25

177 1 0
                                    

"you're afraid of me artan"apa dia bilang jelas tentu saja artan marasa takut vidio itu masih membekas di kepala artan saat ini

Suara sendok dan garpu membuat suasa menjadi cangung di meja makan artan dan nara saat ini sarapan pagi berdua

"Pria di dalam vidio itu ayah ku"artan mendongakan kepala dan melihat nara yang sedang bercerita sambil mengaduk nasinya

"I'm really lazy to tell this but I think you should know about this, right?"artan hanya diam dia menatap nara yang tersenyum ke arahnya

FLASHBACK

"Mas maksud kamu apa bawah dia kemari "mama nara menatap kecewa ke arah papa nara yang sedang mengadeng tangan dengan seorang wanita

"Jasmin kamu sahabat aku dan sekarang kamu berani sekali merebut suami aku"tangan mama nara di tahan oleh papa nara sedang nara bocah 1 smp menatap semua itu dengan diam di ruang makan

Tangan nara menasukan nasi ke dalam mulut sambil bermain ponsel menoton film yang dia suka sedang di lantai atas semua sudah kacau

"CUKUP ARTINA AKU SUDAH MUAK DENGAN SEMUA INI"badan mama nara di hempaskan dari lantai atas membuat badan mama nara jatuh dari anak tanga

Jasmin atau mama sergio yang biasa nara pangil gio teman masa kecil nara satu-satu teman nara

Papa nara menatap darah yang penuh di lantai menarik tangan jasmin dan keluar dari rumah itu menigalkan nara di ruang makan dan mamanya yang sudah tidak bernyawa lagi

Nara turun dari kursi dan berjalan ke arah mamanya dan menudukan kepala sejenak melihat darah yang begitu banyak akibat benturan yang kecang dari lantai satu

"Nek kemari"nara memghubungi neneknya dari ponsel miliknya sendiri

***

"Mas nara masih di kamarkan?"papa nara mengangukan kepala sambil mengelus kepala jasmin yang bersendri di dadanya

"Aku ke kamar mandi dapur soalnya kamar mandi di sini air enggak panas "papa nara
Mengangukan kepala dan jasmin keluar dari kamar

Pintu kamar terbuka papa nara membalik badan dan menatap anak kecil yang berdiri di depan pintunya

"Ada apa nara?"nara berjalan ke arah papanya dan duduk di samping papanya

Papa nara mendudukan diri di kasur memadang nara anaknya ini dengan aneh yang diam saja

"Boleh nara peluk papa"tampa pikir panjang papa nara memeluk anaknya tapi semua itu berakhir satu pisau menusuk di belakang

Papa nara terbaring di kasur dengan keada sudah tak berjawab nara mendudukan diri di atas tubuh papanya sambil menacapkan pisau ke mata papanya

Tak ada raut ketakutan dan panik semua dari kasur berwarna putih itu penuh dengan darah

"Kau pembunuh mama ku dan kau juga harus di bunuh benar bukan?"

"Kau pembunuh mama ku dan kau juga harus di bunuh benar bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang