Seorang gadis dengan rambut panjangnya berjalan di koridor sekolah dengan telinga yang terpasang earphone, gadis itu berjalan cuek menuju kelasnya.
"FREYAAA" suara itu mampu menembus kuping Freya yang mendengarkan musik cukup kencang, siapa lagi pemilik suara melengking itu jika bukan Deo.
"Selamat pagi" pria itu melambaikan tangannya dan berdiri tepat di depan Freya tapi gadis itu malah acuh dan terus berjalan. Karena geram, Deo pun menarik earphone yang digunakan Freya hingga gadis itu menoleh padanya dan menatapnya tajam.
"Apa²an sih lo!" Sentaknya sambil merebut kasar earphone nya yang diambil Deo tadi, lalu dengan wajah sedih Deo menunduk.
Freya merengut kesal, pria ini sangat menyebalkan, apa² pasti menangis, "jangan cengeng" ia lantas masuk ke dalam kelasnya dengan wajah yang judes.
"Pagi² udah asem aja tuh muka" itu adalah Bia yang tak kalah menjengkelkan, sifatnya dengan Deo 11 12, sangat menyebalkan dan memiliki suara yang cempreng.
Freya pun duduk di bangkunya sambil membanting handphone nya. "Santai aja kali Fre, cowok lo kenapa?"
"Dah jangan tanya², pusing gue"
Sedangkan kini Deo yang masuk ke kelas 11 IPS 2 sambil memanyunkan bibirnya, Cakra yang sekelas sekaligus sebangku dengan pria itu pun menatap heran.
"Kenapa De?"
"Masa aku dimarahin sama Freya"
Cakra sedikit tertawa, "bikin ulah lagi?"
"Dia cuekkin aku, ya aku tariklah earphone nya biar dia denger aku manggil eh habis itu aku dibentak²"
"Udahlah jangan sedih, kyk gk tau cewek lo aja"
"Tau ah nyebelin" Deo pun menyembunyikan wajahnya di balik telungkupan tangan.
......
Kini tiba waktunya jam istirahat, Freya kini berada di belakang sekolah sendiri sambil menghisap rokok yang ada diselipan tangannya, ia sangat malas untuk pergi ke kantin pasti pacarnya itu akan mencak² karena tadi pagi ia membentaknya.
Tapi keheningan yang Freya nikmati tiba² membuatnya menoleh disaat ada langkah kaki yang menuju ke belakang sekolah ini. Tempat ini memang sepi, jadi tidak akan ada guru yang tau jika ada murid yang merokok disini.
Freya mengernyitkan dahinya, melihat siapa yang datang juga untuk merokok berdiri menyandar pada sebuah tembok, "Vio?"
Yang dilihat Freya itu benar adalah Vio, gadis itu menyalakan pemantik api untuk menghidupkan rokok yang sudah terselip di mulutnya.
"Pinjem korek dong" Freya lalu mengambil korek dari tangan Vio, ia sengaja melakukan itu hanya untuk berbincang dengan Vio.
Vio terlihat mendengus lalu mengambil koreknya dari tangan Freya dan hendak pergi dari sana tapi tangan Freya mencekalnya, "udah santai aja, ngerokok disini aman gaada yang tau"
Mereka terus menghisap rokok itu hingga Vio selesai dengan satu batang rokok, hingga seseorang juga hadir disana.
"Fre berapa kali gue bilang sih? Jangan ngerokok di sekolah" itu adalah Ziva yang selalu menjadi tamengnya agar tak ketahuan merokok di sekolah, bagaimana tak mau membela, Freya dan Ziva adalah sahabat.
"Yaelah Ziv sebatang doang"
"Ngeyel banget sih lo. Terus kamu siapa? Kok ngerokok juga?"
"Dia Vio, anak baru di IPA 1"
Ziva membulatkan mulutnya dan mengangguk, "dia yang diceritain sama Bia dan Nayla itu?"
"Gue Ziva, salam kenal ya" Ziva mengulurkan tangannya dan disambut baik juga oleh Vio.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 lukisan gantung
Teen Fiction"dasar anak gak berguna!" bahkan ayahnya sendiri tega memukulnya. "lo hadir di hidup gue cuma bawa sial tau gak!" Flaska mengacungkan jarinya tepat di wajah Vio. "dasar cewek gak tau diri" banyak orang yang tak suka dengan kehadirannya "lo cuma jadi...