NOTE: Fanfic ini terinspirasi dari manga berjudul Neko to Kiss karya Miko Senri. Out of Character dan typo bertebaran. Ini adalah fanfic dengan tema fantasi romantis pada kehidupan sekolah. Jika tidak menyukai fantasi atau tidak nyaman dengan isi cerita, silahkan ke luar dari fanfic ini. Jika kalian menemukan fanfic yang terkesan memplagiati fanfic saya, mohon beri tahu saya.
———————————————————
𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎 𝐋𝐀𝐃𝐈𝐄𝐒, 𝐖𝐄𝐋𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐓𝐎
***
Seperti yang dilakukan anak sekolah pada umumnya, aku bangun di pagi hari. Tidak hanya bersiap, aku juga membantu ibuku untuk menyapu rumah dan mencuci peralatan masak dan makan yang kotor.
Berhubung hal itu sudah selesai kulakukan, aku pun segera bersiap untuk berangkat menuju ke sekolah. Memakai seragam, menyisir rambut dan menggerainya, dan tak lupa merias wajah dengan tipis. Sekolah tidak mempermasalahkan hal ini selagi tidak berlebihan.
Kusandang tas sekolah, dan kusemprot parfum ke tubuhku. Sempurna. Semua sudah siap dan aku langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan.
"Selamat pagi, Ayah, Ibu" sapaku kepada kedua orang tuaku. Kulihat ibuku tengah menyiapkan sarapan untuk kami. Ibuku adalah ibu rumah tangga, sedangkan ayahku adalah seorang pekerja kantoran. Kami hidup bertiga dalam rumah yang sama, dengan aku sebagai satu-satunya anak dari mereka berdua.
"Oh... putriku cantik sekali," puji ayahku. Setiap pagi, dia selalu memberikan pujian untukku. Baginya, penampilanku menuju ke sekolah terbilang cantik. Aku merasa pujian itu diberikannya agar aku merasa percaya diri dengan penampilanku, tapi ayahku mengakui kalau dia memujiku karena memang cantik.
Aku menyunggingkan senyuman kepadanya dan duduk di sampingnya. "Terima kasih, Ayah."
Usai mendudukkan diri, ibuku langsung menyuguhkan semangkuk nasi beserta lauk pauk di atas meja. "Makanlah yang banyak, kalian berdua," suruhnya.
"Bagaimana aku bisa makan dengan banyak? Kau mau suamimu ini semakin gendut? Lihat gumpalan lemak di perut ini." balas ayahku dengan nada tidak setuju sambil memegang perutnya yang buncit. Aku sama sekali tidak mempermasalahkannya karena kebanyakan pria yang sudah berumur akan membuncit sepertinya.
"Ayah terlalu serius, Ibu hanya mencoba memberi perhatian." ujarku sambil mengambil semangkuk nasi yang telah disediakan dan memilih lauk yang kuinginkan.
Ibuku mengangguk menanggapi, lalu memberi ekspresi sombong kepada ayahku yang hanya bisa melongo karena putrinya tidak membelanya. Lagi pula memang benar, ayahku terlalu serius. Yah, dia memang sangat sensitif jika menyangkut perutnya yang kini membuncit. Ayahku selalu iri kepada pria yang seumuran dengannya tapi masih memiliki tubuh yang bagus dan sama sekali tidak buncit sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗔𝗧 𝗔𝗡𝗗 𝗞𝗜𝗦𝗦 || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧
FantasySore itu, aku menemukan kucing yang sedang berlindung di bawah seluncuran anak-anak dari derasnya air hujan yang mengguyur bumi. Aku memutuskan untuk membawanya pulang dan dipelihara. Saking gemasnya dengan kucing hitam tersebut, aku pun memeluk dan...