Di hari minggu kini 2 sejoli yang berada di mobil itu tengah berbincang ringan.
"Udah semua?"
"Udah, punya kamu?" Bia menunjukkan semua belanjaannya untuk keperluan ospek besok.
"Udah juga"
"Tapi kok banyakan punyaku ya?" Bia melihat 3 papper bag di tangannya, sedangkan belanjaan Cakra hanya 1 papper bag.
Cakra tersenyum gemas, "kan tadi kamu belanja tas, sepatu, kaos kaki, baju...."
"Emang iya? Terus kamu belanja apa?"
Cakra tersenyum sambil menjalankan mobilnya, "aku cuma belanja buku, udah sih soalnya sepatuku masih bagus, aku juga ada kok seragam untuk ospek, kaos kaki? Ada lah kaos kaki pas SMA" bukannya pelit tapi menurut Cakra banyak barangnya yang masih bagus dan ia tak perlu membeli lagi berbeda dengan Bia yang harus serba baru.
"Ih iya, aku lupa beli buku sayang aaaa gimana ini" Bia merengek kesal, seharusnya ia tadi mengikuti Cakra membeli buku juga eh malah dia asik memilih sepatu.
"Tenang sayang, tadi aku juga beliin buku buat kamu, i know kamu kalo lagi belanja kan suka lupa semuanya"
"Seriusan?"
"Cek aja, aku beli banyak untuk kita"
"Aaaa makasih sayang" Bia memeluk lengan Cakra.
"Anything for u queen" Cakra mengacak rambut Bia.
"Sayang laper gak sih?" Ucap Bia masih bergelendotan di lengan Cakra.
"Sayang mau mam apa?"
"Seblak"
Cakra menggeleng, "no, makan nasi aja ya"
"Ih tadi kan udah"
"Tapi kan tadi pagi sayang, sekarang udah siang, jadi makan siangnya nasi aja ya?"
"Gamau Cakraaaa maunya seblak, pliss"
Cakra mendengus, ia tak sanggup jika Bia sudah memohon seperti ini, "yaudah tapi cabe nya gaboleh banyak² biar gak sakit perut"
"Yeayy"
Cup
Cakra tersipu saat Bia mencium pipinya. Mobilnya kini berhenti di depan sebuah kedai, "yahh tutup" Bia merasa kecewa karena penjual seblak langganannya tutup, ia sangat ingin seblak disini karena sudah terjamin enak.
"Tutup sayang, mau cari yang lain?"
"Gamau, pengennya disini"
"Ya gimana orang tutup. Atau mau makan yang lain aja? Kita beli sate nya Pak Asahoy aja"
"Yang orang nya mirip sama kamu itu?" Bia tertawa.
"Gantengan aku kali, udah gimana, mau gak?"
"Boleh deh daripada gak makan sama sekali" sebenarnya Bia sangat ingin makan seblak, ia sedikit kecewa melihat warung seblak langganannya tutup.
Mobil Cakra kini berhenti di sebuah warung yang bertuliskan 'sate Asahoy' mereka lalu masuk dan Cakra memesan sate untuk nya dan Bia.
"Pak Asahoy"
"Loh mas Cakra, waduh tumben kesini? Mau pesen apa mas?" Pak Asahoy masih mengipasi sate dan menyambut hangat kedatangan Cakra dan Bia.
"Sate ayam 2 porsi ya pak"
"Loh loh loh sama siapa ini mas datengnya, kok beda sama yang kemarin diajak kesini" pak Asahoy menunjuk Bia dengan kipas sate nya.
Bia yang mendengar itu pun mendelik, "kamu ajakin siapa kesini?!" Alis gadis itu sudah menukik tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 lukisan gantung
Novela Juvenil"dasar anak gak berguna!" bahkan ayahnya sendiri tega memukulnya. "lo hadir di hidup gue cuma bawa sial tau gak!" Flaska mengacungkan jarinya tepat di wajah Vio. "dasar cewek gak tau diri" banyak orang yang tak suka dengan kehadirannya "lo cuma jadi...