chapter 12

7.8K 447 64
                                    

Hari berikutnya.

Di rumah Jennie.

Ini masih sangat pagi namun Lisa sudah bangun dari tidur nya sejak beberapa menit lalu. Salah satu tangannya terasa pegal karena menahan kepala mungil seseorang. Siapa lagi kalau bukan Jennie! Lisa bahkan tidak berani bergerak sedikitpun takut Jennie merasa terganggu dan akan terbangun. Jennie terlihat tidur pulas dengan dengkuran lembur dari mulutnya.

"Benarkah dia Jennie Kim?" Batin Lisa.

Tidak pernah membayangkan jika dia akan satu ranjang bersama Jennie. Bahkan Jennie tidak melepaskan genggaman tangannya dan malah mendekap menjadi bantalan kepala nya. Tidur dengan miring tubuhnya Lisa bisa melihat Jennie dengan sangat dekat. Keduanya tidur saling berhadapan.

"Benar dia Jennie!" Tegas Lisa pada dirinya sendiri. Menghela nafas lega dan tersenyum manis. Lisa kembali mengingat kejadian semalam.

Flashback.

Cup........
Jennie menarik Lisa dan langsung mengecup bibir nya. Lisa melebarkan matanya terkejut. Meski banyak minum Lisa tidak selemah itu dengan alkohol. Dia masih sadar dan hanya sedikit berpura-pura mabuk.

Lisa melihat Jennie yang menutup matanya dengan menyatukan kedua bibirnya.

Deg......deg.....deg.....
Jennie merasa detak jantungnya tidak seperti biasanya.

Lisa masih menatapnya lekat-lekat. Lisa tidak bisa seperti ini. Menurutnya ini tidak benar. Dia mendorong perlahan Jennie. Mata Jennie terbuka perlahan dengan sedikit terkejut.

"Apa yang sudah......" Lisa.

Terlihat bingung keduanya.

"Saya permisi!" Lisa berdiri dan melangkah.

Beberapa langkah dia langsung terhenti. Apa sebabnya? Jennie menarik nya lagi dan memeluknya dari belakang. Lisa sangat terkejut terlebih bingung.

Lisa menatap tangan mungil Jennie yang melingkar di perutnya. Perlahan Lisa memegang dan akan melepaskan diri. "Ku mohon jangan!" Pinta Jennie dan semakin membuat Lisa terkejut juga bingung. Jennie mengeratkan pelukannya dengan matanya terpejam. Seperti merasakan aroma parfum yang Lisa pakai dari punggung nya. Dan Lisa......mematung jantungnya berdetak kencang. Takut! Terkejut! Dan bingung! Apa yang Jennie lakukan dan apa maksudnya ini?

"Biarkan tetap seperti ini, kumohon! Aku.....aku......"

"Aku tidak akan pergi! Lakukan apa yang kau mau.....Jane!" Lirih Lisa.

Jennie semakin mengeratkan pelukannya, namun Lisa merasakan jika tubuh Jennie bergetar alias gemetaran. Lisa langsung memegang pelan tangan mungil nya. Beberapa detik kemudian terlihat tenang. Lisa berfikir keras dengan semua ini. Namun perlahan Jennie melepaskan pelukannya. Lisa langsung berbalik badan dan melihat. Ternyata Jennie juga membalik badannya dan dia membelakangi Lisa. Terlihat juga tangan Jennie mengusap sejenak pipinya. Apa Jennie menangis? Itu membuat Lisa bertanya-tanya dalam hatinya. Dengan keberanian Lisa mencoba memegang lengan Jennie dengan lembut. Sedikit tersentak karena terkejut namun Lisa mencoba memberikan ketenangan.

"Aku pernah mendengar jika emosi seseorang tidak stabil karena banyak hal dia pikirkan? Sebagai pekerja seni, aku sangat mengerti situasi yang telah kau alami Jane!"

Jennie menggenggam erat tangan mendengar Lisa menyebut namanya seperti itu. Lisa juga melihat itu. Lisa jadi prihatin melihatnya. Lisa pikir jika dirinya orang yang tidak beruntung dan hidupnya tidak semenyenangkan seperti orang lain. Tapi nyatanya melihat Jennie, Lisa jadi berfikir masih banyak orang yang tidak bahagia dengan kehidupan yang dijalaninya.

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang