31

137 2 0
                                    

"Astaga sudah sangat lama nenek tidak memakan ini terlihat enak"nenek mendudukan diri di kursi makan dan artan juga nara melakukan hal yang sama

"Astaga sudah sangat lama nenek tidak memakan ini terlihat enak"nenek mendudukan diri di kursi makan dan artan juga nara melakukan hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Artan hebat dalam memasak"nenek mengakat kedua jempolnya saat baru saja mencicipi dangin di piringnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Artan hebat dalam memasak"nenek mengakat kedua jempolnya saat baru saja mencicipi dangin di piringnya

"Makasi nek"

"Sudah berapa lama kalian pacaran"nenek memperhatikan kedua orang di depannya ini yang satu malu-malu yang satunya lagi datar saja

"2 tahun"

"Kalian tinggal satu rumah"dengan santai nara mengangukan kepala sambil mamasukan sepotong irisan ikan

"Nara kau tidak merusak anak orangkan?"satu alis nara terangkat memadang nenek yang menatapnya tajam

Enggak kok cuman dikit doang

"Artan ke toilet dulu nek"nenek mengangukan kepala, artan berdiri dan berjalan menuju toilet dekat dapur

"Dia melukain mu"nara mengelekan kepala sambil bermain ponsel di tanganya sedangkan nenek menghela napas dengan perilaku cucunya satu ini

"Nenek tahu nara kamu tidak suka di kekang oleh siapa pun itu nenek tidak melarang kamu pacaran dengan siapa pun itu tapi dia juga memiliki keluarga "

"Orangtua artan membuangnya"

"Lalu dia tingal di mana selama ini?"bagiaman tidak jika orang tuanya meningalkan artan bagaimana cara pria itu hidup

"Panti asuhan, tolong jangan bicarakan ini lagi"nara menoleh ke arah pintu toilet yang terbuka melihatkan artan yang keluar dari toilet

"Nara kamu mencintainya"

"Tentu"satu senyum terbiat di wajah datar nara yang memperhatikan artan yang berjalan menuju meja makan

Gerak gerik pria itu selalu di perhatikan oleh nara sampai pria itu duduk kembali di kursi di sampinya

"Kenapa?"nara mengelekan kepala dan kembali bermain ponselnya yang sebelumnya du letakan di atas meja makan

"Kenapa?"nara mengelekan kepala dan kembali bermain ponselnya yang sebelumnya du letakan di atas meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang