Shiro POV
"Sepertinya... Hampir waktunya."
Gumamku saat mendongak keatas melihat warna langit yang perlahan-lahan berubah warna menjadi jingga.
Aku sudah pergi dari tempat latihan neraka yang aku lakukan untuk para pilar dan beberapa orang yang aku pilih.
Tentu saja, mereka juga pergi dari sana untuk melakukan aktifitas pelatihan mereka masing-masing. Kalau aku pulang ke kediaman ku untuk tidur.
Atau lebih tepatnya berpindah tubuh ke tubuh Helena.
Setelah sampai ke rumahku, aku langsung saja memulai proses perpindahan tubuhku. Prosesnya seperti keluarnya jiwa, terlihat kalau sesuatu keluar dari tubuh Shiro yang adalah Helena dalam bentuk jiwa
Aku yang masih dalam bentuk jiwa perlahan akan merubahnya menjadi tubuh biasa yang dapat disentuh oleh siapa saja. Ya, ini tidak bisa disebut berpindah tetapi tetap saja ya kan.
Author:semoga kalian paham ya, gw soalnya susah jelasinnya.
Setelah aku berubah menjadi Helena aku melihat "wadah"ku yang terjatuh kerena sudah tidak ada isinya, kalau ini dilihat oleh orang-orang mungkin aku akan dikatakan koma.
Saat aku menengok "wadah" Shiro, aku mengerutkan keningku saat melihat hidung dari Shiro berdarah.
Mungkin karena berbenturan dengan lantai, itulah yang aku pikirkan.
Segera setelah itu aku menyekanya lalu membawanya ketempat tidur dan menidurkannya.
Setelah itu berteleport ketempat kediaman keluarga Ubuyashiki. Tentu saja aku sudah menghilangkan diriku serta keberadaan ku secara total sehingga tidak ada yang dapat melihat maupun merasakan kehadiranku
Aku terus menunggu hingga malam tiba dan Muzan akhirnya datang ke kediaman keluarga Ubuyashiki, aku hanya mendengar perbincangan mereka dari kejauhan saja.
Aku sempat ingin menyerang Muzan saat dia mengatakan bahwa tidak ada yang akan menghukum dia, namun aku mencoba menahan perasaan itu.
"Ya... Aku sudah selesai, namun entah kenapa aku tidak layak ini disayangi oleh para pilar khususnya "dia" yang adalah makhluk yang spesial dan aku merasa tidak pantas dianggap keluarga olehnya."
Ucapan Kagaya itu membuat aku tertegun sejenak, seakan-akan dia seperti sedang mengatakan diriku. Apa dia sudah mengetahui tentang dirinya ini?
Pikiran Itu membuat aku hampir lupa kalau ingin menyelamatkan Kagaya. Setelah Kagaya mengucapkan terima kasih, aku kembali ke kenyataan dan segera langsung menghentikan waktu.
1 milidetik.
Jika aku telat segitu saja maka bom meledak dan Kagaya tidak akan selamat. Aku mengunakan skill teleportasi yang langsung memindahkan mereka semua yang ada kecuali Muzan ke gubuk yang terdapat anaknya Ubuyashiki Kagaya.
Seperti dugaanku tepat setelah 1 milidetik bom langsung meledak dikediaman Ubuyashiki. Aku segera pergi ke kediaman ku setelah memberi tahu ciri-ciri tubuh Helena yang aku ingat.
Mengubah tubuh Helena menjadi bentuk jiwa lalu masuk kedalam "wadah" Shiro, menggunakan haori lalu bersiap untuk perang.
Dan melakukan perpindahan dunia lagi... Sepertinya aku butuh alasan untuk itu...
Author POV
"Panggilan darurat... Panggilan darurat... Serangan dikediaman Ubuyashiki... Serangan dikediaman Ubuyashiki!" Teriak burung gagak pada semua pilar juga Tanjirou dan teman-temannya.
Mereka yang mendengar itu merasa khawatir akan keselamatan Kagaya, dengan cepat pergi ke kediaman keluarga Ubuyashiki dan Sanemi hanya tinggal beberapa meter lagi akan sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime Travel
Overigmenceritakan tentang seorang remaja laki-laki bernama Akemi Sora. dia adalah seorang remaja yang senang bermain game dan menonton anime disaat waktu senggangnya. didalam game dia dikenal sebagaimana player yang sangat kuat yang selalu berada diperin...