05. No Matter

120 19 2
                                    

Hari ini aku praktikum, dan naasnya aku lupa untuk membawa jas lab. Aku berusaha menghubungi Jievan dan Henan yang sudah lebih dulu praktikum, tapi mereka tidak juga mengangkat.

"Belum ngangkat juga itu dua bocah?" tanya Cilla.

Aku menggeleng lemas, "Belum nih. Gimana ya? Kalo aku kirim dari rumah juga gak bakalan sempet."

"Mau gua pinjemin Jenggala aja nggak? Kayanya dia bawa jas labnya di mobil," saran Alila.

"Nah! Boleh tuh La, coba lu telpon dia," ucap Cilla.

"Ngerepotin nggak, ya? Nggak enak aku, nggak terlalu deket."

"Dah santai daripada nggak pake jas lab, 10 menit lagi loh kita praktikum. Gua nanti yang ngomong sama Jenggala," sambung Alila.

Cilla langsung tersenyum meledek, "Iyalah lu yang ngomong, kan lu ceweknya."

"Eh ini Jievan nelfon aku balik. Bentar ya aku angkat telfonnya dulu."

"Ka, sorry tadi lagi ngumpul UKM jadinya nggak megang hp. Kenapa? Ada masalah apa? Kamu di mana? Biar aku sama Henan samperin," aku bahkan belum menyapanya, tapi dia sudah bertanya banyak.

"Aku nggak papa kok Jie, gausah berlebihan gituuu. Aku cuma nggak bawa jas lab aja, jadi mau tanya kamu bawa jas lab nggak? Soalnya kalo harus ngambil dari rumah gak sempet."

"Sorry Ka, tadi aku bawa motor dan jas lab setelah kemarin praktikum ada di mobil. Sekarang udah dapet belum? Aku bantu cariin."

"Eh ini Jenggala bilang bawa, dia lagi jalan ke sini," ucap Alila.

"Oke La, makasih ya."

"Nggak usah Jie, udah dapet. Tadi dibantu Alila minjem ke Jenggala," ucapku kembali menjawab pertanyaan Jievan.

"Oh yaudah, kalo ada apa-apa lagi kabarin ya."

"Okeyyy, makasih Jiejie." setelah itu aku menutup panggilannya.

"Ilaa, ini jas nya." Suara Jenggala yang berjalan mendekati Alila.

"Oh kamu udah dateng. Aku pinjem ya? Buat Kika sih sebenernya," ucap Alila kepada Jenggala.

"Oh buat Kisah, kirain kamu."

Aku masih mengarahkan pandanganku ke arah Alila, aku takut dia kecewa karena yang meminjam adalah aku bukan Alila, orang yang dia suka.

"Boleh kan dipinjem Kika? Soalnya 5 menit lagi kita praktikum." Tanya Alila lagi.

"Bolehlah."

"Okeyy makasih Galaaa," Alila kemudian memberikan jas lab milik Jenggala kepadaku.

"Jenggala, aku pinjem ya? Maaf ngerepotin." ucapku kepada Jenggala setelah Alila menyerahkan jas lab milik Jenggala kepadaku.

"Iya, pake aja. Gua nggak make kok," jawabnya.

"Makasih."

"Yuk ke lab, udah berapa menit lagi ini. Ntar kalo telat disuruh review jurnal," ucap Cilla.

"Oh iya, yukk. Aku duluan ya Gal," ucap Alila kepada Jenggala.

"La nanti pulangnya bareng aku ya?" ucap Jenggala kepada Alila yang dijawab Alila dengan acungan jempol.

Aku hanya tersenyum tipis kearah Jenggala sambil mengangguk kepala singkat dan bergandengan tangan dengan Cilla untuk bergegas menuju laboratorium tempat praktikum dilaksanakan sambil memegang jas lab miliknya. Iya, hal aneh yang tidak pernah ada dalam bayanganku sebelumnya.

•••

Akhirnya praktikum hari ini selesai dan kami bertiga memutuskan untuk makan dulu di kantin.

Kisah dan Segala Hal tentang DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang