"Rose bangun sarapan dulu!"
Teriak tersebut menggema di seluruh sudut kamar dengan membuka jendela yang membuat sinar matahari masuk dan membuat orang yang tertidur bernama rose itu terusik sedikit.
Suara itu ternyata tak mempan bagi Rose yang kembali tertidur dengan menarik selimut menutupi dirinya, "Aishh anak inii" sang ibu yang bernama Suzy itu langsung menarik selimut itu.
Dengan sekali tarikan selimut itu terjatuh di lantai membuat mata Rose berkedip beberapa kali karna terpapar sinar matahari dari jendela.
"Kenapa mom?!" Mata Rose menyipit dengan mencoba melihat mama nya yang berdiri dengan wajah marah tetapi itu sangat cantik.
"Cepat bangun lalu mandi, karna ini hari pertama kamu masuk sekolah menengah atas."
Mendengar tuturan suzy membuat Rose kaget karna ia tak sadar dirinya sudah mulai memasuki sekolah menengah atas.
Agak sedikit senang karna ia pergi dari sekolah lamanya karna sekolah itu sangat buruk baginya dan ia sangat berharap di sekolah sekarang ia akan bisa lebih bahagia dan mungkin saja bisa menemukan pasangan?
"Aku akan mandi dulu mom" Rose beranjak dari kasur dan segera berjalan ke arah kamar mandi dengan sempoyongan karna masih mengantuk.
Melihat cara jalan Rose membuat Suzy tertawa kecil dan menggeleng kan kepalanya.
Waktu berlalu kini Rose sudah duduk di hadapan kedua orang tuanya di meja makan.
"Hari ini anak dad sudah akan memasuki masa SMA ya?" Tanya seung gi kepada Rose yang tengah memakan sandwich buatan suzy.
"Huum lalhuu kenaphaa?" Tanya Rose dengan di kedua pipinya penuh dengan makanan.
Senyum seung gi tersinar saat melihat putrinya yang sudah beranjak dewasa ini tetapi kelakuan nya masih seperti anak kecil , "Sebenernya ini berat buat daddy tapi daddy mau kamu bisa mandiri. Jadi daddy membelikan mobil baru untuk kamu berangkat sekolah"
Bukan main Rose sangat kaget sekaligus senang dibelikan mobil baru apalagi boleh menyetir sendiri, Rose sudah khursus mengemudi beberapa tahun lalu tapi seung gi masih sangat ragu memberikan mobil kepadanya.
Karena usia Rose masih kecil juga, dan mungkin sekarang waktu yang tepat untuk membuat Rose dewasa.
Dengan cepat pula Rose menghabiskan makanannya lalu segera pergi keluar rumah untuk melihat mobil barunya.
"Gimana? Kmu suka sayang?" Tanya seung gi melihat Rose yang sedang terpaku.
Dengan warna pink cerah merek ford keluaran terbaru membuat kata Rose tidak berkedip.
Rose berbalik arah memeluk seung gi, "Thanks dad!" Tak banyak ucapan dari Rose saking senang dirinya ini.
Rose mulai menaiki mobilnya dan mulai pergi dari rumahnya, ketika ia sampai di parkiran banyak sekali anak murid yang melihat dirinya.
Sebenarnya ia tak nyaman dilihat seperti itu, "Dih liat tu kyla ada anak baru yang mau nyaingin lo"
Mendengar ucapan itu Rose melihat ke arah mereka, "Napa lo liat liat?" Ujar Chia salah satu geng tersebut.
Takut di hari pertamanya membuat masalah Rose menundukkan kepalanya dan tersenyum kecil.
"Sok sopan bet lo".
Biar pun banyak orang yang menjulid in Rose tak kalah banyak orang juga yang sangat kagum pada Rose.
Jam pertama pelajaran sudah dimulai dan kini waktu istirahat bunyi yang berarti waktu mereka untuk istirahat dari pelajaran.
"Heyy!" Saat rose akan berdiri dari kursinya tiba tiba gadis bermata kucing datang untuk menemui dirinya.
"Yaa?"
"Emm mau ke kantin bareng ga?" Tawarnya membuat Rose senang karena memiliki teman.
"Boleh"
Kini mereka berjalan melewati beberapa lorong untuk menuju ke kantin.
"Nama gue Jennie" ujar Jennie tiba tiba.
Dengan semangat pula Rose mulai memperkenalkan dirinya.
Berakhir mereka duduk di kantin dengan memesan 2 mangkok bakso, "lo orang baru ya di sekitaran sini soalnya jarang liat lo."
Rose tersenyum kecil lalu mengangguk kan kepalanya, "Iyaa aku baru pindahan dari australi karna pekerjaan papa aku yg mengharuskan dirinya pindah ke indonesia"
Mendengar cara bicara Rose yang sopan membuat Jennie sedikit minder karna ia tak bisa seperti Rose. Jennie itu human barbar.
"Emm jen itu mereka siapa sih ngeliatin ke arah kita terus, jujurly aku ga nyaman." Ujar Rose melihat ke arah segerombolan pria di pojokan kantin.
Mara Jennie melihat ke arah segerombolan itu lalu Jennie mengambil sebuah batu kecil dari pohon yang memang ada di dekat kantin tersebut.
Tanpa banyak bicara Jennie langsung melempari batu tersebut ke arah mereka, dan mengenai seorang wanita tapi ah ntahlah bisa di bilang wanita tapi seperti pria.
"Jenn!" Pekik Rose karena takut jika dirinya membuat masalah pasti bisa di omeli.
Di sisi lain segerombolan pria itu tertawa melihat ketua mereka terkena batu yang di lempar oleh Jennie, "Bahahahahaa lucu bet lo Jisoo!" Tawa Lisa sangat keras.
"Baru kali ini ngeliat ketua kita di anggap remehh" sambung sehun dengan tawanya bersamaan dengan Lisa.
"Berisik lo pada"
Mereka terdiam saat melihat Jisoo marah, "Bah jangan dibawa ke hati Jis.. anyway mau taruhan sesuatu ga?" Tanya Jaehyun yang melihat ke arah Rose.
"Jaehyun! Lo jangan macem-macem dahh ngajakin Jisoo taruhan yang gajelas" ujar Lisa dengan sedikit marah.
"Yaa kalo gitu ketua kita lemah dong" ujar Jaehyun dengan senyum nakalnya.
Jisoo menghela napas lalu mengangguk, "Kalo gua dapetin anak itu apa yang bakal lo kasih ke gua?"
"Apapun, mau mobil keluaran baru? Atau rumah gua beliin dah."
Sebagai informasi bahwa Jisoo adalah orang sederhana karna ia anak yatim dan piatu.
Dia hanya tinggal dengan neneknya sekarang , sedangkan Jaehyun adalah anak orang kaya yang hartanya tidak habis 7 turunan.
"Setuju, kalo gua ga bisa dapetin dia. Lo bakal jdi ketua disini" tanpa banyak bicara lagi Jisoo pergi meninggalkan antek anteknya.
"Mana bisa lo dapetin dia, sedangkan dia aja udh di jodohin sm gua. Bodoh.."
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
La réponse c'est l'amour <Chaesoo>
FanfictionWARN BAHASA NON BAKU BUAT ADICK KECIL JANGAN SALAH LAPAK ADUHH