10(18+)

2.6K 68 2
                                    

Rose terlentang di kasur dengan wajahnya yang merah merona dan tatapan sayu yang begitu indah.

Jisoo akui bahwa Rose adalah ciptaan tuhan yang paling indah.

Cupp..

Cupp..

Cupp..

Jisoo mengecup setiap inci leher Rose, ia meninggalkan banyak kemerahan disana.

Dibawah kungkungan Jisoo, Rose hanya mengenakan celana dalam dan bra saja.

Sembari menciumi leher dan bibir ranum Rose, tangan Jisoo mulai aktif membuka kancing bra Rose.

Kancing terbuka, Jisoo langsung menarik bra yang menghalangi kedua gunung indah milik Rose.

Jisoo melepas ciumannya dan melihat payudara Rose dengan terkagum, ia diam menikmati indahnya payudara itu.

"Jangan di liatin teruss maluu!" Rose menutup payudaranya dengan tangannya.

Jisoo terkekeh kecil lalu membuka tangan Rose, kedua tangan Rose di tahan ke atas oleh tangan kiri Jisoo.

Karna Jisoo tidak sabar lagi ia langsung menghisap nipple milik Rose, ia menjilat dengan sesekali melihat wajah Rose.

"Ahhhhh..." Rose mendesah pelan karna merasakan nipplenya basah di jilat oleh Jisoo.

Ini hal baru untuk dirinya lagi, Jisoo benar benar pemain yang hebat.

"Akhhhh!" Mata Rose langsung melotot melihat ke arah Jisoo, "Jangaan di gigitthh shhh sakitt ka mpmhh!"

Tak tinggal diam, tangan kanan Jisoo mulai meremas payudara Rose yang sebelahnya.

Ia juga memelintir nipple itu dengan gemas, lidah nya menyapu nipple Rose membuat sang gadis mendesah tidak karuan.

Jisoo kembali mencium bibir Rose dan menggigit nya, ciumannya kembali turun melewati leher, payudara, perut, kini wajah Jisoo sudah berada di depan vagina Rose yang tertutup celana dalamnya.

Ia melihat ke arah Rose, meminta izin.

Rose mengerti dan hanya mengangguk kecil, ia siap akan resiko yang ia terima.

Jisoo mulai menurunkan celana dalam milik Rose, saat celana itu terbuka.

Mata Jisoo tak berkedip sedikit pun.

Kewanitaannya yang bersih juga terawat dan tak ada bulu disana, "Cantik..." gumam Jisoo yang baru pertama kali lihat yang seindah ini.

Lidah Jisoo terjulur dan mulai mendekati vagina Rose, ia mulai menyapu kembali vagina Rose dengan lidahnya "aaahhhh.." Rose mendesah kembali saat Jisoo memulai permainannya lagi.

"Manis.." gumam Jisoo lagi yang masih menjilat vagina Rose, mata Jisoo kembali melirik ke arah wajah Rose.

Dimana wajah gadis itu terlihat sangat frustasi karna Jisoo hanya menjilatnya saja tak menghisap nya.

Jisoo sengaja ia malah memperlambat jilatannya dan ingin tau bagaimana reaksi Rose.

"Kaa!" Rose yang sadar Jisoo mempermainkan dirinya langsung melihat dengan kesal.

"Kenapa?" Bukannya mengerti Jisoo malah melepas jilatannya dan kini wajahnya menjauh dari vagina Rose.

Melihat itu membuat Rose kecewa dan cemberut, "Ishhh kenapa ga di lanjuttt?" Tanya Rose dengan kesal.

"Lanjut ngapain? Emang tadi aku ngapain ya?" Tanya Jisoo balik berpura pura tidak tau.

Karna terus di permainkan oleh Jisoo, membuat Rose langsung mencium bibir Jisoo dan melumatnya kasar.

Setelah puas mencium Jisoo, mata Rose melihat sayu ke arah Jisoo. Ia ingin Jisoo peka untuk melanjutkan permainannya.

"Kamu emang mau apa?" Tanya Jisoo

Rose berdecak kesal, "Ihhh aku mau kaka jilat lagii! Hisap juga!" Rose berkata dengan sedikit malu.

"Apa yang mau di hisap? Bibir kamu?" Tanya Jisoo lagi yang masih mempermainkan Rose.

"Vagina aku! Lakuin sesuka kaka ke aku!"

Mendengar itu membuat mata Jisoo terbuka dan tersenyum menang.

Gadis ini dibutakan oleh hawa napsu, membuat Jisoo senang.

"Baiklah nona.." Kini wajah Jisoo kembali menghadap ke arah vagina Rose, tak ingin membuang waktu Jisoo mulai menghisap vagina Rose.

"Ahhhhhh sshhh..." Rose mendesah saat Jisoo menghisap vaginanya dengan kuat.

Jisoo menggigit gemas klitoris Rose membuat sang pemiliknya langsung teriak, "Akkhhh Kaaa Jisoo..."

Hingga akhirnya Rose akan mengeluarkan sesuatu dan ia langsung melihat ke arah Jisoo, "Kaa ahhh! Nanti dulu aku mau pipiss..."

"Keluarin aja, moan my name.." Jisoo masih mengisap kuat vagina Rose.

Meskipun Rose mencoba mendorong Jisoo, karna sudah tidak tahan Rose mengeluarkan cairannya "uhhh... Kaaa Jisooo!!!" lenguh Rose saat mendapati klimaks nya.

Jisoo memakan habis cairan yang di keluar kan oleh Rose, ia menghadap ke arah wajah Rose.

Dan langsung mencium gadis itu, ia memberi rasa cairan milik Rose sendiri kepada Rose.

"Asinn!" Ujar Rose yang meraskanan asin pada mulutnya.

Jisoo tersenyum kecil dan masih menciumi Rose, "Tidur ya besok kamu sekolah kan?" Tanya Jisoo yang kini mengambil posisi tidur di samping Rose.

Rose heran mengapa Jisoo tak melanjutkan permainannya, ia ingin sekali melanjutkan permainannya.

Baru saja akan bicara pada Jisoo, Jisoo malah sudah tidur memeluk Rose dari samping.

Keesokannya Rose terbangun pagi pagi, ia mandi dan bersiap siap untuk sekolah.

Jika terus terus an tidak sekolah pasti akan ketahuan oleh orang tuanya dan akan dimarahi.

Setelah siap memasak sarapan kini Rose membangun Jisoo dari tidurnya.

Ini seperti mereka sepasang kekasih yang sudah menikah, dengan kewajiban rose yang memasak dan membangunkan Jisoo setiap pagi.

Bukannya bangun Jisoo malah menarik Rose hingga Rose menimpa badan Jisoo, Jisoo memeluk erat Rose.

Ia masih tertidur, Rose tersenyum kecil lalu mengecup bibir Jisoo, Jisoo merasakan manis pada bibirnya dan mulai terbangun.

"Bangun... kamu harus kerja ka.. shh.." lenguh Rose pelan karna tangan Jisoo yang jail mengusap bokongnya.

Jisoo tersenyum lalu berdiri sembari menggendong Rose ala bridal style, ia membawa Rose pada meja makan dan menaruh Rose duduk di meja dan Jisoo duduk di kursi tepat di hadapan Rose.

Jisoo memang makhluk yang jarang bicara, membuat dirinya seperti orang misterius.

Rose melihat bagaimana cara Jisoo memakan lahap sarapan yang ia buat sendiri.

"Kamu ga sarapan?" Tanya Jisoo

"Iya deh aku sarapan bareng" Rose ingin turun dari meja makan tetapi di tahan oleh Jisoo.

"Bareng aja ya" Jisoo menyuapi Rose membuat pipi gadis itu memerah.

Satu sendok, satu piring itu secara tidak langsung mereka ciuman hihihii.

Rose sangat senang hingga ia melupakan kejadian irene kemarin, ia sekarang harusnya mulai bisa mempercayai Jisoo kembali.

Ya Rose memang gila, walaupun Jisoo memiliki masa lalu yang kelam wanita pula ia masih berani dan nekat mencintai Jisoo.

To be continued...

La réponse c'est l'amour <Chaesoo>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang