******
Seo Dahyun, nama yang selama ini tak pernah dia dengar kini nama itu terucap dari orang yang baru saja ia temui. Selama ini selain keluarga dan juga sahabat terdekat anaknya pak Kang tidak ada yang tahu jika Dahyun itu Seo Dahyun dan tak ada yang mengungkit itu sekalipun.
Seo Dahyun Gadis yang menurut orang pembawa sial dan juga gadis kontroversial yang menghebohkan kelurga seo dan membuat keluarga Seo hancur beberapa tahun lalu.
Kini pertama kalinya setelah lima tahun ia harus bertemu dengan orang yang mungkin mengenal dirinya di masa lampau yang selama ini berusaha ia lupakan.
"Maaf, apa aku salah bicara apa namamu bukan Seo Dahyun yang seperti ku kenal?"
Pertanyaan yang sayangnya terkesan menyindir ditambah dengan ekspresi wajah yang terlihat merendahkan membuat Dahyun rasanya ingin sekali meninju wajah pemuda ini.
"Sepertinya kita tidak saling mengenal untuk aku menjelaskan siapa diriku ini. Jadi, bisakah kita melanjutkan jalan atau kau ingin pergi sendiri saja"
"Eoh, ternyata kau sudah jauh berbeda dari lima tahun yang lalu"
Dahyun merotasikan kedua matanya. "Terserah kau, siapapun kamu di masa laluku itu bukan urusanku saat ini" Dahyun ingin melangkah pergi namun lagi-lagi suara pemuda itu mengintruksinya untuk berhenti dan menoleh kearahnya.
"Tapi jika aku berurusan dengan anak yang kau rawat apa kau masih tidak perduli"
Jungkook merasa dirinya menang, dia selalu suka melihat lawan bicaranya yang kalah telak dan tak bisa melawan atau bahkan menjawab ucapannya.
Mendekat beberapa langkah, Jungkook mendekatkan bibirnya ke arah telinga Dahyun.
"Sepertinya posisiku dan posisimu itu sama, sama-sama menjadi korban dari kesalahan salah satu keluarga egois kita. Tapi aku bukan kau yang mudah menyerah dan memilih kabur. Seperti saat ini juga, aku juga tak akan menyerah untuk mendapatkan hak asuh dari putra mu_ maksudku putra kakak kita berdua"
"Apa maksudmu"
Jungkook menjauhkan kepalanya, "Aku ingin Rowoon ikut bersamaku dan keluargaku dan bertemu dengan ayah kandungnya"
Emosi Dahyun bisa meledak kapan saja. Dia tak pernah bisa sabar jika menyangkut urusan Rowoon apalagi ketika ada orang yang datang dan mengatakan mereka keluarga Rowoon, Dahyun sangat membenci ucapan seperti itu.
"Kau fikir semudah itu? Jangan harap! Bahkan jika ayah atau ibunya sekalipun yang datang aku tidak akan menyerahkan Rowoon begitu saja"
"Aku suka gayamu yang sekarang tidak seperti Dahyun yang aku kenal dahulu"
Bagi Dahyun mungkin Jungkook adalah manusia asing entah berantah yang tiba-tiba datang dan ingin mengambil kebahagiannya tapi bagi Jungkook, Dahyun adalah gadis yang sudah lama ia kenal dan juga gadis yang unik yang selalu ingin ia dekati.
"Terserah apa katamu, aku tak perduli. Tapi aku harap kau tidak sekalipun mendekati Rowoon apalagi berusaha untuk merebutnya dariku"
Senyum miring Jungkook perlihatkan, untuk sekarang cukup sampai disini saja. Ia sudah puas melihat wajah merah menahan amarah dan juga wajah khawatir Dahyun. Jadi, Jungkook memilih untuk membiarkannya pergi. Lagipula dia juga akan bermain-main dahulu sebelum menjalankankan tugasnya.
Melihat ponselnya yang berdering, Jungkook terkikik geli ketika menerima telepon dari seseorang yang sangat ia kenal dan mungkin sejak tadi orang itu melihat dan juga mendengar percakapannya.
"Hyung_"
"Kau gila"
Untungnya koridor sudah sepi Jungkook tidak perlu khawatir jika ada siswa yang mendengar pekikan orang diseberang telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Fanfiction"Apapun yang terjadi Dahyun akan selalu menerima hidup dan takdirnya namun ia tak akan pernah menerima jika suatu saat ada orang yang mengambil putra kesayangannya sekalipun itu orangtua kandungnya atau seseorang yang masih kerabat putranya"