Chapter 6

6.3K 590 20
                                    

Prang...

...

Kyungsoo mematung. Tubuhnya seolah terkena sihir yang membuatnya tak mampu bergerak bahkan rasanya bernafas saja susah.
Ia bahkan tak memperdulikan vas bunga yang baru saja ia senggol sangking terkejutnya.
Matanya membola sarat akan kekakuan. Bibirnya nyaris menganga lebar dan bintik keringat sudah menghiasi pelipisnya.

Didepannya...
Berdiri sosok tampan yang menjadi sasaran fokusnya.
Seorang yang sangat ia rindukan. Namun paling anti untuk ia temui.

Kyungsoo tidak sedang menghayalkan!?

Kim Jongin...

Kyungsoo merasa ingin lenyap seperti abu. Ia sungguh belum siap sama sekali bertemu dengan sosok namja yang paling ia rindukan dan menjadi faktor alasan mengapa Kyungsoo kembali ke korea.

Reflek Kyungsoo menunduk dengan kedua telapaknya yang saling meremas ujung kaos kebesaran yang ia kenakan.

Ia sudah berfikir memang bahwa hal ini akan terjadi, dimana ia dan Jongin akan bertemu. Tapi bukan sekarang. Kyungsoo belum merangkai kata maaf yang cukup untuk menutupi kesalahannya.

Kenapa harua sekarang!? Padahal kyungsoo sudah menyiapkan akting nya dengan berpura-pura melupakan Jongin. Ia tak siap jika harus di salahkan walau nyatanya ia memang salah.

Lalu... sekarang seperti apa?

...

Jongin memasuki rumah Luhan dan terkejut mendapati pintunya yang tidak rapat "ck.. dasar rusa ceroboh"

Jongin segera melangkah menuju ruang keluarga dan berjongkok untuk men-charger hp nya yang sudah mati.
Setelahnya ia menyalakan tv dan duduk bersandar di sofa.

Tak lama Jongin segera di serang bosan luar biasa. Ia melempar bantal sofa Luhah kesana kemari

"Aishh mengapa mereka lama sekali sih!? Aku bosaaan"

Namun  Jongin segera berhenti untuk menjentikkan jarinya

"How stupid i'm.. dari pada mati bosan, lebih baik kan aku mencari cemilan"

Jongin bangkit kemudian beranjak ke dapur. Saat akan melewati tangga, ia sempat terhenti karena indra pendengarannya yang menangkap derap langkah di lantai atas.

"Ahh aku tak peduli"

Jongin mengidik kan bahunya kemudian melangkah lagi. Ia membuka kulkas Luhan dan memilih milih. Beruntung kulkas itu penuh.

Ia mengambil sebungkus jumbo cemilam dan satu botol kecil minuman soda.

Saat Jongin berbalik, ia seperti menangkap siluet seseorang yang melintas. Jujur saja, Bulu kuduk jongin sedikit meremang.

Tak mau ambil pusing, Jongin melangkah lagi..

Namun..

Di depannya, seorang namja mungil sedang memunggunginya. Gelagatnya seperti mengintipi sesuatu.

"Apa ini Luhan hyung? Mengapa makin kecil saja? Dan lagi... kurasa kemarin pagi rambutnya masih berwana coklat, mengapa sekarang hitam?"

perlahan Jongin semakin mendekat dan saat dalam jarak terjangkau, Jongin bergumam dengam nada datar.

"Nuguya?"

Namja di depannya berbalik dan detik itu juga menampilkan ekspresi panik dan terkejut.

Jongin merengut dalam hati..

"Siapa dia?"

Pemuda mungil itu malah menunduk dan bertingkah seolah sedang tertangkap basah melakukan tindak kejahatan.

Don't Touch!! He's Mine! - KaiSoo [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang