Sore itu, aku menemukan kucing yang sedang berlindung di bawah seluncuran anak-anak dari derasnya air hujan yang mengguyur bumi. Aku memutuskan untuk membawanya pulang dan dipelihara. Saking gemasnya dengan kucing hitam tersebut, aku pun memeluk dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Menyebalkan.
Menyebalkan, menyebalkan, menyebalkan.
SANGAT MENYEBALKAN!
Semua orang di kelas ini, kecuali aku, benar-benar menyebalkan. Kenapa pula seluruh murid yang ada di kelas harus mengikuti kegiatan yang akan diadakan saat festival sekolah nanti? Mereka terlalu rajin dan bersemangat. Tidakkah mereka menginginkan kenyamanan dari bersantai tanpa sibuk melakukan apa-apa dan jika merasa bosan maka hanya tinggal menonton salah satu acara di festival.
Kenapa hanya aku yang merasakan itu? Apakah hanya diriku sendiri yang normal di kelas ini? Ya, tentu saja, itu sudah pasti.
Semua acara yang ada sudah pasti menguras tenaga, jadi lebih baik tidak mengikuti acara apa pun dan cukup menjadi bagian dari para penonton. Itu membuatku mengeluh karena harus berada di kelas yang sama dengan Yukimiya yang merupakan Ketua Osis di sekolah dan Isagi yang terkenal bersemangat jika mengikuti suatu acara.
Aku meremas kaleng minumanku, menyalurkan semua kekesalan dan melemparnya tepat ke dalam tong sampah. Kekesalanku tidak hanya berakhir di situ saja karena si poni miring yang duduk di sebelahku itu seolah pasrah menjadi lawan mainku dalam drama nanti.
Apa-apaan itu?
Tidakkah dia memikirkan dirinya sendiri? Apakah dia tidak berpikir tentang dampak negatif apabila mengikuti drama itu? Lagi pula, kenapa drama yang dibawakan adalah Snow White? Masih banyak drama lain yang lebih menarik dari pada drama yang mengharuskan adanya adegan berciuman seperti itu.
Demi Tuhan, aku sangat malu membayangkan bagaimana rasanya berciuman di hadapan banyak pasang mata apalagi para guru di sekolah. Sangat memalukan. Seharusnya Yukimiya memahami hal tersebut. Dibanding Itoshi Rin, aku jauh lebih kesal dengan temanku yang mengusulkan Snow White sebagai drama yang akan dibawakan oleh kelas kami.
Mungkin hanya itu yang tiba-tiba terlintas di pikirannya, tapi kenapa Isagi dan Yukimiya harus ikut menyetujuinya? Hanya karena ada banyak yang setuju, setidaknya mereka berdua memikirkan bagaimana nasibku nanti. Ya, itu tidak akan mereka lakukan karena aku juga hanya teman sekelas bagi mereka berdua.
Baiklah, lupakan itu.
Sekarang sedang jam istirahat. Wali Kelasku berkata kalau rapat guru akan diadakan pada jam pembelajaran pertama, tetapi rupanya lebih dari itu. Berhubung memiliki banyak waktu kosong, orang-orang di kelasku saat ini sedang bermusyawarah terkait seluruh kegiatan yang mereka ikuti ketika festival sekolah nanti.
Tanpa aku.
Jelas, karena setelah dipilih sebagai pemeran Snow White, aku memilih kabur ke kantin dan belum kembali hingga saat ini. Isagi pasti akan mengirim pesan di grup kelas tentang inti dari pembahasan tersebut sehingga aku tidak perlu khawatir.
