chapter 20

7.5K 414 35
                                    

Setelah sarapan bersama Jennie dan Lisa tadi, Tiffany segera pergi dari rumah Jennie ke kantornya. Jennie juga mengatakan jika hari ini dia akan keluar bersama Lisa untuk urusan penting. Tiffany tidak bertanya urusan apa itu. Dia hanya menyuruh Jennie berhati-hati dan tentunya berpesan pada Lisa agar benar-benar menjaganya. Tidak perlu meminta karena itu memang sudah menjadi tanggung jawab Lisa sebagai asistent nya, itulah jawaban Lisa.

Setelah bersiap sejenak Jennie dan Lisa keluar dari rumahnya. Lisa sendiri yang menyetir mobil. Jennie perlu menyamar dengan style nya. Memakai pakaian sederhana ala remaja pada umumnya. Bahkan terlihat seperti anak baru gede saja. Keduanya juga di temani bodyguard Jennie. Namun mereka di minta menjaga jarak untuk kenyamanan keluarga Lisa.

Di dalam mobil Jennie tidak sedikitpun menjauh dari pundak Lisa. Selalu menempel seperti perangko, padahal Lisa sedang fokus menyetir. Lisa tidak keberatan, dia memilih diam daripada panjang cerita nantinya. Jennie benar-benar sangat betah menyenderkan kepalanya di pundak Lisa. Jennie juga terus berusaha mencuri tangan Lisa dari setirnya sesekali. Hanya untuk memegang dan menggenggamnya. Sebenarnya Lisa sedikit kerepotan, tapi mau gimana lagi. Jennie mau.....ya sudahlah! Turuti saja!

Butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai di rumah Seulgi. Eomeoni selalu tinggal di rumah Seulgi ketika berkunjung ke Seoul. Kedatangan eomeoni ke Seoul bukan hanya sekedar bertemu dengan anak-anaknya atau ingin berkunjung ke makam Yoona. Kehadiran anggota keluarga baru membuat dia begitu penasaran. Kita tahu Seulgi dan Irene baru saja mengadopsi anak dan beberapa hari kemarin dia sudah tinggal di rumah Seulgi. Eomeoni sangat ingin bertemu dengan cucu pertamanya tersebut. Sebenarnya Seulgi dan Irene bisa memiliki anak dari darah mereka sendiri. Karena proses yang sedikit rumit dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Seulgi dan Irene memutuskan untuk mengadopsi anak lebih dahulu. Sekaligus untuk belajar bagaimana nanti jika mereka memiliki anak sendiri. Jangan salah sangka, meskipun anak adopsi Seulgi dan Irene pasti akan menyayangi nya sepenuh hati. Layaknya anak sendiri.

Sementara itu di rumah Seulgi.

"Tuan ingatlah! Jangan terburu-buru dan jangan membuat ibuku curiga?" Bisik Jiyoung pada ponselnya.

"Tenang saja! Aku tahu bagaimana melakukannya!" Jawab paman Tiffany yang berada di luar rumah Seulgi.

"Oppa, bantu aku membawa ini!" Seulgi. Dia membawa keranjang berisi bunga.

"Oh ok!" Jawab Jiyoung yang langsung mematikan ponselnya dan menaruh ke saku celananya.

Jiyoung membawa keranjang tersebut keluar dan memasukkan ke dalam mobil. Setelah selesai Jiyoung menoleh sekitarnya. Menatap lekat-lekat mobil hitam yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Itu adalah mobil paman Tiffany bersama orang-orang nya. Paman Tiffany mengikuti diam-diam, tapi ketahuilah jika semua ini di ketahui oleh eomeoni. Wanita paruh baya itu tahu, tahu tentang rencana Jiyoung bersama paman Tiffany. Eomeoni membiarkan mereka karena dia juga ingin bertemu dengan Tiffany. Seperti apa orang yang pernah menjadi kekasih dari sang adik. Eomeoni tahu jika Yoona juga begitu mencintai Tiffany. Namun pikiran Yoona masih sadar. Maksudnya adalah Yoona sadar diri jika dia dan Tiffany tidak akan bisa bersama bukan karena sesama. Tapi karena berbeda kasta. Jika sudah menyangkut tentang harta dan kekayaan, semua akan kalah.

Perbanyak uang kalian sebelum bermain asmara. Karena cinta tidak selamanya tentang yang indah-indah dan bahagia saja. Ada saatnya kalian merasakan sakit hati atau kecewa. Bila saat itu tiba, uang kalian akan sangat berguna. Percayalah! Dan ingatlah baik-baik!

Skip........

Sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah Seulgi.

Lisa dan Jennie sudah sampai. Sebelum keluar Lisa melihat situasi di luar. Banyak orang berlalu lalang dan ada beberapa anak kecil bermain di di sekitar. Ada juga segerombolan anak muda yang sedang berkumpul di si sudut jalan ujung. Rumah Seulgi berada di kawasan pemukiman padat. Tentu banyak aktivitas yang terjadi. Wajah Lisa terlihat tegang dan khawatir. Menggaruk keningnya lalu menoleh pada Jennie. Jennie yang terlihat masa bodoh dengan hal-hal di sekitarnya. Yang penting baginya ada Lisa "everything it's ok!" Seperti itulah pikiran Jennie jika bersama Lisa. Apalagi Lisa sebagai asistent pribadi nya tentunya juga tanggung jawab Lisa semuanya.

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang