32

144 2 0
                                    

"Ini vidionya pak"pria berseragam hitam itu melihat ke arah ponselnya yang di letakan di atas meja

"Bukankah sudah jelas jika dia pembunuh dan saja menutut keadilan ini pak"ara iya dia ara melaporkan nara ke pihak yang berwajib

"Baik, untuk sodari nara tolong jangan keluar dari lingkung ini "polisi itu keluar dari ruang ini meningalkan ara dan nara di sana

Nara memadang ponsel yang masi menyala yang melihatkan masa lalunya yang sangat lama

"Lo sadar diri enggak si? lo pembunuh dan lo ingin hidup bahagia yang benar saja nara otak lo di mana"nara tak menjawab saat ara yang menujuk wajahnya dengan jari wanita itu

"this is between me and gio why do assholes like you keep meddling? Lo benci gara-gara pacar lo suka sama gua dan lo enggak terima gara-gara dia ningalin lo lagi keadan hamil? Gua sadar apa yang gua lakukan jadi lo mau jadi korban selanjutnya ara?"

***
"Nara tunggu"nara membalik badan melihatkan pria bertoto di lengangnya yang berteriak di belakangnya

"Gua minta maaf bukan gua yang laporin masala ini ara dan gua dan ara udah putus 5 bulan yang lalu"satu alis nara terangkat apa yang pria di depan ini bicarakan

"So?"

"Maaf kasar sama lo gua enggak tahu kalau nyokap gua yang ngebunuh diri "nara menghela napas kasar ini sudah hampir 6 tahun masalah ini hilang seakan di telan bumi dan kembali lagi

"Oke"

"Sayangggg"nara menudukan kepala melihat pria pendek itu memeluk erat lengan kirinya sambil bermanja di sana

"Katanya mau bicara sama nenek ayo"nara mengangukan kepala mengelus rambut hitam itu dan membalik badan

Meningalkan gio sendirian di lorong kantor polisi, mata gio memadang kedua orang itu yang mulai menghilang dari pandangnya

"Sorry"

"Sorry"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang