35. saling

140 26 5
                                    

Mata sembab itu kini masih terpejam diatas kasur, Vio terus menangis lalu kelelahan dan tidur di kamar milik keluarga Lesmana.

Perlahan matanya terbuka dan merasa silau dengan cahaya yang masuk dari celah jendela. Vio duduk diatas ranjang dengan pandangan kosong.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang mengenakan dress coklat berjalan kearahnya, "sudah bangun? Kamu bersih² lalu sarapan dibawah ya?"

Vio menatap lekat pada wajah milik bunda Flaska, mata nya mirip sekali dengan Flaska. Bunda yang menyadari tatapan dari Vio itu pun meraih tangan Vio, Vio menatap telapak tangannya yang diangkat dan melihat cincin yang bersemayam di jari manisnya, Vio mengernyit heran.

"Ini dari Zean untuk kamu, dia mau kamu percaya bahwa dia akan kembali untuk kamu"

Cincin cantik itu Vio rasakan dengan ibu jarinya, sangat cantik dengan inisial nama 'Zean' di dalam cincin itu.

"Mungkin untuk sekarang Zean belum bisa dihubungi, dia juga belum tau jika kamu sudah sadar tapi ketika waktunya tepat nanti, dia pasti akan senang mendengar tentang kamu"

"Apa Zean masih cinta sama aku?"

"Selalu, dia selalu cinta sama kamu. Kesalah pahaman gaakan menukar takdir kalian" bunda mengusap sayang rambut Vio.

......

Di meja makan kini hanya terdengar dentingan suara sendok dan garpu, Vio meletakkan gelasnya ketika selesai minum dan makan.

"Ada yang ingin kamu bicara kan Vio?" Tanya ayah Flaska yang mengerti tatapan yang diberikan Vio.

"Aku pengen ke rumah pohon" mereka pun tersenyum.

"Setelah ini bersiap, kita kesana"

"Terimakasih ayah, bunda"

"Sama² sayang" senyuman itu tulus tercipta dari bibir bunda.

****

Mobil itu kini berhenti di sebuah rumah pohon, Vio berjalan mendekat kearah rumah pohon itu. Ia terkejut kala seekor kelinci berlari dari belakang pohon, Vio menangkap dan menggendongnya.

Lalu sebuah tulisan terbuka dari atas rumah pohon dan menampilkan tulisan 'selamat datang kembali di rumah pohon'

Vio terkejut dengan itu, "SURPRISE!" Teman² nya yang lain keluar dari belakang pohon, ada Cakra, Bia, Freya, Deo, Ziva, Gio, Resya, Sean, Darren, Nayla, dan Kelzo.

"Welcome back Vio" mereka menyambut Vio dengan senang dan Vio tersenyum melihatnya. Ia juga melihat lukisan yang tergantung bertambah 4 jadi kini ada 6 lukisan tergantung disana.

"2 lukisan itu Flaska yang buat, dia katanya pengen ngelengkapin dengan ngelukis dan 2 lukisan lainnya itu kita yang buat bareng², ya walaupun di tumpahin cat nya sama Darren" sinis Nayla pada Darren.

"Ya sorry gak sengaja" Darren menggaruk tengkuknya.

"Nyenyenye"

"Berantem mulu, awas balikan"

"Ogah" Nayla melirik malas pada Darren.

"Asing banget kayak gak pernah main ke apart berdua aja" goda Gio.

"Diem lo!"

"Darren sama Nayla putus?" Tanya Vio yang bingung.

"Ya gitulah Vi, namanya juga remaja" ucap Resya.

"Pengennya sih balikan, tapi si onoh gamau" Darren menyenggol bahu Nayla.

"Males" Nayla berjalan ke rumah pohon, Vio pun menyusul naik kesana.

12 lukisan gantung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang