"Entah sadar atau tidak, setiap orangtua pasti akan memperlakukan anak mereka dengan berbeda meski mereka terlahir di rahim yang sama"
*******
Secara khusus presdir Seo pemilik perusahaan terbesar di negara ini yaitu
S' Corp mengatakan secara langsung jika putri keduanya sudah memiliki seorang anak yang baru saja lahir tiga hari yang lalu.Presdir Seo juga mengatakan kekecewaannya terhadap kelakuan sang anak. Di ketahui putri presdir Seo belum ada yang menikah dan itu berarti putri keduanya mengandung sebelum menikah dan disaat umurnya juga masih belia.
Putri kedua presdir memang sangat jarang diketahui oleh umum, karena memang anaknya yang jarang bergaul tapi nyonya seo menambahkan jika putrinya itu sebenarnya sangat pintar di sekolah dan ia juga mendapat beasiswa diluar negeri.
Dengan tangis yang terus saja keluar, Nyonya Seo sangat menyesal karena mengijinkan anaknya itu untuk tinggal sendiri jika tahu akhirnya seperti ini.Belum di ketahui pasti siapa ayah dari bayi tersebut.
Presdir Seo juga menambahkan jika sekarang putri pertama mereka masih berada di paris karena sedang menghadiri salah satu even terbesar disana. Menurut_
"Media gila, orangtua gila, keluarga gila. Mereka tega mengorbankan putri mereka yang tak berdosa demi seorang anak yang jelas-jelas kebusukannya"
Seorang wanita berusia sekitar empat puluh tahunan itu terus saja mengerutu setelah melihat berita yang menurutnya tak sesuai fakta itu.
"Bagaimana mungkin ada orangtua seperti mereka. Dari kecil dia tidak diperlakukan dengan baik, dan tidak dianggap lalu sekarang dia difitnah tanpa berdasar. Memang orangtua_"
"Eomma"
Panggilan pelan dan lirih itu membuat sang ibu menoleh dan saat itu beliau melihat sang anak yang menatapnya dengan memberi lirikan ke sampingnya, sang eomma mengikuti arah lirikannya dan baru tersadar jika disana ada gadis yang menunduk lesu dengan tangan yang saling bertautan.
Wanita itu berdeham untuk menghilangkan kecanggungan.
"Emm, dahyun-ah mianhae tapi maksudku tidak seperti itu"
Dahyun, gadis dari tadi hanya menunduk itu akhirnya mendongak dan memberikan senyum tipisnya.
"Tak apa, bibi. Aku mengerti"
"Tapi aku serius saat aku mengatakan mereka gila. Maksudku bagaimana mungkin mereka_"
"Eomma, tolong hentikan semuanya. Untuk sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengomentari mereka. Ada hal yang lebih penting yang seharusnya kita bahas" Ucap minhyun, anak dari bibi hwang menengahi.
"Dahyun-ah, apa sekarang rencanamu?"
"Entahlah, kak. Aku juga bingung, mungkin aku akan pergi dari kota ini. Lagipula aku juga butuh ketenangan untuk sementara dan bayi itu,," Dahyun menghela nafas panjang seraya melirik salah satu kamar yang tak jauh dari ruang tamu "Aku harus merawatnya, dan melindunginya"
Bibi Hwang mengerutkan keningnya. "Kau ingin merawatnya? Kau tidak ingin menitipkan dia dipanti asuhan saja?" Tanya bibi hwang dengan hati-hati.
"Tidak, Bi. Aku akan merawatnya, aku keluarganya dan mereka bilang dia anakku jadi apapun yang terjadi dia menjadi tanggung jawabku"
"Tapi,,,"
"Aku tidak ingin dia sepertiku"
Bibi Hwang dan Minhyun saling pandang, merasa iba dengan gadis yang biasanya selalu ceria ini. Keluarga Hwang dan keluarga Seo bisa dibilang masih kerabat tapi mereka sering berselisih pendapat. Keluarga Hwang tidak menyukai cara keluarga Seo yang terkadang bertindak semena-mena hanya demi mencapai keinginan mereka. Salah satunya mereka tidak pernah mem-publish secara resmi jika mereka memiliki seorang putri lain yang tinggal di kota ini hanya karena menurut seorang peramal Dahyun adalah anak pembawa sial untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Fanfiction"Apapun yang terjadi Dahyun akan selalu menerima hidup dan takdirnya namun ia tak akan pernah menerima jika suatu saat ada orang yang mengambil putra kesayangannya sekalipun itu orangtua kandungnya atau seseorang yang masih kerabat putranya"