33 End

280 5 0
                                    

"Kamu tinggal diam aja pengecara nenek bisa melakukan tugasnya dengan benar"nara mengangukan kepala,nenek keluar dari ruang itu menigalkan artan dan nara di sana

"Artan aku mencintai mu"artan memadang nara yang sedang memanikan kuku tanganya sampai kulit di sekitarnya ngelupas

"Nana"artan menarik tangan nara dan mengegam tangan nara membuat wanita itu memadang lurus ke depan

"Artan juga cinta sama nana, nana tingal turutin aja yang nenek bilang nana ingin hidup bareng artankan?"nara mengangukan kepala nara tidak bisa hidup tampa artan di sisinya

Terdengar lebay tapi sunggu nara tidak bisa semua hidupnya tergantung sama artan dari semua kebutuan nara

"Kuku nara jadi berdarahkan"

***

Tok tok tok

"Sidang di mulai"seorang hakim memukul palu itu membuat pengecara berdiri dari tempat masing masing

Nara berada di tenggan sambil menudukan kepala tangan nara tak berhentik mengelupas kulit kukunya sampai berdarah

"Bukankah seorang pembunuh ayahnya sendiri berhak untuk mendapatkan keadilan tuan?, bukti sudah sangat kuat rekaman cctv sudah di berikan dari pihak kami"

"Saya tidak setuju rekam itu bisa saja di rekayasa oleh pihak anda saat ini teknologi bisa melakukan apa pun itu tuan anak kelas 1 smp mana bisa membunuh ayahnya sendirii"

Sadar diri

Otak lo di mana

Pembunuh

Lo ngebunuh ayah lo

SADAR DIRI LO PEMBUNUH

"Saya melakukan hal itu"nenek dan artan berdiri dari kursi melihat nara yang berdiri menatap hakim

"NANA"seakan tuli nara keluar dari tempat itu dan berjalan ke arah hakim itu

"Saya melakuka itu dan saya berhak untuk mendapatkan keadilan apa yang saya lakukan 5 tahun silam "hakim memukul palunya dan mmebuka bukunya

"SODARI NARA DI JATUKAN HUKUMAN SELAMA 10 TAHUN PENJARA"kuping nara berdengin saat pukulan palu masuk ke gedang telinganya

Kedua tangan nara di tahan dan menatap artan yang menatapnya kecewa dan nenek yang sudah tidak ada di ruang itu

"Bolehkan saya bertemu dengan dia?"hakim itu mengangukan kepala melepas tangan nara, nara berjalan ke arah artan yang sudah menagis sedangkan nara tersenyum kearah pria itu

"Senyum babe i'm so sorry membuat mu kecewa tapi bukankah penjahat seperti ku harus dapat hukuman tidak adil seorang penjahat tidak mendapatkan hukuman "tangan nara terangkat mengapus air mata yang jatuh di pipi artan

"Sampai bertemu lagi 10 tahun ke depan baby"tangan nara di tarik membuat tangisan artan semakin kuat menyebut nama nara

"Bukankah sudah selesai"ara mengelus perutnya sambil melihat artan dan nara yang sudah tidak bisa bertemu lagi dan nara mendapatkan hukumanya

"Maafkan mama yang membunuhmu tapi bukankah lebih baik kau mati dan tidak merasakan hal ini kau bisa melihat mereka yang menderita sayang"

"Maafkan mama yang membunuhmu tapi bukankah lebih baik kau mati dan tidak merasakan hal ini kau bisa melihat mereka yang menderita sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang