Part 13

553 35 1
                                        

Pagi semua👋
Wah, gimana nih kabar kalian hari ini?

Maaf bgt ya guys, aku telat Up Minggu ini😔🙏
Maaf juga karena blm bisa up untuk cerita aku yang 'Antara takdir dan Do'a' karena ada sedikit kendala🙏

Yuk gak usah lama-lama, cus baca🥰
Jangan lupa votmen nya man teman😍

⚠️Follow dulu sebelum baca⚠️
No plagiat⚠️

_"Apakah mencintai kamu adalah sebuah dosa?"_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_"Apakah mencintai kamu adalah sebuah dosa?"_

-Abraham Assyaqir Rafqi-

Abraham sedang berada di kamar menunggu istrinya selesai membersihkan diri. Hatinya masih saja tidak bisa ia kendalikan jika menyangkut Urla.

Sudah hampir 15 menit Urla berada didalam. Waktu masih menunjukan pukul 07:15, ia mempunyai janji dengan para investor bisnisnya jam 08:00. Kurang lebih ia masih mempunyai waktu 45 menit untuk bersiap-siap.

Ceklek..

Tampak di sana Urla yang sudah berpakaian tapi tidak menggunakan hijab, rambut panjangnya yang basah membuat Abraham tidak mengedipkan mata.

Urla yang tidak menyadari hal itu masih bisa bersenandung pelan dengan suara indahnya. Abraham bangkit dan mulai mendekat ke arah Urla.

"Urla?" panggil Abraham.

"M-mas--? Sejak kapan kamu disini?" tanya Urla yang terkejut.

"Sudah sejak tadi. Bisa siapkan baju mas? Mas akan ada pertemuan bisnis jam 08:00 nanti. Kalau bisa kamu juga bersiap-siap dan ikut bersama mas."

"T-tapi--"

"Mas akan tunggu kamu setelah selesai."

Urla hanya bisa pasrah, tapi tunggu? IA TIDAK PAKAI HIJAB?! bagaimana ini? "Jadi mas Raham lihat ini dari tadi?"

Urla bolak-balik dengan resah, pikirannya seketika berkecamuk tidak karuan. Ia harus bagaimana sekarang? Pasti malu sekali jika bertemu dengannya.

"Duh, kenapa bisa lupa sih? Harusnya tadi langsung pake aja. Ya udahlah aku harus cepet siap-siap."

Disisi lain ada Azkia yang sedang menyapu lapangan Pesantren yang cukup luas seorang diri. Keringatnya sudah bercucuran, tapi ia tidak bisa membantah karena ada mata yang selalu tertuju padanya.

Menyesal sekali rasanya ia mengerjai Kalim tempo hari. Bukan apa-apa setelah kejadian di kolam ia malah di jadikan babu oleh sang empu. Ingin sekali rasanya ia membalas semua perlakuan Kalim dari kemarin.

Belum juga setengahnya Azkia sudah merasa  kelelahan. "Ish, awas aja ya lo Gus abal-abal!! Gue bales nanti!" gerutu Azkia pelan.

Wajahnya yang ditekuk membuat siapa saja tahu kalau ia sedang kesal. Apalagi saat ini Kalim malah menertawakan nya.

Nurla Az-zahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang