Ayra berlari kedalam kamar menutup
pintu ia sedang menetralkan dirinya menyadarkan apa yang terjadi.
"Sumpah ayra bilang kalo itu aarggghh ciuman pertama gw"
Ia tidak menyangka bahwa akan ada kejadian seperti itu sungguh ayra maluuu...Untuk menepiskan perasaannya ayra bergegas kedalam kamar mandi membersihkan dirinya.
Ayra sudah siap dengan dengan hotspans dan hoodie berwarna pink, selesai mandi hujan turun dengan lebat lalu bergegas kedapur menyiapkan makan malam. Sedari tadi ayra tidak melihat batang hidung gaffi kemana laki-laki itu pergi?
Adzan isya sudah berkumandang tapi gaffi belum juga pulang, selesai sholat ayra menata makan diatas meja makan.
Sekatika kejadian tadi sore berputar di kepalanya, ayra sungguh malu bila bertemu gaffi.
"Kamu belum tidur"
Gaffi baru saja pulang dengan jaket yang basah.
"Kamu dari mana gaf kok keujanan bukanya kamu tadi bawa mobil"
"Maaf tadi aku ke kantor sebentar ada yang harus di urus, soal mobil dipinjem reygan buat kirim dokumen ke jakarta jadi saya pake motor kantor buat pulang dan kebetulan hujan deras" jelas Gaffi.
"Yaudah sana mandi aku udah siapin makan malam nanti kamu makan"Ayra melipir ke taman belakang melihat rintik rintik hujan yang jatuh.
Drtt...
Dddrttt....Mata ayra membulat kala Armand menelpon ayra lewat video call.
"Hallo pacar..."ujar Armand
"Iya Armand kenapa?"
"Lo tanya kenapa jelas gw kangen lah sama lo" ucap Armand
"Maaf ya Ar gw baru bisa hubungin Lo"saut ayra.
"Kapan lo balik ay"
"Mungkin 1-2 hari gw udah masuk kampus kok"
"Lo tau gak ay saking kangennya gw sama lo waktuu bareng anak-anak gw gak senggaja liat cewek dimobil mirip banget kaya Lo"
"Hhhee gw punya kembaran dong kalo gitu" jawab ayra andai lo tau cewek itu gw ar
"Sekalipun lo kembar gw akan tetep sama lo ayra"
"Minggu depan gw ada acara musik sama anak-anak kampus buat acara pkkmb lo harus ikut ya ay"
"Iya Armand gw pasti ikut kok kan yang tampil pacar gw sendiri pasti keren"
"Cepet pulang ay gw kangen peluk lo, udah dulu ya masih ada rapat soal kampus good night pacarnya Armand yang paling cantik"
"Love you..."lanjut Armand
"Youu too.."
Tut..
"Kamu kok disini " ucap gaffi.
Ayra sedikit kaget karena gaffi berada dibelakangnya.
"Kamu ngagetin aja"
"Tadi aku cariin kamu eh taunya di taman belakang"
"Iya disini enak ya tenang adem gtu apa lagi waktu ujan kaya gini" tutur ayra.
"Iya, mama yang buat taman belakang ini kata mama pasti nanti akan jadi tempat favorit seseorang. Ehh taunya kamu"
"Kamu udah makan?"tanya ayra.
"Belum nunggu kamu"
"Ouh yaudah makan nanti keburu dingin makanannya" Ujar ayra.Setelah selsai makan malam keduanya sudah berada didalam kamar yang ayra yang asik scroll tiktok dan gaffi yang sibuk dengan laptopnya di atas meja kerjanya.
Setelah selesai dengan tugasnya gaffi menghampiri ayra.
"Ada yang mau aku bicarakan sama kamu"ucap gaffi.
"Soal apa" saut ayra menaruh handphonenya diatas nakas.
"Aku mau minta maaf soal kejadian tadi, kamu boleh marah sama aku gpp"tutur gaffi pasrah.
"Aku gak marah kok"
"Aku ngerti kalo mungkin kamu belum bisa terima aku dihidup kamu, aku akan tunggu waktu itu ayra sampai kamu bisa mencintai aku"
Mendengar itu ayra merasa bersalah apa ia salah telah mengacuhkan laki-laki setulus gaffi.
"Kamu gak perlu minta maaf ,mungkin benar aku belum bisa terima kamu karena kamu terlalu cepat hadir dihidup aku"
"Aku gak akan maksa kamu ay untuk bisa cinta sama aku. 2 bulan lagi aku akan ada tugas ke Papua selama 4 bulan, sebelum aku berangkat tugas aku ingin kamu pastikan hati kamu jika selama 2 bulan itu aku gak bisa buat kamu jatuh cinta sama aku. Aku bersedia melepas kamu ayra"jelas Gaffi. Jelas ayra kaget dengan pernyataan suaminya itu"maksud kamu apa" ayra hampir meneteskan air mata saat gaffi mengatakan hal demikian
Gaffi mengelus halus pipi ayra " 2 bulan ayra aku akan berjuang untuk bisa membuat kamu jatuh cinta, jika akhirnya tidak bisa. aku ingin kita bercerai."
"Kamu berusaha mempermainkan pernikahan kita gaff" tanya ayra.
"Aku gak ingin kamu akhirnya menyesal menikah dengan aku, jika suatu saat ada laki-laki yang lebih baik dari aku, aku siap mundur."
"Aku baru tau ada seorang tentara yang siap mudur diawal. sangat memalukan memilih menyerah dari pada berusaha memperjuangkan, aku gak nyangka kamu selemah itu gaff dengan menganggap enteng pernikahan kita" tutur ayra.
Gaffi menghela nafasnya berat ini bukan keputusan yang mudah untuk diambil tetapi ia tidak mau membuang-buang waktu, gaffi tau masa depan ayra masih panjang ia hanya tak mau ayra susah dan sakit menikah denganya.
"Aku akan hargai keputusan kamu gaff" jawab ayra yang membaringkan tubuhnya membelakangi gaffi.Pagi harinya selepas melaksanakan sholat subuh berjamaah ayra kembali ke aktifitas awalnya ia akan masuk kampus dan gaffi kembali tugas berdinas.
Kompor dinyalakan ia sedang membuat omlet untuk sarapan sekaligus bekal makanan siang untuk suami nya.
"Ini aku buatin kamu bekel makan siang jangan lupa dimakan ya" ucap ayra memasukan kotak bekal itu pada tas loreng gaffi.
"Siap pasti akan aku habiskan"
"Aku antar kamu kekampus ya"ujar gaffi dibalas anggukan oleh ayra.Sesampainya dikampus saat akan mencoba membuka knop mobil "ehem"
"Kenapa?" Tanya ayra bingung
"Kamu lupa sesuatu"ucap gaffi
Ayra mencoba berfikir beberapa detik kemudian ia mengambil tangan gaffi lalu menciumnya "maaf."
Gaffi tersenyum melihat ayra yang mulai membantunya untuk bisa memperbaiki pernikahan mereka
"Nanti pulang aku jemput"
"Gpp aku bisa pulang sendiri, kamu pasti bakal sibuk"tutur ayra memaklumi tugas suaminya yang seorang tentara pasti akan sangat banyak hal yang dia urus.
"Semangat belajar nya istriku" ucap gaffi seraya mencium pucuk kepala ayra.
Ayra membeku mengapa pipinya berubah menjadi kepiting rebus sungguh ini sangat memalukan ia hanya mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari mobil entah dengan perasaaan senang, ini diluar kendali hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serius Gw Harus Nikah ( Gaffi)
Teen FictionKhayra seorang gadis semester lima disalah satu universitas negeri yang harus menikah dengan seorang tentara. Semua berawal dari Khayra yang tak sengaja menabrak pria dibandara dan meminta tolong untuk mengantarnya pulang. Sejak saat itulah akhirnya...