chapter 22

6.9K 359 44
                                    

Jisoo berada di tempat yang akan menjadi restoran nya. Ada dua lantai jadi Jisoo memakai lantai atas untuk menjadi kamar sekaligus untuk menyimpan beberapa barang restoran. Jisoo sudah menempati kamar tersebut. Memindahkan beberapa barangnya dari rumah kontrakan yang bisa dia bawa sendiri. Selebihnya dia membutuhkan bantuan kurir untuk mengangkat. Sebenarnya Rose melarangnya untuk membawa barang-barang tersebut. Karena Rose bisa membelikan yang baru untuk Jisoo. Tinggal Jisoo bilang saja apa yang dia inginkan, semua akan datang dalam waktu yang tidak lama. Jisoo tidak mau, tidak mau seperti itu. Dia bahagia bisa bersama dengan Rose sudah cukup tanpa harus meminta ini dan itu. Jisoo bisa melakukannya dan Jisoo akan. Terkecuali Jisoo tidak bisa maka dia akan meminta pada Rose.

Setelah merapikan beberapa barangnya bersama Young Jie tadi Jisoo naik ke atas dan segera membersihkan dirinya. Young Jie juga sudah berpamit pulang.

Jisoo baru keluar dari kamar mandi, melangkah menutup tirai kamarnya. Jisoo sampai tidak sadar jika ini sudah lewat tengah malam. Dia perlu istirahat. Tidak ada siapapun selain Jisoo. Karena Young Jie juga tidak tinggal di sini. Dia tinggal di rumahnya yang cukup jauh dari restoran.

Tiba-tiba terdengar suara. Jisoo langsung terkejut.

"Sayang.....aku datang!" Itu suara Rose.

Jisoo langsung tersenyum bahagia mendengar itu. Suara masih dari lantai bawah. Rose punya kunci sendiri untuk bisa masuk. Jisoo berlari kecil menuju pintu dan langsung membuka pintu kamarnya. Langkah Rose sudah terdengar naik tangga.

"Rose?"

"Yah ini aku!" Rose mendekat dengan senyum sumringah nya. Begitu juga Jisoo, dia menyambut dengan melebarkan kedua tangannya. Langsung memeluk dan mendekapnya. "Eum apa yang kau lakukan?"

Keduanya sembari masuk ke dalam kamar.

"Tidak ada, aku baru saja mengatur beberapa barang bersama Young Jie!" Jawab Jisoo.

"Oh....." Duduk di sofa.

"Oh ya bagaimana dengan orang yang kau tolong tadi?" Tiba-tiba Jisoo bertanya.

"Huhm....." Rose terlihat bingung. Jisoo langsung menatapnya penuh tanya. "Oh itu....tidak ada masalah. Anak buahku sudah mengatasinya!" Jawab Rose.

Jisoo melangkah menuju meja rias. Jisoo perlu melakukan sesuatu karena dia baru saja selesai mandi tadi.

Jisoo yang bercermin di perhatikan oleh mata Rose yang menatapnya lapar. Rose menggaruk pelipisnya lalu dia berdiri melangkah dan menghampiri Jisoo. Dari belakang dia mendekap Jisoo dengan lembut. Mencium rambut Jisoo dan menghirup aroma shampo nya. Rose langsung mengecup pipi Jisoo dari samping, Jisoo tersenyum dan pipinya langsung merah muda.

"Aku punya sesuatu untuk mu!" Ucap Rose.

"Eum apa itu?"

Rose memberikan sebuah kotak bludru pada Jisoo. Seperti sebuah kotak perhiasan. Jisoo langsung berbalik menghadapnya. Melihat Rose membuka perlahan kotak tersebut. Saat kotak sudah terbuka Jisoo malah terkejut dengan melebarkan mulut nya, namun Jisoo langsung menutup dengan salah satu tangannya. Rose tersenyum mengeluarkan isi dari kotak tersebut. Itu adalah sebuah kalung dengan liontin bermata berlian.

"Kau suka?"

"Rose ini untuk ku?"

"Tentu saja!" Jawab Rose.

Jisoo diam melihatnya. Rose masih menimang-nimang kalung tersebut.

"Tapi.....aku akan memakaikan nya besok!" Ucap Rose dan Jisoo langsung bingung menatap penuh tanya. "Jika kau memakai ini malam ini. Aku takut akan merusak nya nanti!" Tambahnya. Bibir Rose terangkat sedikit dan mata nakalnya dia tunjukkan. Jisoo langsung melebar kan matanya sedikit lalu Jisoo tersenyum.

CEO Seksiku (JenLisa gxg🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang