Musim hujan baru saja tiba dan awan hitam mulai berkumpul. Suara gemuruh terdengar di kejauhan dan sepertinya benar memang langit akan menangis. Seperti yang Kinara rasakan saat ini.
Kinara adalah gadis yang cerdas tetapi sulit untuk mengungkapkan perasaannya. Karena hal tersebut orang-orang berfikir dia adalah gadis angkuh dan sombong. Beberapa orang menjauhinya karena hal itu, tetapi dia tidak melakukan apa pun. Menurutnya itu adalah hal yang tidak berguna, bukankah hanya memiliki sedikit teman yang tulus lebih baik daripada mempunyai banyak teman tetapi hanya mengharapkan sesuatu darinya. Dia puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Cantik, kaya, populer, jabatan, dan tunangannya.
Namun Angin, tunangannya tidak merasakan hal yang sama dengan Kinara. Bahkan saat ini hal yang paling Angin ingin hindari adalah Kinara. Karena kedua orang tua mereka Angin harus terikat dengan Kinara. Awalnya Angin menerimanya tetapi sekarang ada Inaya yang harus Angin perjuangkan. Gadis cantik yang lugu dan baik hati. Hidup Inaya yang sudah sulit dipersulit lagi oleh Kinara dengan membawanya bersekolah di Permata Jaya High School.
Karena hal itu Angin sangat membenci Kinara.Mata Kinara memerah melihat Angin yang sedang menggoda Inaya. Berbalik dengan tangan yang mengepal. Sungguh dia tidak bisa melihat pemandangan ini. Namun langkahnya terhenti oleh seseorang yang sangat familiar dimatanya. Seseorang yang sudah ditunggunya selama hampir satu tahun itu.
"Perlukah aku menghajarnya?"
****
Tap
Tap
TapDi gang gelap pinggir kota, seorang gadis berambut coklat terus berlari tanpa menghiraukan sepatu dan seragamnya yang sudah kotor karena genangan air. Peluh dan debu menyatu diwajahnya. Dia sesekali menengok ke belakang tak kala langkah kaki mulai dekat dengannya.
Sambil terus berlari dia mengambil ponselnya. Berusaha menghubungi seseorang yang dipercayainya.
Panggilannya tidak terjawab, segera saja dia beralih ke pesan suara.
"Kak Nara, tolong aku! Mereka ... tidak, dia bukan orang baik. Jika terjadi sesuatu padaku tolong selidiki. Jangan percaya pada siapapun kurasa orang yayasan--
Brak
Belum sempat gadis itu menyelesaikan ucapannya sebuah mobil menghantamnya dari arah samping.
Dengan sedikit kesadaran gadis itu melihat seseorang turun dari mobil yang menabraknya.
"Ke- akh kenapa?"tanya gadis itu ditengah rasa sakitnya.
Seseorang itu mengambil ponsel milik gadis itu dan menutup panggilan pesan yang dilakukannya.
Setelah itu, seseorang itu merobek name tag yang bertuliskan Laila Indira dan menyeret tubuh gadis itu ke dalam mobil.
Malam itu seorang gadis menjadi korban kebiadaban seorang manusia.
****
Gerimis mulai turun, angin mulai membuat gadis berambut panjang itu kedinginan. Tanpa aba aba gadis itu mulai menerjang gerimis yang belum terlalu deras itu. Sekantong belanjaan yang menjadi tujuannya keluar didekap erat erat.
Saat jalanan mulai sepi, perasaannya mulai tidak enak. Kepalanya menoleh kebelakang saat merasa jika ada yang mengikutinya. Saat menoleh gadis itu tidak melihat siapapun, berusaha menenangkan diri dan terus berjalan. Sampai beberapa saat seseorang membekap gadis itu. Gadis itu memberontak tetapi tenaganya kalah kuat sampai akhirnya gadis itu dimasukkan ke sebuah mobil.
****
Suasana tegang sangat terasa di ruangan yang biasanya digunakan untuk rapat itu.
Para anggota inti berkumpul membahas hal yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Ratu
Teen FictionKinara Permata Wijaya, seorang gadis dingin dan angkuh yang menjadi simbol kekuasaan Permata Jaya High School, sebuah sekolah swasta elit milik yayasan Wijaya. Hidupnya yang sempurna satu-persatu mulai hancur saat gadis itu, Inaya Wiyata muncul di...