shiro dan Sabito baik-baik walau ada debu di baju mereka. Tentu ini karena perbedaan pengalaman mereka.

Shiro sudah menyempurnakan teknik pernafasannya didalam dimensi miliknya dengan melawan banyak makhluk hidup yang dibuat oleh dirinya. Mahkluk yang dibuat Shiro kebanyakan dibuat pintar jadi itu cocok untuk latihan Shiro.

Sedangkan untuk Sabito dia masih berkembang, setelah mendapatkan pengalaman bertarung dan meningkatkan teknik pernafasannya mungkin dia bisa menjadi pilar dalam waktu yang singkat.

Saat mereka sudah sampai, mereka melihat banyak sekali kerumunan orang disana. Sabito yang melihat itu berjalan kerumunan tersebut, Shiro hanya mengikutinya dari belakang sambil menunggu pengumuman.

"Hey, apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Sabito ke salah satu orang yang berada didalam kerumunan.

"Orang ini ketika sadar langsung bertanya apakah ada orang yang bernama Sabito, tentu kami yang mendengar itu bingung dan kami hanya menjawabnya kalau dia belum kemari, atau dia sudah mati oleh iblis dan dia yang mendengar itu langsung saja memberontak" jawab anak laki-laki yang baru saja ditanya Sabito.

Sabito yang mendengar itu hanya tertawa kering sedangkan Shiro dia hanya melongo mendengarnya.

"Sifatnya agak berbeda sama di anime ya" pikir Shiro.

Anime TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang