01

1K 17 3
                                    

"Nara kamu lagi kamu lagi cepat berdiri di sana"nara menghela napas kasar dan berdiri di sudut ruang kelas

Semua seisi kelas memadang nara yang berpakai tak rapi, baju di keluarkan tas yang di selempangkan di bahu sebela kanan

"Kenapa di lihat kalian mau juga"semua di ruang kelas mengelekan kepala dan melanjutkan mencatat meteri

"Apa yang kalian pikiran saat mendegar kata DPR"semua seisi kelas berbisik saat guru mereka mulai bertanya

"Koru__ maaf"siswa itu menutup mulutnya dan mengakat kedua tanganya tak berani melanjutkan kata-kata selanjutnya

"Yang benar haikal"

"Sebentar lagi istirahat nara kamu tetap di sana sampai jam ibuk berakhir baru kamu boleh duduk"guru itu keluar dari ruang kelas dan juga siswa siswi di sana

Satu demi satu seisi kelas mulai mengosongkan ruang dan keluar dari ruang itu menyisahkan nara yang masi berdiri di dekat papan tulis

"Kenapa datangnya lama"nara menudukan kepala saat pria yang lebih pendek darinya berdiri di depanya

"Balapan"pria itu menghela napas kasar dan membuka satu bungkus roti dan menyuapi roti ke mulut nara

"Artan enggak bisa bebasin nana gitu aja, artan harus propesiaonal jadi ketua osis walapun yang di hukum pacar artan "nara tersenyum tipis memadang artan yang menatap seduh

"It's okey pergi lah ke kantin nanti orang ke sini"artan menatap mata nara sesaat dan mengagukan kepala dan keluar dari ruang kelas mereka

"Woi"nara menatap ke samping saat sahabat yang masuk ke dalam ruang kelas menatap malas ke arah nara

"Enggak sekalian jam 12 datang nar "nara tak menjawab dia berjalan ke salah satu meja di sana dan duduk

Melipat kedua tanganya memadang sahabatnya ini yang bisa di bilang berbading terbalik denganya

Carla bisa di bilang seorang beladar tapi carla selalu tertitip dalam urusan sekolah atau bisa di bilang tukan bohong dan mungkin nara juga tidak tahu carla dan orang tuanya memiliki hubungan yang bisa di bilang hormonis jika banyak uang hahaha nara tahu itu

"Masih main rahasian sama ketua osis boti itu"nara mengakat satu alisnya saat carla yang berbicara di depanya

Bisa kalian lihat bagimana sifat seorang carla jutek dan sinis begitu lah tak ada satu pria yang berani dekat dengnaya karena satu alasan jutek

"Tipe cowok lo aneh"carla mendudukan diri di samping nara dan menyadarkan tubuh di kursi menatap langit-langit ruang kelas mereka

"Ada masalah"carla tak menjawab saat suara nara masuk ke gedang telinganya rasa sangat keluh untuk berbicara saat ini

"Bokap gua pulang"

"Bokap gua pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang