Di sebuah rumah yang berisikan keluarga yang tengah duduk santai di ruang keluarga. Veira sedang bersenda gurau bersama Ayah dan kakaknya sedangkan ibu nya sedang di dapur membuat makanan.
"Kak tolong anter makanan ini ke tetangga sebelah ya?"
"Adek aja ya yang anter, kakak lagi ada kerjaan yang belum kelar"
Veira menatap ibu nya, "sini bu biar aku aja yang antar" gadis itu pun menerima kotak makanan itu.
Ia lantas berjalan menuju pintu keluar dan melangkah ke rumah disampingnya.
Tok tok
"Permisi" rumah Reygan nampak ramai dengan banyaknya motor di depan rumah pria itu.
Saat pintu terbuka, sosok gadis dengan rambut panjang lurus menyambutnya, "iya dek cari siapa ya?"
"Kak Reygan nya ada? Saya cuma mau antar ini" Veira menunjukkan kotak makan yang ia bawa.
"Ada, bentar aku panggilin"
"Siapa Re?" Belum sempat Rea memanggil Reygan, pria itu sudah muncul.
"Nih ada yang nyariin"
"Eh Ira, ada apa?"
"Eum ini tadi ibu bikin makanan dan ini buat kakak"
"Gak perlu repot² tapi makasih ya, salamin buat ibu dan keluarga kamu"
"Iya kak kalo begitu aku permisi"
"Eh tunggu..." Reygan menahan langkah Veira yang ingin pergi.
"Ada apa kak?"
"Kotaknya aku ganti dulu"
"Bisa nanti aja kok kak"
"Udah tunggu aja dulu aku ganti kotaknya, ayo tunggu di dalam aja" Reygan menarik tangan Veira untuk masuk ke rumahnya.
Disana nampak beberapa orang yang sedang duduk dan bercanda tawa. Veira juga melihat wanita yang membukakanya pintu tadi sedang bersandar di bahu seorang pria.
"Guys kenalin ini Veira" semua nya saling memandang satu sama lain, mereka tentu tau siapa Veira karena Reygan selalu menyebut nama gadis yang ia cintai itu.
"Hai Veira, salam kenal aku Axel, ini Rea, terus itu Alvaro, Damian, itu Rafa dan Loundra"
Veira hanya mengangguk dan masih malu untuk menjawabnya. "Tunggu dulu ya, aku ke belakang sebentar"
"Duduk sini Vei" Rea menepuk sofa di sebelahnya.
"Rumah kamu yang di sebelah itu ya?" Tanya Damian.
Veira mengangguk, "jangan tanya², dia takut liat muka lo" Alvaro menepuk pundak Damian.
"Muka ganteng begini"
"Kamu masih sekolah?" Giliran Rea kini yang bertanya.
Lagi² Veira hanya mengangguk, "kelas berapa?"
"1 SMA"
"Gila bang Reygan suka nya sama bocil" bisik Damian pada Alvaro.
"Jangan tegang gitu dong, rileks aja, kita gak jahat kok"
"Paling si Damian doang nih suka gigit" Damian melirik tajam ke arah Rafa.
Reygan kini kembali dari dapur dengan membawa kotak makanan milik Veira dan secangkir minum.
"Di minum dulu Ra" ia menaruh gelas itu di meja.
"Makasih" Rea bergeser dan membiarkan Reygan duduk di samping Veira.
"Gimana sekolahnya? Masih suka ikut les biola?"
Veira mengernyitkan dahinya, bagaimana Reygan bisa tau jika ia ikut les biola, "kakak kok tau aku ikut les biola"
KAMU SEDANG MEMBACA
12 lukisan gantung
Teen Fiction"dasar anak gak berguna!" bahkan ayahnya sendiri tega memukulnya. "lo hadir di hidup gue cuma bawa sial tau gak!" Flaska mengacungkan jarinya tepat di wajah Vio. "dasar cewek gak tau diri" banyak orang yang tak suka dengan kehadirannya "lo cuma jadi...