*****
Dahyun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kejadian apa yang akan terjadi hari kedepannya. Yang Dahyun tahu saat ini keluarganya sudah mulai mengirimkan seseorang untuk mengawasinya.
Tentu saja kehadiran Myung Ji ke kota ini dan pertemuan mereka pasti sudah terdengar oleh ayahnya. Dan yang pasti itu membuatnya murka.
Padahal jika difikir lagi Dahyun tidak melakukan apapun bahkan dia juga menghindari Myung Ji tetapi kenapa orangtuanya sangat was-was dan mulai mengawasinya. Sekalipun Myung Ji ada dikota yang sama dengannya Dahyun juga tidak pernah mengusiknya bahkan tidak ada niatan sedikitpun.
Apa yang mereka takutkan itu jika Dahyun membongkar identitas Rowoon?
Pemikiran yang aneh, Dahyun tidak akan pernah melakukan itu sampai kapanpun.
Berdasarkan penjelasan Guanlin kemarin mengenai orang yang melukainya Dahyun jadi tahu jika yang orang itu incar dirinya. Awalnya Dahyun tidak mengira jika itu perbuatan keluarganya tetapi setelah mendapat paket yang berisi ancaman akhirnya Dahyun tahu jika semua yang terjadi kemarin ulah dari keluarganya belum lagi dengan kejadian hari ini. Yang Dahyun yakini keluarganya mengincar dirinya juga Rowoon.
"Lima tahun tidak bertemu bukannya memberi kado yang bagus justru memberi kertas ancaman" Dahyun mendengus matanya tak lepas dari kertas yang ia pegang saat ini.
Pikiran Dahyun sebenarnya sedang ruwet memikirkan keluarganya juga memikirkan tentang Guanlin.
Ini bukan tentang pemikiran yang romantis melainkan tentang keluarga Guanlin yang juga ada sangkut pautnya dengan keluarganya.
Ia baru tahu jika kakak Guanlin mengenal Myung Ji lalu dimana kakak Guanlin saat ini, apa ia juga sudah tiada seperti ayah Guanlin.
Sebenarnya bermain-main dengan keluarga Seo itu bukanlah hal yang sepele. Keluarga Seo itu sangat kejam, bahkan tindakan tercela yang sudah mereka lakukan tidak lagi bisa dihitung dengan jari, mereka tidak segan untuk memusnahkan orang yang sudah menganggu ketenangan keluarganya apalagi jika itu menyangkut anak pertama mereka.
Dibalik romantisnya keluarga Seo terutama Presdir dan sang istri ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh umum, kedua orang itu hanya bermain cantik di depan orang menampilkan keluarga harmonis nyatanya Dahyun sangat tahu jika keduanya tidak seromantis itu bahkan mereka sering melakukan kekerasan satu sama lain bahkam bermain dibelakang.
Dahyun tahu itu bahkan disaat Myung Ji mungkin tidak mengetahuinya namun Dahyun hanya diam dan kemungkinan karena ia yang sudah tahu sisi negatif merekalah yang membuat sang ibu selalu memukulnya guna melampiaskan kekesalannya.
"Aku tidak menyangka jika saem mengenal orang biadab itu"
Dahyun menoleh saat merasakan seseorang duduk disampingnya.
"Sebenci itukah kau dengannya?"
Guanlin tak langsung menjawab, pemuda itu menatap depan.
"Aku sebenarnya tidak mengenalnya yang aku tahu appa kerja dikeluarga mereka dan ternyata kakaku juga mengenal anaknya dan mereka berteman. Sampai akhirnya beberapa tahun lalu appa dan kakak pulang mengajak kami untuk pergi tetapi ketika diperjalanan beberapa orang menghadang dan menyerang kami, appa yang ingin melindungi kami tertembak sementara kakak_"
Dahyun hanya diam, menanti sampai Guanlin siap bercerita kembali meski Dahyun tahu itu sangat sulit.
"Saat kakak sudah hampir sekarat seseorang datang membawa sesuatu dan mereka langsung berhenti. Aku tidak tahu apa itu tapi yang pasti itu adalah bukti jika bukan kakakku penyebab putri seo itu hamil dan akhirnya mereka meninggalkan kami tetapi sebelum pergi mereka menembak kedua kaki kakakku dan membuatnya lumpuh. Malam itu benar-benar malam yang kelabu untuk kami dan sejak saat itu semuanya berubah appa tiada, kakak tidak bisa apa-apa sampai akhirnya dia memilih mengakhiri hidupnya dan ibu tertekan sampai melupakan kesehatannya"
![](https://img.wattpad.com/cover/337458943-288-k903743.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Fanfiction"Apapun yang terjadi Dahyun akan selalu menerima hidup dan takdirnya namun ia tak akan pernah menerima jika suatu saat ada orang yang mengambil putra kesayangannya sekalipun itu orangtua kandungnya atau seseorang yang masih kerabat putranya"