[20] Escape

807 219 68
                                    

JANGAN MENJADI SILENT READERS! VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

JANGAN MENJADI SILENT READERS! VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

ITOSHI RIN


Langit di luar sekolah tampak cerah, berlawanan dengan suasana hatiku yang terasa suram dan hambar. Langkahku melambat saat aku menatap gerbang sekolah yang dihiasi dengan bendera dan pita berwarna-warni.

Festival sekolah diadakan hari ini.

Hiruk-pikuk siswa yang sibuk menghiasi setiap sudutnya sambil tertawa berlari-larian, dan berteriak riang. Sejujurnya, aku tidak merasakan kegembiraan yang sama. Festival ini hanyalah formalitas lain, yang datang setiap tahun dan mengundang keramaian tanpa arti bagiku.

Aku menarik napas dalam-dalam, tidak bersemangat dan melangkah masuk.

Kelas kami akan menampilkan sebuah drama yang sudah kami latih selama beberapa kali. Aku cukup puas dengan penampilanku. Lagi pula, aku sudah berusaha menghafal dialog dan mengikuti latihan dengan baik. Tidak ada alasan bagiku untuk khawatir.

Namun, jujur saja aku tidak begitu peduli. Penampilan ini hanya satu dari sekian banyak hal yang harus kulalui di sekolah, bagian dari rutinitas yang membosankan.

Begitu tiba di sekolah, aku langsung disambut dengan pemandangan dinding yang dipenuhi dekorasi; bunga kertas, poster warna-warni, dan lampu kecil yang berkilau di sepanjang lorong. Semua ini sudah kulihat sejak beberapa hari yang lalu karena sudah dipersiapkan oleh OSIS dan siswa lainnya.

Mereka tampak sangat antusias, tapi bagiku ini hanya menambah kerumitan. Siswa dan siswi berkerumun di sekitar lomba-lomba, membuat sekolah terasa penuh dan sesak. Ada yang bermain voli, ada juga yang bersorak-sorai di lapangan basket.

Berhubung diadakan festival, tentunya hari ini tidak ada jadwal belajar, jadi aku sengaja datang menjelang siang mendekati waktu pertunjukan drama. Aku tahu absenku pasti kosong pagi tadi, tapi aku tidak peduli. Aku lebih memilih datang saat semuanya sudah siap karena akan sangat membosankan menunggu dari pagi.

Setidaknya, aku tidak perlu berlama-lama berada di tengah keramaian ini.

Setelah beberapa lama berjalan, aku akhirnya tiba di kelas. Teman-temanku sudah mengenakan kostum masing-masing. Mereka tampak sibuk bersiap-siap untuk penampilan nanti. Aku melangkah masuk, dan tidak ingin terlalu mencolok karena baru tiba di jam seperti ini.

“Rin!” Namun, seseorang memanggil namaku sehingga membuatku menoleh. Itu Yukimiya. “Kau baru datang?” tanyanya dengan senyum yang tidak pernah gagal muncul di wajahnya.

Aku hanya mengangguk, merasa tidak perlu memberikan jawaban yang lebih panjang dari itu.

“[Name] sedang bersiap-siap di ruang sebelah. Kau juga harus bersiap-siap," lanjutnya.

𝗖𝗔𝗧 𝗔𝗡𝗗 𝗞𝗜𝗦𝗦 || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang