chapter 3

12.7K 563 24
                                    

...........

"Ma'af menunggumu lama?" Ucap Jennie.

"Tidak masalah, aku tidak keberatan!" Jawab seseorang yang sudah duduk di samping Jennie.

Keduanya saling memeluk sejenak lalu Jennie mendapat kecupan hangat di keningnya. Itu tidak membuat Jennie merasa puas. Dan akhirnya Jennie manariknya dan menyatukan bibir keduanya. Tanpa ragu keduanya saling berciuman mesra dan sangat lembut.

"Ayo pergi, aku sudah sangat lelah dan ingin segera istirahat!" Ucap Jennie memakai sabuk pengamannya.

Merasa dihiraukan oleh orang di sebelahnya Jennie menoleh. Melihat dia sedang melamun dengan menatap Jennie. Kening Jennie mengerut bertanya-tanya.

"Rose?" Panggilnya.

Langsung terkejut dan buyar lamunannya. Dia mengedipkan matanya beberapa.

"Kau kenapa?" Jennie bertanya karena melihatnya sedikit bingung.

"Eum tidak...." Dia gugup.

Dia adalah Rose, teman Jennie Kim. Rose membayangkan jika dia berciuman mesra dengan Jennie. Yaaa Rose memang menyukai Jennie.

"Kemana kita pergi?"

"Eum.....bagaimana kalau kita ke bar?" Jawab Rose.

"Heem boleh juga! Tapi....."

"Tenang....VIP selalu aman!" Tegas Rose.

Sudut bibir Jennie terangkat sedikit lalu dia mengangguk.

Jennie memang terkenal sebagai model panas, tapi bukan berarti kehidupan yang dijalaninya seperti itu. Itu hanya tuntutan pekerjaan saja. Jennie tahu batasan bagaimana membawa dirinya. Mungkin dia memang terlihat binal dan nakal. Tapi sebenarnya dia punya sisi lain yang hanya orang tertentu mengetahui itu. Jennie sangat profesional dalam pekerjaannya. Jennie menipu banyak orang itu juga benar. Dan semua itu karena uang. Uang dan uang yang ada dalam pikiran Jennie.

Beberapa menit berlalu mereka keluar dari area hotel. Seperti yang sudah di katakan, mereka menuju sebuah club. Di belakang ada mobil bodyguard Jennie yang mengikuti.

Kalian bertanya siapakah sebenarnya Rose? Rose adalah seorang pengusaha yang sukses. Berteman dengan Jennie Kim cukup lama dan Rose menyukainya. Tapi Jennie tidak tahu akan hal itu, karena Rose tidak pernah mengatakannya. Menjadi teman yang baik selama ini sudah cukup membuat Rose senang, apalagi bisa selalu dekat dengan nya. Tidak ada kebahagiaan lain selain melihat Jennie terus tersenyum bahagia.

Di rumah Lisa.

Lisa sedang duduk dengan bermain ponselnya. Namun seketika dia mengingat sesuatu. Dia langsung menaruh ponselnya dan mengambil sesuatu di atas meja. Di lihatnya lekat-lekat. Itu adalah sebuah kacamata yang sudah pecah. Kacamata milik Jennie Kim, Lisa masih menyimpan nya.

"Benarkah dia Jennie kim?" Batin Lisa.

Mengambil ponselnya dan mencoba mencari tahu.

"Kenapa masih mencari tahunya, Jennie Kim! Jennie Kim! Hah bukankah kau sudah tahu Lisa? Tapi.....apa benar gadis tadi Jennie Kim? Kenapa bodoh sekali aku sampai tidak bisa mengenali nya. Jika saja tadi aku tahu.....hah...." Gunam Lisa dengan penuh penyesalan.


Lisa menyandarkan punggungnya. "Aku selalu berharap bisa melihatnya secara langsung, tapi begitu itu terjadi kenapa harus seperti tadi? Hah.....sangat tidak beruntung!"

Derrttttt......
Ponsel Lisa bergetar seseorang menelfonnya.

"Ya hallo?"

"Lisa apa yang kau lakukan, apa kau sibuk?"

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang