Part 2

628 41 4
                                        

Happy Reading
~
~
~
~

⚠️follow dulu sebelum baca⚠️
No plagiat⚠️

Hai, gimana kabar kalian hari ini?

_"Cinta yang telah lama terenggut oleh keadaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_"Cinta yang telah lama terenggut oleh keadaan. Apakah masih bisa di kembalikan?"_

-Nurla Az-Zahra-


Dua hari sudah Abraham berada di kediaman sang paman. Besok dia harus sudah kembali ke kediamannya yang berada di Jawa Timur.

Selama berada di sini pula hati dan pikirannya. Terus saja, tertuju pada sosok gadis yang telah merebut perhatiannya saat pertama kali mereka bertemu.

"Astagfirullah, Ham. Kenapa kamu terus saja memikirkan dia yang bahkan jelas-jelas bukan mahram kamu?"

Abraham Assyaqir Rafqi, seorang gus sekaligus penghafal Al-Quran di sebuah pesantren besar di Jawa Timur yang dimiliki oleh sang abah.

Dia adalah penerus yang telah ditetapkan oleh Ibrahim, abah-nya. Usianya yang kini menginjak umur 28 tahun dengan status duda yang melekat padanya, sejak satu tahun silam.

Istrinya meninggal dunia, setelah berjuang melahirkan malaikat kecilnya yang juga ikut bersamanya.

Dirinya juga dikenal sebagai sosok yang lemah lembut pada anak kecil dan juga dingin terhadap lawan jenis, kecuali untuk keluarganya.

Selain seorang gus, dia juga pengusaha restoran yang sudah bercabang ke mana-mana. Sukses di usianya yang masih muda, kerap kali menjadi incaran gadis-gadis cantik di luar sana.

Tapi, tidak ada seorang 'pun yang bisa membuat hatinya bergetar. Entah mengapa? Untuk gadis kemarin merupakan pengecualian.

Dia juga tak habis pikir dengan hati dan pikirannya. Kenapa saat bertemu dia, hatinya langsung tersentuh?

"Arghh.. Kamu tidak boleh seperti ini, Abraham. Jangan jadi pria tak tahu malu dan terus memikirkan hal yang tidak-tidak pada gadis itu," ucapnya penuh kefrustasian.

Dengan tergesa-gesa, dia masuk menuju kamar dan langsung mengambil wudhu, serta sholat taubat sembari meminta pengampunan pada Sang Pencipta.

Sungguh, dia tak mengerti. kenapa dirinya jadi seperti ini?

"Ya Allah maafkan hamba dengan segala pikiran yang kotor ini terhadap perempuan yang bukan mahram saya... "

"Sungguh hamba tak sanggup dengan segala cobaan yang menyangkut tentang perempuan.. "

"Hamba memohon padamu untuk menghilangkan perasaan yang tak seharusnya ada dan pemikiran kotor yang terus saja meluap sejak tadi di dalam pikiran hamba, Ya Allah.. "

Nurla Az-zahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang