11

10 3 0
                                    

Dering Adzan subuh membangun kan seseorang yang semula masih tertidur pulas.

Matanya mengerejap berusaha menyesuaikan cahaya masuk kedalam netranya.

Disampingnya masih Ayra masih tertidur dengan saat pulas dengan tangan yang masih memeluk pinggangnya dan wajah yang berada tepat didepannya. Wajahnya begitu damai dan tenang beda dengan saat mode sadarnya.

"Ayra.." panggilnya.

Karena tidak ada respon, ia memberanikan diri menyentuh tangan Ayra.

"Ayra bangun udah subuh."
"Hhmm iya subuh" jawab Ayra.
Namun matanya masih terpejam rapat.
" Iya bangun sholat subuh Ayra" Gaffi masih terus berusaha membangunkan Ayra.
" Gw masih ngantuk" Rengek Ayra dengan mata terpejam. Tangannya memeluk erat pinggang Gaffi, sehingga wajah Ayra bersembunyi diceruk lehernya.

Gaffi mulai menegang mendapat perlakuan sensitif itu, deru nafas Ayra dengn mudah dapat Gafii rasakan. Gaffi lelaki normal yang jelas saja bisa merasakan hal itu terlebih ia dan Ayra sudah menjadi suami istri tapi Gaffi mencoba menahan.

"Ayra saya bisa gila kalau kamu seperti ini" ucap Gaffi.
"Biar tambah gila sekalian" tutur Ayra dengan mata masih terpejam terpejam.
"Kamu mau saya makan sekarang" kata Gaffi.

"Ngomong apa lo barusan" Ayra membuka matanya kaget mendengar ucapan Gaffi.

Ayra baru menyadari posisinya saat ini sangat deket dengan Gaffi sontak menjauhkan dirinya.

"Ayra saya ini laki-laki normal dengan hal yang kamu lakukan tadi mungkin saja saya tidak bisa mengontrol diri saya sendiri" tutur Gaffi.
"Ya maaf kan gw gak sengaja, lagian gw gak ada niatan buat godain lo kali" balas Ayra.
"Yasudah saya mau wudhu sebentar, kita sholat subuh berjamaah." Kata Gaffi dibalas  anggukan oleh Ayra.

Keduanya melaksanakan sholat subuh berjamaah untuk pertama kalinya sebagai seorang suami istri. Berdeda dengan Gaffi yang khusu Ayra masih mencoba menahan kantuknya untuk sampai akhir.

'Assalamualaikum warahmatullah'

'Assalamualaikum warahmatullah'

Gaffi memutar badan mengayunkan tangannya, Ayra mencium tangan Gaffi yang kini telah resmi berstatus suaminya kini.

"Gw mau lanjut tidur ya" ujar Ayra beranjak bangun dari duduknya. Sontak tangannya dicekal oleh Gaffi.
"Boleh temani saya mengaji" kata Gaffi.
"Harus ya" jawab Ayra.
"Sebentar saja" Ayra pun mengiyakan permintaan Gaffi dan duduk disampingmya.

Lantunan ayat-ayat itu membuat Ayra terperangah suaranya yang merdu  membuat Ayra merasa nyaman dan tenang. Meski Ayra tau kalau Gaffi merupakan lulusan dari pesantren terbaik yang ada di Indonesia, jadi pantas kalo suara dan bacaannya sebagus ini.
Setelah beberapa menit Kantuk Ayra muncul kembali ia kembali terlelap Gaffi yang menyadari hal itu menuntun  kepala Ayra untuk bersandar dibahunya sembari melanjutkan bacanya sampai selesai.

'sodakallahuladzim'

Gaffi masih tak percaya perempuan yang menabraknya dibandara waktu itu kini adalah istrinya. Gaffi masih menatap wajah Ayra yang tengah tertidur dengan menggunakan mukena. Jujur ia lebih suka saat Ayra mengenakan hijab dan menutup auratnya, tapi ia juga tidak bisa memaksa untuk Ayra bisa menuruti kemauannya.

"Ayra bangun kita sarapan pagi yuk" kata Gaffi.
"Hhhmmm sorry sorry gw ketiduran lagi ya" tutur Ayra terbangun sambil menetralkan penglihatannya.
"Sebentar gw mau ganti baju dulu" ujar Ayra  yang langsung membuka mukenanya lalu masuk kedalam toilet.

Didalam restoran hotel semua keluarganya sudah berkumpul.
"Pagi semuanya" saut Ayra yang langsung duduk dikursi yang disediakan dilanjut Gaffi yang berada disebelahnya.

Serius Gw Harus Nikah ( Gaffi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang