chapter 16

7.5K 428 25
                                    

Di dalam mobil.

Lisa menyetir mobilnya cukup kencang karena Jennie bilang jika tidak banyak waktu lagi. Mereka akan terlambat jika tidak segera sampai kantor ejensi. Lisa fokus menyetir dan Jennie fokus dengan ponselnya.

Jennie bertanya pada Rebecca, kenapa mendadak hari ini harus ke kantor ejensi. Lalu Rebecca hanya menjawab jika ada sesuatu yang penting harus di bicarakan. Jennie kembali berkata kenapa tidak melalui telepon saja. Jika memang itu sangat penting harusnya segera di bicarakan. Datang ke kantor ejensi bukan hal yang biasa. Di ketahui bila di sekeliling kantor banyak sekali media menunggu artis-artis yang keluar masuk. Memang ada jalan belakang, tapi jalan itu hanya dalam kebutuhan khusus saja atau kepentingan yang mendesak. Dan hari ini Jennie sudah di instruksi kan melalui jalan depan. Yang artinya Jennie akan bertemu dan menyapa beberapa orang di depan kantor. Media dan penggemar di sana. Itu yang membuat Jennie sedikit gelisa.

Saat fokus menyetir sesekali Lisa meliriknya. Karena Jennie yang diam membuat Lisa malah sedikit bingung. Lisa selalu was was jika hanya berdua dengan nya.

Seakan mengerti dengan pikiran Lisa, Jennie juga sedikit melirik dengan ekor matanya. Lalu Jennie memikirkan sesuatu dengan sudut bibirnya terangkat sedikit. Jennie menghela nafas panjang sebelum menggeser diri lebih dekat dengan Lisa.

Lalu.......

.......

"Hagh!" Lisa terkejut dengar satu tangan memegang dadanya. "Hah huh....." Benar-benar terkejut.

Jennie bahkan sampai terjingkat tapi tetap tenang. Ternyata Jennie mencoba memegang lengan Lisa.

Respon Jennie memutar bola matanya saja. Dia memang sengaja mengejutkan Lisa yang fokus menyetir dengan pura-pura ingin mengandeng tangan.

"Eum.....aku sedang menyetir, tolong....."

"Menyetir saja, kau pikir aku mau apa?" Sela Jennie. Jennie malah menaruh salah satu tangannya di atas paha Lisa.

Lisa merasa tersentak karena tangan Jennie berada di area sensitifnya. Melihat tangan mungil itu dan malah mengetuk-ngetuk dengan jari telunjuknya. Di tambah Jennie juga malah bersandar di bahu Lisa. Lisa sangat terkejut dan gugup. Ingin sedikit menggeser dirinya, namun Lisa mengurungkan niatnya. Sepertinya Lisa mengingat sesuatu.

Flashback a few minutes ago.......

"Tidak bisakah aku kembali kerja di kantor saja! Aku lebih nyaman bekerja di sana!" Lisa.

"Tidak!" Jennie di depan cermin. Merapikan penampilan nya. Dan Lisa menunggu dengan berdiri di dekat pintu. Mereka sedang berada di kamar Jennie.

"Tapi aku......"

Jennie langsung menoleh padanya. Mata Jennie seperti tembakan peluru yang tepat di dada Lisa. Dan membuat Lisa angsung sesak nafas. Tapi Lisa seperti ingin berusaha membujuk Jennie agar dia kembali bekerja di kantor. Senyum bodohnya terlihat dengan sedikit mengangguk. Memastikan Jennie jika dia setuju dengan apa yang Jennie katakan. Jennie kembali menatap cermin dan kembali mengatur penampilannya. Lisa langsung menghela nafas lega.

Berfikir......Lisa berfikir keras dengan mengigit sedikit bibir bawahnya.
"Eum hari ini Freen bilang ada meeting penting bersama......."

Sreeekkkkk (suara kursi tergeser)
Jennie berdiri dan menggeser kursi lalu dia perlahan menoleh menatap Lisa. Lebih tajam dari sebelumnya sampai Lisa tidak bisa melanjutkan kata-katanya dan menutup mulutnya rapat-rapat. Lalu dia kembali menampilkan senyum bodohnya. Namun Jennie sepertinya marah. Dia masih menatap Lisa dengan tajam. Dengan perlahan Jennie malah melangkah.

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang