chapter 37

4.8K 300 37
                                    

-oo00oo-

Rumah Rose.

Rose duduk di sofa dengan segelas wine di tangannya. Hari ini tidak seperti biasanya, Rose pulang lebih awal. Dia sudah mengabari Jisoo jika sudah sampai rumah. Namun lagi-lagi Jisoo mengabaikan pesan tersebut. Jisoo sama sekali belum membuka ponselnya. Rose terus bertanya apa yang Jisoo lakukan. Rose menghubungi orang kantor, namun mereka juga tidak tahu di mana dan kemana Jisoo hari ini. Jisoo meninggalkan pekerjaan kepada karyawan lain, dan seharian dia tidak ada kabar.

Dengan menatap ponselnya yang tanpa sedikit mengeluarkan suara, wajah Rose terlihat sangat marah. Ini pertama kalinya sikap Jisoo seperti ini pada Rose. Biasanya Rose lah yang memperlakukan Jisoo seperti ini. Ini seperti berbalik dari biasanya. Rose benar-benar ingin marah, namun percuma. Tidak ada siapapun di sampingnya saat ini. Biasanya jika dia sedang marah atau kesal pelampiasan nya selalu pada Jisoo. Rose menyadarini itu. Dan sekarang dia sendirian. Bersama minuman nya dia mencoba merenung kan apa yang selama ini dia lakukan.

"Kau menyesal? Penyesalan selalu datang di akhir, aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini Rose?"

Rose terkejut dengan suara tersebut, dia kembali muncul. Sosok dirinya yang berpakaian putih. Rose menatapnya lekat-lekat.

"Perbaiki semua nya, sebelum kau benar-benar kehilangan? Akui saja jika kau benar-benar mencintai Jisoo, kau tidak bisa memungkiri nya Rose!" Sosok tersebut kembali berkata.

Rose berfikir keras.

"Haaa untuk apa menyesal, Rose......masih banyak gadis di luar sana yang bisa kau dapatkan! Tenang saja, Jisoo bukan satu-satunya gadis di dunia ini!" Sosok lain muncul dengan terlihat mengejek dan menertawakan Rose.

"Harusnya kau malah senang, ayo pergi lah ke club dan dapatkan gadis itu?" Tambahnya.

Rose jadi bingung.

"Rose bisa mendapatkan gadis lain, tapi Rose tidak akan bisa mendapatkan gadis seperti Jisoo?" Si putih.

"Itu tidak mungkin, jangan dengarkan ucapan nya Rose....ayo pergi saja dan cari gadis lain!" Si hitam.

"Kau akan semakin membuatnya hitam seperti mu?" Si putih.

"Jangan sok suci?" Si hitam.

Mereka malah berkelahi di depan Rose. Rose bingung dan menutup telinga nya.

"Hentikan?" Teriak Rose. Rose sangat marah, marah pada dirinya sendiri. Pikiran yang bingung sendiri.

"Rose.....kenapa?" Suara Jisoo mengejutkan. Jisoo sudah datang dan entah kapan dia masuk. Rose tidak menyadari sama sekali.

Rose langsung melihatnya dengan tatapan matanya yang tajam.

"Rose?" Jisoo langsung duduk di sampingnya. Rose masih diam melihat saja. Jisoo jadi khawatir dan langsung melihat Rose lekat-lekat dari seluruh badannya. "Kau kenapa?" Jisoo masih terlihat khawatir.

Dengan terlihat malas dan sedikit kasar Rose menepis tangan Jisoo yang akan menyentuh wajahnya. Jisoo sedikit terkejut namun Jisoo sudah biasa. Ini akan terjadi jika mood Rose sedang tidak baik.

Jisoo hanya bisa menghela nafas panjang. Lalu dia melihat di atas meja ada sebotol wine dan gelas yang masih berisi. Dari sini Jisoo jadi lebih mengerti jika Rose memang sedang tidak mood.

Jisoo menenangkan nya dengan memeluk dari samping, pelukan hangat dengan menggosok punggung Rose lembut.

Tapi Jisoo langsung terkejut ketika Rose langsung menghindar dan menepis tangan nya. Rose juga langsung berdiri dan menjauh. "Dari mana kau?"

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang