03

1.1K 85 0
                                    

Sudah sekitar 1 minggu Rose sekolah, dan ia sekarang memiliki banyak teman.

Begitupun fans nya, banyak sekali yang memberinya coklat atau bunga setiap hari dengan kata kata.

"Dirumahku sudah terlalu banyak coklat dan bunga Jen.." keluh Rose dengan cemberut.

Jennie tertawa melihat keluh kesah Rose "Kalo gitu gausah di terima"

"Ngga enakk ih Jen!" Rose memukul Jennie pelan dan menatapnya tajam.

Mereka terdiam untuk beberapa saat lalu tak lama seseorang datang, "Gua gabisa ngasih lo coklat maupun bunga. Tapi gua ngasih ramalan aja buat lo mau?"

Tiba tiba seseorang duduk di meja hadapan Rose dan Jennie dengan sokabnya orang itu ingin meramal Rose seperti dilan saja, "Ihhh paansii Jiss! Gasopan duduk di meja" ujar Jennie mencoba mendorong Jisoo.

Jemari Jisoo menyelentik jidat Jennie "Diem lo. Mau ga?" Tanya Jisoo memastikan.

Dengan ragu Rose mengangguk saja karna ia tak enak jika menolak seseorang.

Senyum sumringah muncul dari bibir love Jisoo, kedua tangan Jisoo mengepalkan sesuatu. "Pilih ingin tangan kanan ku atau tangan kiri ku?"

Rose terdiam tak mengerti, beberapa saat Rose mulai memegang tangan kanan Jisoo.

Genggaman tangan kanan Jisoo terbuka dan menunjukan sebuah surat, "Buka" Jisoo memberikannya pada Rose.

Agak sedikit takut melihatnya, tetapi ia memberanikan untuk membuka surat tersebut.

Gue ramal nanti kita akan bersama

Sedikit kata disana, tetapi hati Rose senang.

Melihat Rose tersenyum kecil membuat hati Jisoo terpaku dan terdiam, "Maafin gue"

Karna sebenarnya tangan kanan dan kirinya memiliki surat yang sama, itu hanya jebakan untuk membuat Rose semangkin kesemsem pada dirinya. Agar Jisoo dapat memenangkan taruhannya.

"Ihh alayy! Dah sono lo, lagian mana mungkin Rose mau sm lo! Gausah aneh aneh dahh" ujar Jennie dengan menyinyir.

"Iyee dah nek lampir" Jisoo berdiri dan Jennie siap untuk memukul Jisoo tetapi dengan cepat Jisoo berlari.

"Jennie kenapa manggil ka Jisoo cuman namanya aja?" Tanya Rose yang terheran.

"Jisoo tu temen gua dari kecil, jadi kita fine fine aja kalo ngomong ga sopan juga." Jelas Jennie sembari membuka salah satu coklat milik Rose dan memakannya.

Rose tak masalah sih coklatnya dimakan lagian dirumah nya juga ada banyak, bisa bisa dirinya diabetes makan coklat terus.

Terkadang Rose menyadari dirinya bahwa Jisoo wanita dan ia sadar untuk tidak jatuh cinta pada Jisoo.

Tapi terkadang juga ia sangat suka melihat Jisoo secara diam diam, ntah bertemu di kantin maupun di lingkungan sekolah.

Ia tak bisa jauh dari Jisoo, dirinya sudah terlalu naksir berat.

"Tau ngga rose?"

"Gatauu kan kamu belum kasih tau" ujar Rose santai.

"Lahh iya" Jennie terdiam dan berpikir sejenak lalu mulai lanjut berbicara, "Kenal Jaehyun ngga?" Tanya Jennie.

Pertanyaan Jennie membuat Rose kaget, bagaimana tidak kaget soalnya kemarin sore seung gi berbicara tentang Jaehyun.

Tapi karna takut jika terjadi sesuatu akhir nya Rose hanya menggeleng untuk menutupinya.

Flashback

Di hari sebelum Jennie bertanya tentang Jaehyun, Rose tengah duduk di sofa sembari menonton televisi yang bergenre drama korea.

"Wahh anak dad lagi nonton apa ini?" Tanya seung gi mengambil posisi untuk duduk di samping Rose.

Rose menengok lalu kembali fokus, "Drakor dad.." tangan Rose meraih camilan yang berada di meja.

"Iyakah? Tentang apa?" Tanya seung gi.

"Ya yang pasti tentang kisah seorang pria dan wanita" jawab Rose dengan sedikit bercanda dan tertawa kecil.

"Oh yaa besok sore daddy pengen kamu jalan sama jaehyun, kenalkan jaehyun? teman masa kecil kamu dulu" ujar seung gi yang membuat Rose berfikir sejenak lalu mengangguk kepalanya.

Menandakan ia ingat pada Jaehyun "Emangnya kenapa Rose harus jalan sm Jaehyun?" Tanya Rose yang sudah mengambil posisi untuk menghadap ke arah sung gi.

"Emm ya gapapa sih cuman kepengen kalian deket lagi terus juga kalian satu sekolah kan?" Tanya seung gi.

Tapi rose sedikit terkejut karna ia dan Jaehyun 1 sekolah tetapi dirinya tak menyadari ada Jaehyun di sekolah itu.

Lagian juga Jaehyun itu ga pernah menyapa Rose, sudah 10 tahun mereka berpisah wajar aja Rose tak mengenali wajah Jaehyun.

yang ia ingat bahwa Jaehyun memiliki lesung pipi yang dalam dan saat ia tersenyum lesung itu terlihat lucu.

Flashback off

"Gua bakal jalan sama rose sore ini, lihat siapa yang duluan milikin Rose." Ujar Jaehyun sangat mengejek Jisoo.

Karna Jisoo lagi malas debat ia hanya diam dengan bersandar di pohon sembari menghisap sebatang rokok.

Di sisi lain Rose yang tengah menunggu Jennie di parkiran melihat ke arah Jisoo yang bersandar pada pohon.

Karna kejadian 1 minggu lalu kini Rose berangkat dan pulang bersama Jennie.

"Bah tu cwe yg lo berdua omongin lagi bengong liat kesini tu" tunjuk sehun pada Rose.

Mata Jisoo melirik sekilas lalu kembali fokus pada ponsel nya, dari raut wajah Jisoo bisa terlihat ia sedang khawatir karna sesuatu.

"Kenapa wajahnya murung dan terlihat gelisah?" Batin Rose yang masih fokus pada Jisoo.

Titt....

"Oii rose gamau pulang?" Tanya Jennie yang sudah siap di motor scope nya.

"Hahh iya?" Rose terkaget dan langsung naik kemotor Jennie tetapi pandangannya masih pada Jisoo.

Yang kini tengah berlari ke arah parkiran, "Dia kenapasih?"

To be continued...

La réponse c'est l'amour <Chaesoo>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang