22. Kencan 🔞

1.7K 111 14
                                    

Be wise!
Terdapat beberapa adegan dewasa

   

   

    

     

    

   

   

   

   

  

     

    

     

Tinggal dengan Yoshi rupanya tak seburuk yang ia kira karena Yoshi benar-benar menepati semua kata-katanya. Yoshi buat seluruh kekhawatirannya di awal lenyap tak tersisa. Saat pagi menjelang, Jihoon dengan semangat turun ke lantai 1 untuk susul Yoshi yang sudah lebih dulu tempati meja makan. Langkah kakinya mengendap. Perlahan hampiri Yoshi dari belakang.

Cup

Dan berikan satu kecupan di pipinya yang buat Yoshi terlonjak kaget. Ponselnya bahkan hampir jatuh. Namun ia tak bisa marah saat Jihoon duduk di sampingnya disertai senyum lucu yang justru membuatnya tak bisa fokus.

"Kaget kan, makanya jangan suka ngagetin main peluk-peluk sembarangan," ucap Jihoon peringati Yoshi. Ingatkan yang lebih tua pada kejadian yang terus terjadi belakangan ini — Yoshi yang mengendap dan langsung memeluk atau mencium Jihoon yang sedang terdiam seorang diri di dapur, halaman belakang, atau tempat-tempat lain di rumah ini. Ia sudah memperingati Yoshi agar tidak melakukannya dan hari ini adalah hari pembalasan.

Pelayan rumah itu datang mengisi meja makan dengan beberapa hidangan lezat. Seminggu lalu Jihoon masih canggung diperlakukan selayaknya tuan muda begini, namun sekarang ia mencoba terbiasa.

"Om hari ini sibuk banget gak?" tanyanya seraya mulai isi piringnya dengan beberapa hidangan di hadapannya.

"Mungkin tidak, ada apa? Kamu perlu sesuatu?" Yoshi turut siapkan sarapannya.

Jihoon menggeleng. "Gak ada apa-apa, nanya aja. Jadi Om bakal pulang jam berapa?"

"Saya tidak bisa memastikan."

"Jangan lembur ya?"

"Hm?" Yoshi menoleh pada Jihoon yang sudah mulai santap sarapannya. Sejenak Yoshi terdiam berusaha mengingat apa saja yang akan ia kerjakan seharian ini nanti. Ia jarang mengecek jadwal, dan sering dibuat kaget saat Mashiho mulai jelaskan apa-apa saja yang jadi pekerjaannya hari ini.

"Kamu mau saya pulang cepat?"

Jihoon mengangguk dengan cepat. Membuat Yoshi terkekeh sesaat melihat lucunya ekspresi Jihoon. "Saya mungkin bisa pulang awal, asal kamu tidak menelepon saya di tengah hari dengan berbagai alasanmu itu dan membuat saya harus menunda pekerjaan demi mengobrol denganmu."

Jihoon meringis. Belakangan memang ia sering menelepon Yoshi saat ia akan berangkat kerja di shift siang atau pulang kerja setelah shift pagi. Dan memang benar belakangan pula Yoshi lebih sering pulang lebih malam atau justru jika pulang lebih cepat Yoshi akan mengurung diri di ruang kerjanya menyelesaikan sisa pekerjaannya.

"Oke, nanti aku gak telpon." Jihoon tertawa pelan. Tak pernah sadar bahwa obrolan yang kerap memakan waktu dua jam lamanya itu bisa membuat Yoshi bekerja ekstra di malam hari.

"Tapi saya lebih suka kalau kamu telpon, jadi saya gak perlu kangen lama-lama sama kamu."

Jihoon berdecak. Hilangkan senyum penuh sapuan rona kemerahan di pipinya. "Om mah, beneran deh, pinter banget ngerusak suasana." Jihoon kembali menatap hidangannya dan menyuapkan suapan keduanya.

Alpha Bride [ yoshihoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang