Dini hari, anggota Victory King baru tiba di basecamp nya, mereka melepaskan jaket masing² dan duduk di kursi.
"Gila tuh cewek, kuat banget." Ujar Rafa sambil menyenderkan kepalanya di sofa.
"Iya anjir, untung kita keroyokan, kalo gk bisa habis kita" Axel lalu mengambil botol minum yang tersedia disana.
"Yailah sama cewek 1 doang cemen lo pada" ujar Reygan sambil berjalan melepas sarung tangannya.
"Dari pada nanti kita yang habis sama si Kelzo"
Rafa lalu bangkit dari duduk nya dan menyambar jaket dan juga kunci motornya.
"Raf mau kemana?" Teriak Varo tapi yang dipanggil malah tidak menyahut.
"Si bang Rafa mau kemana?" Tanya Damian.
"Halah paling juga kebelet kangen sama adek nya" sarkas Axel.
*****
Vio menggeliat dan bangun dari pingsannya, dia memegang kepala nya yang terasa sakit, "arghh"
Seseorang lalu masuk dan melihat keadaan gadis itu dengan wajah datar, "lo udah sadar?"
Vio melihat kearah pria yang mengajaknya bicara itu, "lo siapa?"
Flaska tertegun dan bingung, "lo lupa sama gue?"
"Akhh" Vio kembali menjerit kesakitan, ia tak bisa mengingat apapun. Akhirnya Flaska pun bergegas memanggil dokter untuk memeriksa Vio.
Dokter mengecek keadaan Vio, "apa kamu ingat nama kamu?"
"V-vainne Vi-violina"
"Apa kamu kenal dia?" Dokter menunjuk Flaska, Vio lalu menggeleng.
"Coba sebutkan memori apa saja yang kamu ingat di kepala mu"
"Ayah, sasana tinju"
"Itu saja? Apa seperti kejadian di lain kamu tidak mengingatnya?"
"Tidak"
Dokter itu lalu berbalik melihat ke Flaska, "dia sepertinya kehilangan sebagian ingatannya, beberapa hal memang dia ingat tapi hal yang lain dia akan sulit mengingatnya, hal ini terjadi karena benturan keras yang mengenai kepalanya"
Flaska tertegun mendengarnya, beberapa saat dokter pergi dari sana Flaska lalu berjalan kearah Vio, "lo inget tentang masa kecil lo?" Hal itu adalah hal yang pertama kali Flaska ucapkan.
Gadis itu menggeleng, "tentang danau? Syal cokelat muda? Apa lo lupa tentang semua itu?"
"Gue gak inget apapun"
Flaska lalu memegang pundak Vio kencang, "BISA-BISA NYA LO LUPA TENTANG HAL ITU! PADAHAL GUE HIDUP DENGAN RASA TRAUMA SELAMA INI KARENA KELAKUAN LO!"
"Maksudnya? Apa yang gue lakuin? Kenapa akhh-" Vio kembali memegang kepalanya yang terasa berdenyut dan sakit, ia memaksa untuk mengingat semua tentang Flaska namun ia gagal menemukan memori itu dalam kepalanya.
Flaska berjalan mundur dan mengusap wajahnya, "kenapa semudah ini lo bisa lupa, kenapa bukan gue aja yang amnesia!"
Ia lalu bergumam pelan, "gue pastiin setelah ini lo bakal inget semuanya dan ngerasain hal yang sama...."
Ia berjalan menuju Vio, "lo adalah orang yang mau bunuh gue! Lo licik, lo jahat Vio!"
"G-gue? Lakuin itu ke lo?" Vio memandang tak percaya pada Flaska.
"Iya! Lo dorong gue ke danau! Lo yang buat gue gak bisa ikut pertandingan basket padahal itu impian gue sedari kecil! Gara² lo gue gagal Vio!"
"Gak... Gak mungkin"
KAMU SEDANG MEMBACA
12 lukisan gantung
Ficção Adolescente"dasar anak gak berguna!" bahkan ayahnya sendiri tega memukulnya. "lo hadir di hidup gue cuma bawa sial tau gak!" Flaska mengacungkan jarinya tepat di wajah Vio. "dasar cewek gak tau diri" banyak orang yang tak suka dengan kehadirannya "lo cuma jadi...