me, you, and the rain (one shoot)

407 42 15
                                    


°°°°°°°°°

" Mashi.. "

" Aku tau kamu selama ini sama dia kak.. kamu mau bohong apa lagi? "

" Okay, aku gak bisa bohong soal itu tapi kamu tiba-tiba mutusin aku cuma karena hal itu? "

" Cuma? Udah dari awal aku bilang, aku tidak suka orang yang bermain di belakang! "

" Ya, tapi bagaimana sama kamu? kamu sama dia terus. Kamu bahkan lebih milih dia dari aku, dan aku tidak bisa marah karena kamu selalu bilang teman, teman, teman. Aku muak! "

" Aku juga muak sama kamu! Kenapa kamu sulit sekali percaya?! Memangnya kamu pernah lihat aku sama dia bergandengan tangan? Ciuman? Semuanya yang kamu sama dia lakuin di belakang aku?! "

Yang lebih tinggi terdiam.

" Tidak kan? Kamu tau diapun menjaga jaraknya denganku. 10 tahun bukan waktu sebentar untuk kami dan mengetahui aku sudah punya kamu tentu saja dia akan berubah. Dia tidak seperti dulu yang aku kenal karena dia menghargai kamu "

" Oh, sekarang kamu belain dia? "

" Astaga, tolong mengertilah Park Jihoon! "

" Ya, dan aku mau kamu juga mau mengerti kalau aku sekarang sudah tidak punya rasa dengamu, Mashiho! "

Mashiho membatu. Ia menatap tak percaya pada orang di depannya yang barusan berteriak.

Sangat menegaskan apa yang di ucapkannya.

Dan itu membuat air mata Mashiho secara tidak di sadari mengalir.

Melihat Mashiho yang menangis membuat Jihoon tersadar.

" Mashi, m-maaf. Maaf, aku tidak- "

" Tidakpapa. T-terimakasih sudah mau jujur "

" Mashi, dengarkan aku- "

" Dengan begini aku jadi lebih tenang untuk mengakhiri hubungan kita, kak "

" Mashi- "

" Terimakasih, kak "

Mashiho membungkuk lalu pergi meninggalkan Jihoon yang terus meneriaki namanya.
























.
.
.

" Hujan lagi, hujan terus "

Seseorang bersurai merah datang sambil mengusap bajunya yang agak basah.

" Astaga! "

Orang itu mencolek kecil lengan Mashiho.

" Kamu tidakapa?? "

" Jangan ganggu aku "

" Hah?? Maaf tidak begitu kedengaran. Hujannya deras sekali "

" Jangan ganggu aku!- "

JEDAAARRR!

" Huwaaa takut petir!! "

Melihat Mashiho menangis,orang itu jadi panik.

" Aduh kenapa nangis?? Jangan nangis dong, nanti hujannya makin deras "

" Eh eh, liat aku deh.. aku cakep nih jadi tidak boleh menangis lagi ya? "

Tidak nyambung..

Akhirnya karena Mashiho tidak kunjung tenang ia membuka jaket miliknya lalu menutup kepala Mashiho dengan jaket denim yang tadi ia kenakan.

Yoshiho - Untittle✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang