Bubur

1.2K 108 108
                                    

Di pagi hari yang dingin, memang sepatutnya untuk kita memakan semangkuk bubur. Bubur dari sebuah beras yang dimasak dengan air yang cukup banyak membuat tekstur nasi tersebut menjadi lebih lembut

Bubur nasi yang hangat dengan berbagai bumbu serta toping di atasnya. Sungguh pemandangan yang sangat menggoda pada pagi hari.

Pagi ini, Kaveh dan Alhaitham tengah bersantai santai di rumah hingga akhirnya ada suara nyaring dari ketukan keramik yang terdengar oleh telinga

*Teng.. teng.. teng

Suara itu pun diiringi dengan suara berat khas bapak bapak yang menggoda perut di pagi hari (bkn rahim y, lambung)

"Bubur bubur, bubur hangat."

Mendengar suara bapak bapak tersebut, Kaveh yang asalnya berbaring di sofa ruang tamu kini duduk dan menengok ke arah Alhaitham yang menonton acara tv di pagi hari sambil berteriak dengan wajah excited nya

"Alhaitham! Sarapan bubur yuk!" Ajaknya, Alhaitham pun mengangguk kebetulan ia juga ingin makan yang hangat hangat

Kaveh segera keluar dari rumah dan memanggil tukang bubur yang lewat di depan rumah tadi

Singkat cerita, bapak bapak yang menjual bubur itu pun telah menyajikan bubur untuk Kaveh dan Alhaitham. Sudah mendapatkan buburnya Kaveh pun kembali ke dalam rumah dan menyimpan 2 mangkok berisi bubur di atas meja makan

Kaveh pun duduk di meja makan disusul oleh Alhaitham. Mereka pun mulai menyuapkan bubur pada mulut mereka masing masing hingga akhirnya masalah pun datang

"Haitham!! KENAPA BUBURNYA DI ADUK?!!!" Bentaknya pada sang suami

Benar, Alhaitham kini tengah mengaduk-aduk buburnya dan itu membuat Kaveh sangat marah. Bagaimana tidak?! Toping bubur yang sudah di susun sedemikian rupa menjadi sebuah karya yang membangkitkan selera makan, Alhaitham mengaduk-aduk mahakarya itu?!

Seperti yang kalian tau, Kaveh adalah orang yang sangat menjunjung tinggi nilai estetika dan kecantikan, hal yang seperti ini bisa membuatnya sangat marah

"Aku tak perlu bagian atasnya yang membuatku kesulitan memakannya" Ucap Alhaitham dengan santainya memasukan bubur yang telah di aduk rata itu kedalam mulutnya

"KAMU GAK ILANG SELERA MAKAN APA MANIN BUBUR YANG BENTUKNYA UDAH KAYAK GITU?!" Bentaknya tak terima

"Kaveh, bubur itu dibuat agar mudah dimakan! Untuk apa aku merepotkan diriku dengan memakan semangkuk bubur dengan hati hati agar tak merusak topingnya? Itu merepotkan"

"Ngeliatin toping bubur yang masih rapih itu membangkitkan selera makan tau!"

"Topingnya masih tetap saja dimakan untuk apa mempertahankan bentuknya? Lagian bubur itu lebih enak saat di aduk, seluruh bumbu tercampur rata" Ucap Alhaitham yang tak terima bahwa cara makan buburnya salah

Lagian untuk apa mempersulit hidup dengan menjaga tataan makanan tambahan di atas bubur? Bubur diaduk itu lebih enak, seluruh rasa sedapnya tercampur rata

"Kamu gak enek liat tampilan bubur yang udah kayak muntahan?!" Bentaknya

"Itu hanya tampilan luar! Ada sebuah peribahasa jangan melihat buku dari sampulnya bukan?! Hal itu berlaku bagi makanan. Toh rasanya enak enak saja" Ucap Alhaitham

Kemudian Alhaitham pun menyuapkan bubur di mangkuknya dengan lahap sebagai bukti bahwa bubur di aduk itu lebih enak rasanya

Namun Kaveh malah merasa mual ketika suaminya itu menyuapkan bubur yang bentukannya udah enggak kaya bubur. Selera makannya pun menurun drastis

"Udah lah, makan disini bikin gak selera aja. Aku mau makan di ruang tamu" Ucap Kaveh meninggalkan Alhaitham sendiri di meja makan

Ia pun duduk di lantai beralaskan karpet bulu dan memakan buburnya yang tak di aduk sembari menonton drasu (drama sumeru) di televisi

Alhaitham menghela nafas dan lanjut memakan buburnya. Sedangkan Kaveh sendiri malah lebih fokus dengan serial drama ang di tayangkan pada televisi dibandingkan makanannya

Alhaitham menyadari itu karna setelah ia beres makan, bubur pada mangkuk Kaveh masih tersisa banyak. Alhaitham pun membuka mulut untuk memberitahu istrinya itu

"Kaveh, habiskan dulu makananmu. Buburnya nanti keburu dingin, gaenak"

"Bentar, ini lagi bagian yang seru serunya" Balas Kaveh yang masih fokus pada layar televisi

Umur istrinya ini berapa sih? Padahal ia setahun lebih tua daripada Alhaitham. Tapi usia mentalnya masih terlihat seperti anak-anak yang mood nya gampang berubah, dan sulit menghabiskan makanannya

Memiliki firasat bahwa pada akhirnya itu bubur akan sia sia berada di pangkuan Kaveh. Karna tak tersentuh sama sekali, Alhaitham ikut duduk di samping Kaveh dan mengambil mangkuk bubur tersebut

"Jangan diambil! Aku masih mau makan" Ucap Kaveh

Sedetik kemudian ia ia terdiam karna Alhaitham menyuapkan bubur pada mulut Kaveh. Belum sempat mempertanyakan sesuatu, Alhaitham sudah menjawab apa yang akan ia tanyakan

"Kalau gak diginiin, kamu gabakalan makan. Lanjut nonton aja sana"

Akhirnya Kaveh mengangguk dan lanjut menonton. Enak juga ya di suapin, gaperlu cape cape gerakin tangan

Dari sudut pandang Alhaitham, Kaveh yang saat ini tengah disuapi olehnya terlihat seperti anak kecil yang di paksa makan oleh ibunya karna nonton mulu. Pernah melihat pemandangan seperti itu? Atau sudah pernah mengalami saat masih kecil?

Waktu pun berjalan, tak terasa bubur di mangkuk Kaveh dan serial drama telah habis. Melihat episode drama hari ini yang sudah habis, Kaveh bersandar pada Alhaitham dan memulai percakapan. Ia bosan

"Haitham, berangkat ke kampus jam berapa nanti?"

"Masih lama, 1 jam lagi. Memangnya kenapa?"

"Gpp"

Hening sesaat, mereka tengah berada dalam kondisi canggung saat ini. Hingga akhirnya Kaveh membuka mulutnya kembali

"Haitham, tau gak apa putih putih cair anget yang enak pas masuk perut selain bubur?" Tanya Kaveh, jika kalian berfikiran kotor. Ya selamat karna itu adalah jawaban yang benar

Alhaitham terdiam sesaat dan memikirkan jawabannya. Ia pun menjawabnya

"Susu hangat?" Ucap Alhaitham dengan wajah polosnya

"Kamu polos atau bego sih, perasaan otaknya pinter deh sampe bisa jadi dosen" Oceh Kaveh

"Biar kupikirkan sekali lagi..." Gumamnya, Alhaitham pun memasang pose berfikir apa jawaban dari pertanyaan random istrinya

Tunggu.. jangan bilang–

"Kaveh, ini masih jam 8 pagi" Tegasnya

"Emangnya kenapa kalau pagi?"

"Sebentar lagi aku harus berangkat. Dan kalau suara kita mengganggu tetangga bagaimana?"

"Ck, gaasik. Yaudah sana siap siap berangkat" Ucap Kaveh mengusir keberadaan orang di sisinya

Alhaitham pun berdiri dan mengikuti kemauan istrinya itu, ia mulai siap siap pergi mengajar. Merepotkan, apa ia ganti profesi saja ya?

Niat awalnya Kaveh berbicara seperti itu sebenarnya hanya untuk bercanda. Tapi siapa sangka suaminya itu malah membuat dirinya kesal karna sifat polos kepepet begonya

Ini nih yang bikin dia iri sama pasangan lain yang bisa bucin, untung sayang. Kalau enggak ini Alhaitham udah dia tabok dari tadi-



To be continued

[Tambahan]
.
.

Halo halo, sy kembali dengan Haikaveh disini😏😏
HAIKAVEH, MANA SUARANYA?!!

Jaya jaya jaya!!

Ayo komen yg mau mereka bikin ponakan buat kita kita 👉

Oh iya, btw reader tim bubur di apain nih? Diaduk? Ga diaduk? Kalau author sendiri sih tum bubur di- apain juga enak

Di aduk, atau enggak, di sedot, di cocol pake kerupuk, di kenyot, makan bubur pake sumpit, bubur tambah eskrim miksue, makan bubur pake garpuh soalnya sendok abis bubur nasi tambah bubur kacang–
Ya, pokoknya bubur diapain juga enak. Kalian punya sekte tersendiri? Saran bubur mesti di apain lagi dong sama author, biar anti meanstrem

Oke segitu aja see you~

Pasutri Masa Gitu (Ft Cynonari & Haikaveh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang