Prolog

6.2K 311 4
                                    

"Maaf."

Tak ada kata lain yang mampu Biananta ucapkan selain permintaan maaf. Meski ia tahu betul, seseorang yang kini telah beristirahat di bawah gundukan tanah merah bertabur bunga itu tak akan mampu memberi sahutan.

Setetes air mata mengiring suara serak Bian yang memohon pengampun pada Tuhan, atas peristiwa nahas yang menimpa sehingga satu nyawa terenggut di hadapannya.

Bian mengadu pada Sang Pencipta. Jika memang ada suatu cara bagi dirinya untuk menebus kesalahan, Biananta memohon agar ditunjukkan jalannya.

Hingga satu suara dingin, menyentak renungan.

"Siapa kamu?"

Bian mengangkat wajah yang semula menunduk dengan tangan menyentuh kayu nisan. Perlahan, remaja itu memutar pandang, dan mendapati seorang pemuda yang terlihat beberapa tahun lebih tua darinya, berdiri memaku tatapan datar.

Bangkit dengan hati-hati, Bian tak langsung menyahuti. Justru pria muda dengan setelan kantoran itu yang kembali melontarkan pertanyaan.

"Saya tanya, siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di makam adik saya?" Kali ini, nadanya terdengar penuh tuntutan.

Melirik sebentar ke arah nisan bertuliskan nama remaja seusianya, Bian pun menjawab, "Saya Bian, temannya Zayyan."

"Teman?" Kening pria yang lebih tua berkerut dalam. "Saya belum pernah melihat kamu sebelumnya. Zay juga enggak pernah cerita punya teman yang bernama Bian," sambungnya, meragukan pengakuan Biananta.

"Uhm ... itu ...."

"Ada apa?" Tiba-tiba satu suara menginterupsi sehingga kalimat Bian terputus, bersamaan dengan datangnya remaja yang kini berdiri di samping pria muda yang sudah lebih dulu berada di sana.

Melihat seseorang itu, jantung Bian mengentak kuat. Detaknya meningkat cepat, hingga menimbulkan bunyi beep peringatan pada smartwatch yang ia kenakan.

Kenapa wajah orang itu mirip sekali dengan Zayyan?

Raut serupa milik Zayyan tersebut menatap curiga ke arah Biananta, bergantian dengan smartwatch yang masih saja berisik mengusik ketenangan pemiliknya.

"Lo ...."

***

Halo, Sahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, Sahabat.
Selamat datang di zona ellsthetic. Ini adalah tulisan pertama aku di Wattpad. Mohon dukungannya dengan memberikan vote dan komentar. Maaf jika nanti ada banyak typo atau kesalahan penulisan, karena mungkin terlewat saat mengedit.

Untuk cast, silakan sesuaikan dengan imajinasi masing-masing. Mungkin aku enggak akan sertakan gambar supaya enggak merusak khayalan kalian.

Terima kasih dan salam kenal.

ellssthetic

DANCING WITH THE DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang