END !

1.2K 67 19
                                    

Tanpa di sadari Rose menuruni anak tangga dan menghampiri lia dan Jisoo, "Hey lia?!" Sapa Rose dengan senang.

Lia melihat Rose yang hanya menggunakan piyama dan langsung berlari memeluk Rose. "Wowowo! Pelann aku masih sakit!'

Lia mengendurkan pelukannya dan menatap Rose, "Ka aku bawain kado buat si kembar!"

"Oh yaa?" Rose tak sadar bahwa Jisoo tengah melongo melihat Rose.

"Dan aku datang sama pacarkuu! Ah bukan sama tunangan! Lihat aku sudah bertunangan!" Lia menunjukan jarinya yang terpasang cincin pada Rose.

Rose tersenyum senang "aku ikut senang!"  Dan mata Rose melihat tunangan lia.

Yang tadinya senyumnya merekah tiba tiba sirnah dan terdiam mematung, mata Rose memerah saat melihat Jisoo di hadapannya.

Tubuhnya lemas, matanya berkunang kunang hingga ia hampir sata terjatuh dan kehilangan kesadaran.

Jisoo yang juga diam melihat ke arah Rose, tak di sangka pertemuan yang tiba tiba ini.

"Ka?" Lirih Lia yang menyadari mata Rose memerah.

Sehingga Rose tersadar dan menghapus air matanya lalu melihat ke arah lia, "Selamat yaaa" ucap Rose dengan melirik Jisoo sekilas lalu memeluk lia.

Setelah berpelukan Lia menarik tangan Rose dan mendekat ke arah Jisoo, "Niii ka tunangan aku! Namanya Jisoo"

Tak ada sapaan apapun, mereka terdiam dengan tatapan sayu mata Rose dan tatapan datar tapi rindu Jisoo.

"Ayoo iih ka Jisoo salaman!" Lia mendorong tangan Jisoo dan Rose untuk salaman.

Hingga mereka bersalaman, tangan lembut milik Rose.. sudah sangat lama Jisoo tak pernah merasakan kelembutan tangan gadis ini.

Hati Rose menyesak, membuatnya sesak tiba tiba dan langsung menarik tangannya.

Melihat itu Jisoo hanya bisa terdiam, "Kaka namain aline sama alice?"

Rose mengangguk dengan tatapannya melihat ke arah si kembar, ia tak berani menatap Jisoo.

"Tuu ka jisoo! Saran dari nama kaka dipake tau!" Ujar Lia dengan girang.

"Nama ini dari dia ya?" Tanya Rose pelan yang kecewa ternyata yang menamai nama anaknya ini adalah orang yang menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.

Mendengar perkataan Rose disitu Jisoo tau bahwa Rose tak ingin anaknya di namai oleh Jisoo.

"Hampir lupaa! Ini kado yang aku beli sama ka jisoo buat si kembar!" Lia memberi beberapa bungkusan kado tadi.

Rose mengangguk dan berterimakasih, suasananya sangat canggung. Hingga tak memiliki topik.

Hanya lia yang terus berbicara menanyai Rose, "Gimana ka rasanya melahirkan?"

"Sangat sakitt.. apalagi tidak ada seseorang yang menemaninya.. semoga kamu ngga kaya aku ya.." lirih Rose yang terus terus an melirik Jisoo.

Jisoo yang terus dilirik melihat ke arah lain, "Ohh gjtuu yaa takut iiii! Oia kaa mau gendong dong"

Rose mengangguk, lagi pula lia sudah besar pasti bisa menggendong dong, "Hati hati ya"

Dengan sangat hati hati lia menggendong alice dan matanya berbinar melihat alice yang tidur dan anteng. "Ka Jisoo mau nyoba?"

Dan cepat pula Jisoo menggeleng, tapi tatapan lia tajam memaksa Jisoo. "Coba ni yaa! Aku mau gendong aline sekarang"

Lia memberi alice kepada Jisoo. Jisoo yang kaku hanya terdiam dengan menggendong alice. "Ngga kaya gitu, nanti bisa patah tulangnya"

La réponse c'est l'amour <Chaesoo>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang