Hari dengan cepat berlalu tanpa sadar hari ini adalah hari pernikahan Ayra dan Gaffi.
Disalah satu hotel dikota bandung Ayra kini berada didepan cermin besar dengan lampu yang begitu banyak menyoroti wajah dengan jejeran alat make up didepannya.
Singer sunda yang terpasang di kepalanya menandakan bahwa Ayra kini sudah menjadi seorang pengantin.
"Masyaallah mbanya cantik sekali" saut make up artist menyapukan lipstik pada bibir mungil Ayra.
"Terimakasih ya mba" Ucap Aura tersenyum
"Mba untuk make up ya sudah selesai, Saya tinggal keluar ya." Ucapnya.
"Iya mba terimakasih ya" balas Ayra.
Ayra melihat dirinya sendiri didepan cermin itu, ini seperti bukan wajahnya make up artist yang dipilihkan tante Anne memang cukup mahal untuk ukuran Ayra tapi memang hasilnya sangat bagus dan cantik sampai ia tidak bisa mengenali dirinya sendiri.
Dibalik hal pula ada perasaan yang bergejolak dalam hati Ayra apa pilihannya ini benar entah ia akan seperti apa saat sudah menjadi istri nanti. Acara pernikahan ini sangat tertutup dengan hanya mengundang 100 tamu undangan diantaranya saudara kerabat dan teman bisnis orang tua mereka. Bahkan saat Ayra menceritakan bahwa akan menikah pada dua sahabatnya semuanya tercengang kaget. Sahira dan Chika sepakat untuk merahasiakan ini dari semuanya terutama dari Armand.Tok..tok.tok..
"Masuk aja"
"Aaaa sumpah ay lo cantik banget , serius sumpah deh gw gak bohong" saut Chika.
"Gimana ay your happy?" Ucap Sahira.
"Gw happy kok, doain gw terus ya? Kalo nanti gw udah nikah kita masih sahabatan kan?"
"Lo apaan sih Ayra ya masih lah dan akan tetap selamanya " balas Sahira.
"Lo jangan banyak pikiran ay gw yakin semua akan baik-baik aja" lanjut Sahira.
"Iya Bener ay kalo sampe si Gaffi itu apa-apain lo jahatin lo kita yang akan abisin dia" ucap Chika.
"Lo harus bahagia ay, soal Armand nanti kita pikirin bareng bareng" lanjut Chika.
"Tapi tadi pagi Armand nanya kabar gw dan minta buat ketemu, tapi gw bilang gw gak bisa soalnya harus ikut papa ke jakarta. Gw takut Armand curiga deh" ucap Ayra.
Sebenarnya 2 hari sebelum hari pernikahannya Ayra bertemu dengan Armand dan setiap harinya masih mengirim kabar satu sama lain.
"Engga, lo tenang aja. Tadi nyokap lo nyuruh kita buat jemput lo katanya acaranya sebentar lagi mau dimulai". Ucap Sahira
Ayra menghebuskan nafasnya ia hanya berdoa semoga semua baik-baik saja.Semua tamu undangan sudah berada didalam ballroom semua dekorasi nya terlihat sederhana meski masih terbilang elegan dan mewah karena Ayra yang meminta untuk acara pernikahannya sederhana saja. Semua mata tersorot pada Ayra begitu banyak pujian dan jepretan kamera mengabadikan moment ini. Ayra berjalan menuju meja akan didampingi oleh Sahira dan Chika, didepan sana sudah ada Gaffi, papa , om Bagas dan penghulu.
'Cantik' (batin Gaffi)
Gaffi tersenyum menahan haru saat melihat Ayra berjalan menuju dirinya.
Dan kini keduanya sudah saling berdampingan. Jujur saja Ayra deg- degan karena ini pertama kalinya untuk Ayra berada diposisi seperti ini."Semua sudah siap, bismillah kita mulai"
"Mas Gaffi bisa menjabat tangan pak Yuda" ucap penghulu dibalas dengan anggukan oleh Gaffi.
"Bismillahirrahmanirrahim ananda Muhammad Gaffi Al-Farizki bin Bagaskara saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama Khayra Alifia binti Aryuda dengan mas kawin emas seberat 19 gram dan uang tunai 290.000 rupiah dengan serangkat alat shalat dibayar tunai". Ucap papa
"Saya terima nikah dan kawinnya Khayra Alifia binti Aryuda dengan maskawin tersebut tunai." Ucap Gaffi dengan satu tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi"Sah...
Alhamdulillah sahh
Selama itu Ayra hanya bisa menunduk sambil memejamkan mata. Rasanya saat Gaffi mengucapakan itu jantung hampir saja copot karena berdegup tak karuan badan Ayra terasa kaku. Apa seperti ini rasanya setiap pengantin wanita saat ijab kabul.
Setelah para tamu ngeucapkan sah, Gaffi menatap Ayra yang masih menunduk.
"Kamu ngantuk ya" ucap Gaffi.'Pertanyaan bodoh macam apa saat akad nikah gw ngantuk, yang ada gw panik kali. sumpah deh gw gak bisa bayangin hidup gw kedepannya gimana hidup sama dia' (batin Ayra)
Setelah menandatangani semua berkas seperti prosesi pernikahan kebanyakan dilanjut cium tangan cium kening dan pemasangan cincin nikah.
Saat akan prosesi pemasangan cincin lagi-lagi Gaffi bikin Ayra emosi.
"Itu bukan cincin gw" ucap Ayra pelan.
"Maaf saya tidak tahu bentuknya sama soalnya nya"tutur Gaffi pelan.
Cincin yang Gaffi pasangkan adalah cincin miliknya yang jelas saja ukurannya besar dijari Ayra.
'ya tuhan... sabar Ayra huftt....' (batin Ayra)Semua prosesi selesai mereka berdua kini telah berada diatas pelaminan tengah menyalami beberapa tamu, karena acara akad tadi dilakukan disore hari maka resepsi dilakukan dimalam harinya.
"Selamat ya ay gak nyangka gw cepet banget nyusulnya" ucap Jihan.
"Akhirnya nikah juga kan sama ni cowok" lanjut Jihan pelan.
"Terpaksa"balas Ayra.
"Husst gk boleh gtu. gw pasti doain yang terbaik buat kalian " ucap Jihan.
"Selamat Gaf, doa yang terbaik untuk kalian berdua" Saut Arsen.
"Siap terima kasih bang" balas Gaffi.
"Aaaaa Ayraa besti gw dah jadi istri akhirnya" saut Chika dengan suara cemprengnya.
"Selamat ya Ay harus sabar dan jangan keras kepala trus jangan lupa harus selalu bangun pagi" tutur Sahira.
"Btw kita seumuran kan gak beda jauh, gw cuma mau bilang jagain Ayra ya lo harus sabar ngadepin dia. sahabat gw baik kok gak gigit hhee" lanjut Sahira.
"Apaan sih sah nyebelin lo emang gw ggs apa"saut Ayra .
"Ouhh iya satu lagi kalo sampe lo berani nyakitin Ayra awas aja lo berurusan sama kita berdua. Sekalipun lo itu tentara gw berani kok" ucap Chika.
"Iya makasih ya saya pasti akan jagain Ayra, kalian tenang aja" balas Gaffi.
" Okk gw rekam nih kata kata lo" saut Chika.
"Seriusan lo rekam Chik?" Tanya Sahira.
"Iyalah biar jadi bukti, harus kongkret ini" jawab Chika.
"Udah udahh gk gitu juga chikk lu bikin malu kita aja" ujar Sahira menarik Chika turun kebawah.
"Temen-temen kamu lucu ya"ucap Gaffi.
Ayra hanya diam menahan malu melihat kelakuan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serius Gw Harus Nikah ( Gaffi)
Teen FictionKhayra seorang gadis semester lima disalah satu universitas negeri yang harus menikah dengan seorang tentara. Semua berawal dari Khayra yang tak sengaja menabrak pria dibandara dan meminta tolong untuk mengantarnya pulang. Sejak saat itulah akhirnya...