chapter 39

3.4K 248 32
                                    

-oo00oo-

Tidak butuh waktu lama bagi Lisa untuk sampai di kantor Kim.

Lisa segera keluar dari mobilnya dan berlari kecil menuju pintu sisi lain, dia memberikan isyarat pada salah satu petugas keamanan agar tidak membantunya, dia membuka sendiri pintu bagian Jennie duduk dan Jennie langsung keluar. Beberapa karyawan yang berada di depan melihat Lisa dan Jennie. Ini tidak biasa di mana seorang CEO Kim datang bersama seseorang dengan pemandangan seperti ini. Seperti pasangan saja, yang terlihat manis. Mereka yang melihat terlihat sedikit bertanya di wajah nya.

Saat akan berjalan Lisa mengulurkan tangannya pada Jennie, Jennie sempat terkejut namun di luar dugaan Jennie ternyata menyambut tangan Lisa juga. Senyum Lisa langsung lebar terlihat.

Sepertinya Jennie mulai menunjukkan sikap manisnya pada Lisa. Pertanyaan nya apakah itu benar adanya atau Jennie hanya pura-pura saja. Tapi itu tidak di perdulikan sama sekali oleh Lisa. Mau Jennie terpaksa atau ber pura-pura terserah, yang jelas Lisa terlihat bahagia, senyum lebar nya terus terlihat sepanjang langkahnya masuk ke dalam kantor Kim. Tangan keduanya masih tetap sama dengan memegang satu sama lain. Beberapa karyawan menyapa dan seperti biasa Jennie mengangguk untuk mereka. Banyak karyawan yang terkejut juga bingung. Ada beberapa dari mereka yang belum tahu LaLisa Manoban dan itu lah yang membuat mereka bertanya-tanya, jika yang sudah pernah melihat LaLisa Manoban maka tidak perlu di pertanyakan lagi. Karena Kim company dan Manoban group adalah partner bisnis yang erat.

Sudah sampai di ruangan Jennie, dan dengan manis Lisa membukakan pintu untuknya.

"Terimakasih?" Ucap Jennie.

Lisa mengangguk kepalanya dengan tersenyum manis juga. Keduanya masuk, sedikit terkejut karena ternyata di ruangan Jennie sudah ada seseorang yang menunggu.

"Good morning?" Ucap Rebecca.

"Heem, kau sudah lama di sini?" Jennie langsung duduk di kursinya.

"Yah lumayan." Jawab Rebecca, lalu menoleh pada Lisa. "Selamat pagi direktur Manoban?"

"Selamat pagi juga, nona Rebecca." Jawab Lisa.

Rebecca mendekat pada Jennie.

"Eum kalau begitu aku akan ke ruangan ku......" Ucap Lisa. "Permisi, nona Kim?" Lisa berbalik dan akan melangkah.

"Tunggu dulu, apa maksudnya dengan ruangan mu direktur Manoban?" Jennie terkejut dengan ucapan Lisa dan langsung berdiri menatap Lisa penuh tanya.

Lisa langsung berbalik lagi menatapnya. Lisa malah menatapnya juga bingung, melihat Rebecca dan juga Jennie bergantian. Mereka bertiga terlihat bingung sama-sama menatap satu sama lainnya.

"Eum.....ruangan, yah ruangan ku." Ucap Lisa.

"Kau.....kau punya ruangan? Di sini?" Jennie mulai kehilangan kontrol dirinya. "Direktur Manoban jangan...."

"Tunggu dulu, kenapa anda terlihat marah nona Kim, aku berkata benar dan wajar jika aku punya ruangan di kantor....."

"What?" Teriak Jennie. Terkejut dan sama sekali tidak menduga, marah juga terlihat, mengambil telepon....

"Datang segera?" Jennie dengan sangat tegas suaranya. Membuat merinding yang mendengar nya. Rebecca bahkan sampai terlihat putih pori-pori di kulit wajah nya.

Rebecca juga tidak berani mengatakan apapun ketika melihat Jennie seperti ini. Dia mencari alibi lain agar Jennie tidak marah juga padanya. Tidak ada jawaban dan penjelasan untuk Jennie tentang tatapan penuh tanyakan.

Knock knock knock (pintu di ketuk)

Semua langsung mengalihkan perhatian.

"Masuk?" Jawab Jennie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang