chapter 10

8.6K 435 24
                                    

Rb'Kim office.

Lisa terlihat memikirkan sesuatu dengan memegang sebelah kepala nya. Pandangannya mengarah pada laptop di depannya tapi itu kosong. Pikirannya terlihat berat.

"Hesttt hah......" Beberapa kali dia seperti itu. Tidak terlihat baik.

Tak(sebuah cup kopi) Lisa terkejut.

"Apa kau pikirkan?" Freen.

"Huh!" Lisa malah menghela nafas kasarnya.

Freen mendaratkan pantatnya di tepi meja Lisa. Melihat kopi yang Freen bawa untuknya, Lisa langsung membuka dan meneguknya pelan.

Mereka masih diam.....Freen memperhatikan gerak Lisa yang menyapu wajahnya dengan telapak tangan sedikit kasar.

"Kau terlihat sangat stress, kenapa?"

"Aku rasa menjadi sekertaris Jennie Kim tidak begitu berat. Malah kau sangat beruntung......"

"Tidak!" Sela Lisa. "Tidak seperti yang dibayangkan?"

"Maksudmu?"

"Membingungkan?" Jawab Lisa.

"Apanya?" Freen begitu sangat penasaran hingga dia berdiri dan mencondongkan dirinya mendekat pada Lisa. Menatapnya dengan tajam namun Lisa tidak melihatnya dan malah menggeleng kepalanya pelan. "Ah kau....." Plak(memukul lengan Lisa) "jangan mengatakan apapun jika tidak menyelesaikannya? Membuat penasaran orang saja!" Ucapnya kesal.

"Aaaagg......" Lisa mengeliat dan berdiri. "Sudah waktunya makan siang!" Ucapnya melihat Freen. "Aku mau keluar sebentar....."

"Menemui Jisoo?" Tebak Freen.

Lisa mengangguk.

"Bilang saja kau mau minta makan gratis!" Freen menggoda.

"Enak saja! Kau pikir aku se miskin itu hingga datang ke sana hanya untuk meminta makan?"

"Ya siapa tahu! Itukan juga restoran saudara mu! Eh ngomong-ngomong bagaimana kelanjutan hubungan mu dengan Jisoo?"

Mendengar itu Lisa melirik Freen dengan ekor matanya.

"Dia masih belum menerimamu?" Freen bertanya dan Lisa hanya diam. "OOO sudah bisa di pastikan jawabnya mengecewakan. Melihat raut wajahmu seperti itu" Freen meledek.

Lisa malah berdecak lalu menghela nafas kasar. "jangan membuatku semakin pusing?"

"Tunggu!" Freen menarik tangan Lisa yang akan pergi. "Apa kau tidak berfikir jika sebenarnya ada seseorang yang Jisoo sukai Lisa?" Lisa langsung menatapnya tajam. "Oh ayolah come on....tidak ada hati yang kosong Lisa. Dan jangan pernah percaya jika seseorang mengatakan bila di hatinya tidak ada siapapun lalu dia mengantungkan perasaan orang lain. Itu bohong! Dia hanya mengulur waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya. Aku yakin itu!"

"Apa maksudmu?"

"Lisa.......dengar!" Freen memegang kedua pundak Lisa. Keduanya saling berhadapan. "Sudah berapa lama kau menunggu nya?" Lisa hanya diam. "Itu bukan waktu yang sebentar. Kau terus menerus menunggu dan menunggu seperti orang bodoh saja...."

"Kau!" Lisa marah.

"Jangan marah dulu, dengar kan aku!" Pinta Freen. "Jika memang dia menyukaimu tentu dia sudah menerimamu. Kau bahkan selalu memberikan perhatian lebih dan lebih, bisa di bilang kau akan memberikan dunia mu untuknya. Logikanya..... tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan perasaan itu Lisa. Dan......see......" Jelas Freen.

Lisa diam.

"Jisoo menyukaiku tapi......"

"Hanya sebatas teman! Oke......it's oke! Hah aku sudah berkali-kali mengatakan ini padamu, sebaiknya carilah wanita lain.....Jisoo tidak mencintaimu Lisa, percuma kau menunggu nya!"

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang