Author POV
Masih dikediaman kupu-kupu.
Sekarang mereka berempat sedang berada didalam ruang perawatan untuk mengobati luka-luka yang dialami Sabito akibat dipukul habis-habisan oleh Shiro.
Untung tidak terlalu parah, cuman luka lebam berwarna ungu dimuka, Pengobatan dibantu oleh Shiro, Kanae dan Shinobu.
"Jadi begitu ceritanya." Ucap Makomo sambil mengangguk-anggukkan kepala setelah mendengar cerita dari Shiro.
"Parah... parah... mengintip seorang gadis." Ucap Giyuu sambil menggeleng kepalanya.
"Tapi itu tidak sengaja... Au au sakit tahu!" Ucap Sabito sedikit meringis.
"Itu hukuman karena kau mengintip." Ucap Shiro dengan tatapan tajam sambil mengobati Sabito dengan sedikit kasar.
Bukan hanya Shiro yang menatap Sabito dengan tajam tapi Shinobu juga menatap Sabito dengan jijik, bahkan saat mendengar cerita dari Shiro, Shinobu hampir memukul lagi Sabito untung ditahan oleh Kanae.
Poor Sabito.
"Mah mah itu karena itu adalah sebuah kecelakaan, bagaimana kalau kau lupakan saja, dan aku yakin kalau Sabito tidak bermaksud untuk melakukan itu, dia hanya ingin menjemputmu yang mengalami koma sampai satu bulan." Jelas Kanae pada Shiro.
"Tapi kenapa dia tidak tahu malu!" Ucap Shiro, Shiro mukanya sedikit memerah saat mengingat kejadian tersebut.
"Daripada itu... Shiro, bagaimana kau bangun secepat itu? Apalagi semua lukamu yang paling parah dari semuanya sembuh hanya dalam waktu 3 hari." Tanya Kanae dengan penasaran.
Merasa sudah cukup mengobati Sabito Shiro segera menjawab pertanyaan dari kanae.
"Oh, mungkin itu karena tubuhku yang kuat! Jadi kemampuanku regenerasi lebih cepat dari pemburu iblis pada umumnya." Ucap Shiro yang agak tidak yakin dengan jawabannya.
"Tidak mungkin kan aku bilang aku koma karena aku didalam dimensi ku hingga lupa waktu." Batin Shiro mengingat dirinya berada didalam dimensinya.
Kanae yang mendengar itu sedikit kaget dan menatap Shiro dengan sedikit aneh, setelah itu dia hanya tersenyum saja.
"Baiklah, tapi... Walau kau terlihat sehat bugar kau tetap harus diperiksa ya." Ucap Kanae ke Shiro yang masih memakan makanan yang dibawa ketiga temannya.
Shiro yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya saja lalu mengikuti Kanae dan Shinobu keruang pemeriksaan.
Saat diperiksa Shiro mengingat kembali kejadian itu, itu membuat dia memerah kembali dan entah kenapa saat ini ia merasakan sensasi aneh di jantungnya.
Shinobu yang melihat reaksi itu jadi sedikit menggoda Shiro dengan mengatakan kalau Shiro sepertinya menyukainya.
Dan itu segera di sanggah oleh Shiro walau sekarang wajahnya sekarang sudah berubah menjadi merah layaknya sebuah tomat yang matang.
Kanae hanya tersenyum melihat interaksi antar kedua, sepertinya Shinobu telah mendapatkan seorang teman untuk menemaninya membuat obat.
Shiro menyembunyikan wajahnya yang benar-benar memerah dengan kedua tangannya karena malu.
Itu membuat Kanae dan Shinobu menjadi tertawa.
"Bagaimana rasanya Sabito." Ucap Giyuu yang menahan tawanya.
"Lebih menyakitkan dari pukulan tongkat Makomo." Ucap Sabito sambil memegang muka kirinya.
"Yah... Itu salah sendiri bisa-bisanya mengintip." Ucap Makomo dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime Travel
Randommenceritakan tentang seorang remaja laki-laki bernama Akemi Sora. dia adalah seorang remaja yang senang bermain game dan menonton anime disaat waktu senggangnya. didalam game dia dikenal sebagaimana player yang sangat kuat yang selalu berada diperin...