32. Axel dan Rea

136 23 3
                                    

Seorang gadis yang baru saja memasuki pekarangan rumahnya mendengus malas saat melihat sebuah mobil yang terparkir di depan halaman rumahnya.

"Aku pulang" ucapnya ogah-ogahan ditambah malas ketika melihat seseorang yang duduk di sofa sedang berbincang dengan ayahnya dan tersenyum kearahnya.

"Rea sini duduk, ada Axel datang nih" gadis bernama lengkap Safira Reani itu berjalan malas, sebenarnya ia ingin langsung pergi ke kamar karena muak melihat wajah pria yang sekarang ada di hadapannya.

"Pulang sekolah tadi kemana? Kok aku cariin di kelas terus tungguin di depan sekolah juga gaada?" Tanya Axel sambil menggenggam tangan Rea.

Gadis itu hanya diam, "Ean kok gak jawab?" Ean adalah sebutan khusus yang diberikan Axel untuknya.

"Gue ada kerja kelompok sama temen gue"

"Lain kali hubungin aku dulu ya, supaya aku bisa anterin atau sekedar tau kamu lagi dimana"

"Buat apa? Gak penting sih sebenernya lo tau"

"Rea, kok kamu bicara seperti itu sama Axel yang sopan dong, mau bagaimana pun Axel ini tunangan kamu dan dia calon suami mu" Axel dan Rea sebenarnya sudah saling kenal sejak kecil tapi tidak begitu dekat sampai akhirnya kedua orang tua mereka sepakat menjodohkan mereka.

Rea beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja ke kamar, "maaf ya Axel mungkin Rea sedang lelah"

"Gapapa om, tante saya bisa mengerti kok" ucap Axel sambil tersenyum tulus.

Ceklek

Pintu kamar itu dibuka oleh Axel dan nampak Rea kini sedang asik dengan headphone di telinganya, "woy calon" Axel dengan jail mengangkat salah satu headphone di telinga sebelah kanan Rea.

Merasa terganggu, Rea pun bergernyit tak suka, "ck apa²an sih lo, main masuk kamar orang aja, gak sopan!"

"Gak sopanan mana sama orang yang manggil lo-gue ke calon suaminya?"

"Jangan mimpi jadi suami gue, ngeliat lo aja udah eneg apalagi harus seatap sama lo? Terus ngeliat muka lo yang nyebelin ini tiap hari? Males" sewot Rea.

Axel menarik kursi yang ada disana dan duduk di dekat Rea, "halah lo kalo gak ketemu gue sehari aja kangen, ya kan? Denger Ean gue tuh orang nya ngangenin"

Rea menggeplak kepala Axel yang membuat pria itu meringis, "kok digeplak sih? Lo belum nikah aja udah kdrt sama gue" ucap Axel sambil mengusap kepalanya.

"Biar otak lo itu gak konslet lagi"

"Ntar malam night ride yuk?" Ucap Axel sambil memeluk pinggang Rea.

"Otak lo kayaknya emang gesrek deh, sini gue geplak lagi"

"Jangan anjir, lo gak bisa diajak romantis dikit" Axel berbicara sambil memanyunkam bibirnya.

Rea melihat itu sebenarnya merasa gemas, "jadi gimana? Mau gak?"

"Mau apa?"

"Nikah sama gue" ucap Axel.

"Gas night ride nanti gue tunggu lo"

"Gak nyambung lo, gue ngajaknya apa, jawabnya apa"

"Lah bener kan, tadi lo ajak gue night ride ya gue hayuk aja"

"Kalo nikah?"

"Usap ingus lo dulu, baru nikah" Rea berdiri sambil melemparkan Cardigan yang berada di kursinya ke muka Axel.

"Cardigan bau dosa gini lo lemparin ke muka ganteng gue! Awas lo Ean subekti!"

"Subekti nama tukang kebun gue!" Teriak Rea dari luar kamar, ia kini sudah berlari entah kemana.

12 lukisan gantung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang