°•°•°°••°°•°•°
Sedikit hectic untuk pagi hari yang cerah ini.
" Tolong ditaruh di sebelah sana ya pak "
" Um, ini kurang pas warnanya, lebih baik di ganti saja "
" Hey, aku tidak membayarmu untuk bersantai disana. Benahi yang lain segera "
" Tidak, tidak- "
" Oh astaga kepalaku bisa pecah! "
Takata Mashiho namanya. Ia duduk sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.
Ponselnya terus berbunyi entah dari pesan ataupun panggilan. Tapi ia tak bisa langsung merespon semuanya, satu persatu.
" Iya, aku sudah di lokasi. Cepat suruh orang-orangmu untuk datang. Kamu pikir tidak repot mengurus ini sendirian?! "
Mashiho hanya mendengus sebal mendengar lawan bicaranya terkekeh di sebrang.
" Siapa yang akan menikah, siapa yang repot, huh! "
Ia lanjut menelfon bagian catering yang sebelumnya tidak sempat ia hubungi.
.
.
.
" APA?! KENAPA MENDADAK SEKALI?!! " satu restoran itu menatap terkejut karena Mashiho yang tiba-tiba berteriak.Ia keluarkan beberapa lembar uang dan meninggalkan tempat itu dengan masih mengoceh dengan ponselnya.
" Orang gila mana yang mau bekerja tanpa tidur? Begini ya, setelan itu memang terlihat mudah di buat tapi itu sangat merepotkan dan mereka mencancel di H-1 acara. Dasar sinting! Bagaimana bisa kamu dapat wedding organizer seperti itu?! Sudah ku katakan lebih baik aku yang mencarinya. Apa-apaan mereka kerja dengan lalai seperti ini? Berapa yang kamu bayarkan untuk mereka?! "
" Tenang, Mashiho.. aku baru membayar setengahnya "
" Orang gila, kamu terscam "
" Jadi bagaimana?? Tidak mungkin aku menunda apalagi mengundur acaranya disaat undangan sudah tersebar "
" Ck, kalau bukan karena kamu sepupuku sudah aku gulingkan kamu ke dasar laut. Setelan punyaku yang sudah datang kemarin kamu permak saja menyesuaikan tubuhmu, punyaku akan aku cari yang baru saja nanti. Akan repot kalau mempelai belum siap apapun disaat acara sudah di depan mata "
" Bukan kah sama saja? "
" Sama saja darimana? Aku bukan mempelai, datang sedikit terlambat tidak akan menghambat acara. Dan sumpah, cepat suruh pasanganmu itu ikut membantu di lapangan. Terserah orang suruhan atau dia sendiri. Aku tutup dulu "
Mashiho turun dari mobilnya begitu melihat sebuah butik. Butik itu minimalis sepertinya karena terhimpit dua bangunan yang cukup besar.
" Selamat siang dan selamat datang.. ada yang bisa saya bantu? "
Mashiho menatap orang dengan name-tag Watanabe Haruto itu dengan datar.
" Aku mau buat setelan jas yang bisa langsung jadi. Aku butuh besok pagi "
" Maaf sebelumnya tapi kami sudah ada pesanan yang masih proses pengerjaan. Jika berminat mungkin akan kami selesaikan lusa atau tiga hari kemudian "
Mashiho berdecak sebal. " Kamu tidak dengar? Be-sok. Besok. Aku butuh untuk besok pagi "
Intonasi Mashiho membuat mimik wajah karyawan butik itu nampak kesal. Wajar saja, siapa yang tidak kesal mendapati orang yang begitu menuntut.
" Kami minta maaf sekali lagi, tapi- "
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoshiho - Untittle✨
Fiksi Penggemar(Randomly happend sih).. Kalau berkenan, mari mampir. Mungkin ada yang haus work Yoshiho? Here some one shoot ^^ bxb and 🔞 in some part